Happy Reading...
♡♡♡♡
Jo duduk termenung dengan tangan yang menggenggam tangan lemah seorang wanita yang masih tak sadarkan diri di salah satu ruang rawat di rumah sakit. Sudah beberapa jam setelah pesta pernikahan yang berakhir dengan petaka, sang istri belum membuka matanya juga membuat dirinya begitu khawatir dan takut.
"Ai, bangunlah," gumamnya sambil mengusap dahi Aika lembut.
"Dia akan baik-baik saja, Nath."
Jo hanya terdiam tak menjawab ucapan ayahnya yang mencoba menenangkannya, dirinya tak akan tenang jika sang istri belum sadarkan diri. Apa lagi ketika ia teringat akan darah yang keluar dari tubuh Aika yang sempat membuatnya begitu ketakutan.
Hingga tidak lama kemudian Jo melihat mata Aika yang mulai mengerjap yang membuat Jo segera bangkit dari duduknya dan mendekat.
"Sayang," panggilnya lega.
Aika mengernyit tak nyaman karena sorot lampu yang membuat matanya sedikit sakit. Setelah menyesuaikan diri Aika pun bisa membuka matanya penuh dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah Jo yang terlihat begitu khawatir.
"Jo."
"Iya Ai, aku ada di sini."
"Aku ada di mana?"
"Kau ada di rumah sakit, apa yang kau rasakan? Apa ada yang sakit?"
Untuk sesaat Aika terdiam sedikit bingung kenapa biasa dirinya ada di rumah sakit. Hingga ingatannya pun kembali ke pesta pernikahannya awalnya berjalan dengan lancar lalu Candra tiba-tiba saja datang, dan mengacaukan semuanya.
Tubuh Aika menegang ketika ia mengingat kejadian penembakan itu. Aika pun berusaha bangkit dari duduknya namun ia merasakan perutnya yang sedikit nyeri.
"Kau mau ke mana?" tanya Jo sedikit kesal sambil membantu Aika duduk.
"Bagaimana dengannya? Apa dia baik-baik saja?" tanya Aika dengan raut paniknya.
"Aika tenanglah. Dia baik-baik saja."
"Aku ingin melihatnya."
"Tidak, kau tidak boleh ke mana pun. Kata dokter kau tidak boleh banyak bergerak, kau sempat mengalami pendarahan—"
"Pendarahan?" sela Aika cepat. Seketika saja perasaan takut menderanya.
Jo menganggukkan kepalanya. "Kau kelelahan, terlalu banyak tekanan dan shock setelah apa yang terjadi itu yang memicu terjadinya pendarahan. Jadi aku mohon tenangkan dirimu dan jangan terlalu memikirkan apa-apa. Semuanya sudah baik-baik saja," tutur Jo dengan nada lembutnya.
Aika tertegun dengan tangan yang memegangi perutnya. "Lalu bagaimana dengan Baby?" lirihnya takut.
Jo tersenyum kecil. "Dia juga baik-baik saja. Dia baby yang kuat sepertimu."
Mendengar itu mau tidak mau membuat Aika menghela nafasnya lega, sangat lega.
Aika kira hidupnya akan berakhir hari ini ketika ia mencoba melindungi Jo dari peluru panas yang Candra tembakan. Namun ternyata Tuhan masih memberikannya kesempatan hidup lagi dan lagi yang membuatnya sangat bersyukur.
Saat itu, tepat setelah terdengar suara tembakan sebanyak dua kali. Aika masih memeluk tubuh Jo dengan kedua mata yang menutup erat, tapi Aika mulai merasa janggal ketika ia tidak merasakan apa pun. Tidak ada rasa sakit yang ia rasakan. Aika baru tersadar ketika Jo memanggilnya, dan melepaskan pelukannya dengan wajah yang juga terkejut dengan tatapan yang tertuju ke arah depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return (Completed✔)
Roman d'amourHighest rank #5 Romance Aika, Gadis cantik yang dulu memiliki sifat yang ceria, percaya diri, berasal dari keluarga kaya dan populer di sekolahnya kini kehidupannya berubah 180 derajat karena semua hal itu terenggut darinya dalam waktu yang hampir b...