Return 42

11.9K 604 38
                                    

Happy reading...

♡♡♡♡

"Anda siapa?" tanya Harry dengan wajah bingungnya.

"Anda mungkin tidak mengenali saya, tapi mungkin kedua keponakanku mengenaliku. Bukan begitu Arya, Aika?"

Aika hanya terdiam sambil menatap pria itu tajam. Meskipun tidak bisa dipungkiri masih ada rasa takut dalam dirinya, tapi ia tidak boleh menunjukkannya. Dirinya tidak sendirian, sudah ada Jo dan lainnya yang akan melindunginya.

Melihat Aika yang begitu ketakutan Jo meraih bahu Aika, dan menariknya mendekat sedangkan tatapannya lurus kepada pria yang tidak lain adalah Candra paman Aika. Senyum sinis Jo muncul begitu saja.

"Tikus masuk perangkap!" batinnya puas

Harry lalu menatap Aika yang terlihat ketakutan dan pria itu secara bergantian. "Aika kau mengenalnya?" tanya Harry.

Aika mendongak menatap Ayah Harry ragu untuk menjawab. Jo yang melihat itu pun segera mengambil alih dan berucap,

"Ayah! Perkenalkan dia pemimpin dari perusahaan Hadiningrat saat ini sekaligus paman dari Aika. Aku rasa ayah sudah mengenalnya," jawab Jo tenang seraya menatap ayahnya penuh arti tak lupa ia pun mengembangkan senyuman yang ia buat seramah mungkin.

Harry terkejut dengan ucapan putranya, namun ia coba untuk menahannya. Jika pria itu adalah paman Aika berarti ....

"Ah! Jadi kau paman Aika, selamat datang kalau begitu!" ucap Harry yang mulai mengerti. Dirinya sendiri sudah tahu siapa paman Aika, dan apa saja yang pria itu perbuat terhadap calon menantunya, tapi ia belum tahu apa tujuan Jo mengundang pria itu kemari.

"Saya kira Anda tidak datang, Paman. Sepertinya kita perlu mengenalkan diri secara formal. Perkenalkan saya Jonathan CEO dari Alexander.corp sekaligus calon suami dari Aika." Jo memperkenalkan dirinya dengan tenang seraya mengulurkan tangan hendak berjabat tangan, tanpa memedulikan beberapa orang tengah menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Terutama Arya yang sudah menatap Jo tajam.

"Kau mengundangnya?" desis Arya marah. Bagaimana mungkin Jo mengundang pamannya di saat lelaki itu sudah tahu apa saja yang sudah di perbuat oleh pamannya itu pada kakaknya.

Harry menepuk pundak Arya untuk menenangkan, karena ia tahu Jo pasti memiliki tujuan kenapa anaknya itu bisa mengundang Candra.

Sedangkan Jo hanya menoleh sekilas pada Arya dan Aika yang tengah menggenggam lengannya erat-erat.

Candra tersenyum miring seraya meraih jabatan tangan Jo. "Rasanya sudah beberapa bulan kita menjalin kerja sama, tapi baru kali ini kita bertemu secara langsung," ujar Candra sambil terkekeh hambar. Ia lalu menatap Aika dan Jo secara bergantian merasa mulai mengerti apa yang terjadi.

Jo pun ikut terkekeh dibuatnya. "Aku terlalu sibuk jadi aku mengutus seseorang untuk mewakiliku."

"Jadi ... apa tujuanmu menjalin kerja sama dengan perusahaan yang hampir hancur seperti itu. Padahal jika dilihat dari bidangnya saja sudah jauh berbeda. Perusahaan Alexander corp berbasis di bidang elektronik sedangkan perusahaan Hadiningrat di bidang properti?" tanya Candra sambil menaikkan satu alisnya dengan senyum tenang yang masih terhias di bibir pria itu.

Lagi-lagi Jo terkekeh sebelum akhirnya ia pun menjawab. "Apa salahnya membantu perusahaan milik calon istriku," ujar Jo tenang dengan seringai gelinya.

Sontak saja perkataan Jo mampu melenyapkan senyuman di bibir Candra, dan berganti dengan tatapan datar. Sedangkan tangannya sudah terkepal karena tersinggung dengan ucapan pria muda yang ada di hadapannya ini. Candra tahu Jo bukan orang sembarangan yang mudah dihadapi.

Return (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang