Return 43

12.2K 620 21
                                    



Happy reading!

♡♡♡♡

Pesta malam itu telah usai beberapa saat yang lalu. Harry membawa semua keluarganya kembali ke rumah besarnya termasuk Aika dan Arya, dan sekarang mereka semua di hadapkan dengan Jo yang menuntut penjelasan di saat mereka baru saja mendaratkan tubuh lelah mereka di sofa ruang tamu.

"Ayolah! Bisakah kau menanyakan ini besok? Aku sudah lelah," keluh Jessi yang tengah melepaskan high heels-nya dengan wajah kesal.

"Tidak bisa! Kalian harus menjelaskannya sekarang!" kuekeh Jo yang sudah menahan rasa penasarannya sambil menatap satu persatu dari mereka. Ayahnya, Jessi, Arya dan terakhir Aika yang duduk di sampingnya tengah menunduk.

"Kenapa kau menatap ayah seperti itu, Ayah tidak tahu apa pun. Ayah hanya mengikuti rencana anak muda saja," elak Harry yang melihat tatapan putranya yang begitu menuntut. Dengan tenangnya, Harry pun beranjak dari duduknya dan berlalu dari sana sambil meregangkan tangannya, sedangkan bibirnya mengulas senyum gelinya. Masa bodo, biarkan saja Jessi yang bertanggung jawab.

Jessi menatap punggung ayahnya dengan kesal. Jessi tahu ayahnya sengaja menghindar, ia lalu kembali mengalihkan tatapannya pada Jo yang masih menatapnya datar namun entah kenapa begitu mengintimidasinya. Menyebalkan.

"Baiklah-baiklah! dasar bocah!" gerutu Jessi menyerah.

"Jadi begini ... awalnya aku juga tidak tahu di mana Aika sama sepertimu. Sampai satu bulan yang lalu saat aku datang ke restoran tiba-tiba saja seseorang datang dan memberitahuku di mana keberadaan Aika. Hanya itu yang aku bisa beritahu padamu," tutur Jessi malas-malasan karena dirinya memang sudah lelah. Ia lalu bangkit dari duduknya dan menatap Aika yang tengah menatapnya waspada.

"Aku rasa Aika tahu apa yang terjadi selanjutnya. Kau tanyakan saja padanya. Aku mau istirahat, selamat malam!" sambung Jessi sambil menunjukkan senyum manisnya kepada Aika yang sudah memasang wajah protes. Setelah itu ia pun melenggang pergi dari sana dengan menenteng high heels-nya dengan tenang.

Aika tercengang di buatnya. Bagaimana mungkin kedua sekutunya meninggalkannya sendirian dan menimpakan semua padanya, dan dirinya benar-benar tidak memiliki sekutu ketika tiba-tiba saja Ayah Harry memanggil Arya yang masih di sana.

"Arya!" seru Harry dari lantai atas.

Arya pun mendongak. "Ya paman?"

"Kemarilah! Kau tidur denganku malam ini!" serunya sambil melambaikan tangan.

Arya menatap paman Harry dengan tatapan anehnya sambil menunjuk dirinya sendiri. Namun ia pun akhirnya bangkit dari duduknya dan berjalan ke lantai atas. Entah ini hanya perasaannya saja atau tidak, ia merasa keluarga ini sangat aneh.

Sekarang tinggallah Aika yang tengah duduk berdua dengan Jo yang juga tengah menatapnya dengan tatapan menuntut.

"Jadi Aika. Kau akan kabur juga, heum? tanya Jo dengan senyum manisnya, tapi Aika tahu ada banyak arti dari senyuman tersebut, dan tiba-tiba saja Jo sudah mengangkat tubuh Aika dan menggendongnya menuju lantai atas.

"Kau tidak akan bisa menghindar, Ai. Kau harus menjelaskan semuanya dari awal. Bagaimana kau bisa pergi dari rumah sakit, dan di mana kau selama ini? Kau banyak hutang penjelasan padaku," tutur Jo sambil berjalan menaiki satu persatu anak tangga.

"I- iya aku akan menjelaskan semuanya, tapi turunkan aku Jo. Aku masih bisa berjalan!" rutuk Aika yang merasa kesal dengan perlakuan Jo.

Bagaimana tidak? semenjak Jo tahu bahwa dirinya hamil, Jo tidak membiarkannya berjalan lama sedikit saja. Saat dirinya pulang melewati lobi hotel Jo pun melakukan hal yang sama, dan bahkan sampai tadi dirinya hendak masuk ke rumah Jo pun menuntunnya begitu hati-hati seolah dirinya tengah mengidap sakit keras, dan Aika tahu apa penyebabnya.

Return (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang