Happy reading!
♡♡♡
"Sekarang aku serahkan semuanya padamu Jo. Terrserah kau mau mempercayaiku atau tidak itu hakmu, tapi satu hal yang harus kau tahu, aku sama sekali tidak menginginkan hal itu terjadi," tutur Aika dengan senyum miris muncul di bibirnya. Bagaimana mungkin ia berbicara tentang kepercayaan di saat ia sendiri sudah sering membohongi Jo dulu dan menghancurkan kepercayaan yang Jo berikan untuknya.
Masihkah Jo mempercayainya?
Keheningan masih menyelimuti meja makan tersebut setelah Aika menyelesaikan ucapannya. Suasana pagi yang semula terasa begitu hangat berubah menjadi dingin penuh ketegangan, belum ada yang berucap sepatah kata pun dari keduanya.
Aika masih bergeming dengan tatapan kosongnya. Ia meremas kedua tangannya takut menanti reaksi Jo. Aika tidak berani menatap laki-laki itu sekarang.
Di tengah lamunannya, tiba-tiba saja Aika merasa seseorang merengkuhnya dari belakang yang tanpa menoleh pun Aika tahu siapa orangnya.
"Kau lupa apa yang aku katakan padamu tadi malam? Aku mencintaimu, dan aku tidak akan membencimu Aika. Tidak peduli apa yang terjadi malam itu kau akan tetap menjadi milikku sampai kapan pun."
Aika tertegun mendengar ucapan Jo. Bukan karena kata-katanya yang menunjukkan kepemilikan Jo terhadap dirinya. Namun dari cara berbicara Jo yang terasa asing bagi Aika. Ucapan dengan nada datar namun penuh dengan peringatan itu entah kenapa membuat Aika sedikit gemetar, ia seperti melihat sisi lain dari laki-laki ini.
Dengan ragu-ragu Aika menoleh dan saat itulah tatapannya langsung beradu dengan tatapan Jo yang ternyata tengah tersenyum manis ke arahnya. Padahal ia sangat yakin Jo tengah marah saat ini hanya dengan mendengar nada suaranya saja, Aika menelan salivanya sendiri tanpa sadar.
"Jangan takut seperti itu, sayang!" ujar Jo seraya mengacak pucuk kepala Aika asal dengan raut wajah yang kembali berubah melembut.
Aika masih saja bergeming. Ia memperhatikan Jo yang sudah kembali duduk di meja makannya, ada yang berbeda dengan Jo.
"K-kau... mempercayaiku?" tanya Aika hati-hati.
Jo yang hendak menyuapkan sesendok nasi kembali terhenti dan langsung menatap Aika. Untuk sesaat laki-laki itu terdiam, hingga ia pun menjawab. "Aku harus mempercayaimu bukan?"
Lagi-lagi Aika terenyak. Bagi Aika, ucapan yang baru saja Jo ucapkan lebih seperti pertanyaan dari pada pernyataan, dan itu sudah menjelaskan semuanya bahwa Jo masih ragu terhadapnya. Nyatanya itu berhasil membuat hatinya berdenyut sakit, namun ia mencoba mengikuti alur yang Jo buat. Jo tengah berusaha mempercayainya, dan dirinya juga akan berusaha membuat Jo kembali percaya terhadapnya.
"Oh ya, Ai. Nanti sore aku harus pergi ke Jepang untuk urusan bisnis, dan mungkin itu akan memakan waktu beberapa hari."
Aika terkejut mendengarnya. "Kenapa mendadak?" tanya Aika waswas, dan lagi-lagi ia harus berpikiran buruk. Apa Jo sengaja menghindarinya?
"Tidak. Sebenarnya ini sudah di rencanakan jauh-jauh hari. Hanya saja... rasanya berat harus meninggalkanmu," ucap Jo dengan nada gusarnya.
Mendengar itu Aika pun tersenyum kecil. "Kau ini! Lagi pula itu pasti penting untukmu kan?"
"Bukan begitu Aika. Aku hanya takut terjadi sesuatu saat aku jauh darimu!"
"Tidak akan terjadi apa pun padaku Jo. Aku akan tetap aman selama orang-orang suruhanmu selalu mengikutiku ke mana pun, benar?" ungkap Aika seraya memicingkan matanya dengan tatapan menyelidik. Benar, ia sudah tahu tentang Jo yang ternyata diam-diam menyuruh seseorang untuk mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return (Completed✔)
Любовные романыHighest rank #5 Romance Aika, Gadis cantik yang dulu memiliki sifat yang ceria, percaya diri, berasal dari keluarga kaya dan populer di sekolahnya kini kehidupannya berubah 180 derajat karena semua hal itu terenggut darinya dalam waktu yang hampir b...
