Return 40

14.7K 749 28
                                    



Happy reading!

♡♡♡♡

Jo tidak mendengar riuh gemuruh tepuk tangan para tamu undangan yang terkagum-kagum dengan alunan piano yang wanita itu suguhkan. Yang Jo tahu dirinya kini tengah melihat wanita itu tengah tersenyum ke arah para tamu undangan dengan senyuman manisnya.

Jo semakin terdiam ketika tiba-tiba wanita itu menoleh ke arahnya dan saat itulah tatapan mereka bertemu. Jo menganggap semua ini hanya mimpi ketika ia melihat wanita itu tengah tersenyum manis kepadanya dengan tatapan hangat, tidak ada lagi tatapan takut di mata itu.

"Tuhan ... Jika memang semua ini hanya sebatas mimpi. Maka tolong ... jangan pernah bangunkan aku dari tidur lelapku."

Namun sepertinya Jo harus kembali mencabut pemikirannya ketika entah sejak kapan wanita itu sudah berdiri di hadapannya masih dengan senyum yang sama. Ya, benar-benar di hadapannya dan Jo semakin di buat tertegun ketika ia melihat tangan wanita itu sudah terulur di hadapannya.

"Happy birthday, Jo!" ucap wanita itu yang tidak lain adalah Aika sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan sambil menatap wajah Jo yang terlihat masih melamun dengan tatapan kosongnya.

Merasa tidak sabar akan respons Jo, Aika pun langsung menyambar tangan Jo dan menjabat tangan laki-laki itu secara paksa dengan senyuman gelinya

"Kenapa kau diam saja, heum?" tanya Aika lembut masih menatap wajah Jo teduh, dan Aika bisa melihat mata Jo yang mulai berkaca-kaca.

Hingga tanpa diduga Jo langsung menggenggam tangannya dan menariknya pergi dari ballroom tanpa mengatakan apa pun. Aika tidak tahu ke mana Jo akan membawanya, yang Aika tahu Jo membawanya dengan langkah terburu-buru yang membuatnya sedikit kepayahan karena high hells yang tengah ia pakai saat ini.

"Jo, kita mau ke mana?" tanya Aika akhirnya ketika ia mulai tidak sabar karena Jo masih saja terdiam dengan wajah tanpa ekspresi sama sekali, bahkan sampai mereka masuk ke dalam lift. Aika pun membiarkannya saja.

"Jo!" panggilnya berharap Jo akan berbicara tapi masih tidak ada jawaban apa pun yang membuat Aika hanya menghela nafasnya sabar sedikit kesal. Ternyata benar kata seseorang, Jo banyak berubah.

Tidak lama kemudian lift pun terbuka dan Jo kembali menarik Aika dengan sedikit sentakan yang membuat Aika terkejut, dan entah kenapa rasa panik muncul dalam benak Aika ketika ia merasa de'javu. Ia dan Jo kini berjalan di sebuah lorong yang di setiap sisinya terdapat pintu-pintu kamar. Aika menjadi teringat malam itu di mana Jo yang menariknya kasar melewati lorong apartemen, dan itu persis seperti yang terjadi saat ini.

Aika mulai meronta mencoba melepaskan genggaman tangan Jo yang begitu erat. "Jo katakan sesuatu! Jangan seperti ini!" ucapnya perlahan.

"Jo lepas!" serunya, dan tepat setelah itu tiba-tiba saja langkah Aika tersandung oleh kakinya sendiri yang membuat Aika terjerembap di lantai.

"Aww!" pekiknya.

Dan di saat itulah langkah Jo langsung terhenti, dan ia tertegun ketika melihat Aika yang sudah meringis kesakitan. Jo segera berjongkok di hadapan Aika dan ia memeriksa setiap inci tubuh Aika berharap tidak ada luka di sana. Jo memperhatikan Aika yang masih memijit kakinya hingga tidak lama kemudian Aika mendongak menatapnya sekilas sebelum akhirnya wanita itu kembali menunduk. Meskipun sekilas Jo dapat melihat dengan jelas ada sorot ketakutan di mata Aika berbeda dengan beberapa saat yang lalu, dan itu membuatnya menyesal karena kembali berbuat kasar pada Aika yang baru saja kembali padanya. Bodoh! bagaimana jika Aika pergi lagi darinya?

Tanpa mengatakan apa pun, Jo mengulurkan kedua tangannya dan menggendong tubuh Aika tiba-tiba yang membuat Aika kembali memekik karena terkejut, dengan refleks ia pun mengalungkan kedua tangannya di tengkuk Jo dengan erat.

Return (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang