"Aku menyakitimu, dan itu membunuhku."
Happy Reading...
♡♡♡♡
Air mata Arya mengalir mengingat janjinya terhadap Aika yang telah ia langgar. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Arya menyesal karena telah gagal melindungi kakaknya, dan sekarang Aika kembali merasakan hal mengerikan itu lagi.
Suasana hening masih menyelimuti lorong tersebut dengan perasaan berkecamuk yang melingkupi setiap orang yang ada di sana. Jessi hanya bisa menangis dalam diam setelah mendengar kenyataan pahit yang menimpa Aika. Jessi jadi berpikir bagaimana jika dirinya yang ada di posisi Aika saat itu, mungkin dirinya sudah terbaring di bawah tanah karena tak tahan dengan hidupnya sendiri. Bagaimana mungkin Aika bisa melewati itu semua?
Di sisi lain, Jo hanya terdiam dengan perasaan hancur. Dirinya tidak ubahnya seperti kaca yang baru saja terjatuh dari ketinggian dan hancur berkeping-keping. Rasa benci terhadap dirinya sendiri muncul begitu saja yang membuatnya ingin sekali membunuh dirinya sendiri saat ini juga.
Tapi Jo segera menepis pemikiran tersebut. Setidaknya dirinya harus memastikan Aika akan baik-baik saja. Setidaknya dirinya harus meminta maaf terlebih dahulu meskipun dirinya tidak yakin Aika akan memaafkannya. Aika pasti sangat membencinya sama seperti Aika membenci Candra. Hanya dengan memikirkannya saja mampu membuat Jo seakan lupa bagaimana caranya bernafas. Air matanya mengalir perlahan di pipinya seiring dengan Jo yang menutup matanya karena rasa sakit yang mendera tubuhnya. Jo memegangi dadanya yang terasa sangat sakit. Perlahan kesadaran Jo mulai menghilang digantikan oleh kegelapan tanpa disadari oleh Arya ataupun Jessi.
Suara pintu yang terbuka memecah keheningan tempat tersebut yang membuat Arya dan Jessi segera menoleh. Terlihat dokter yang keluar dari ruangan tersebut.
Arya segera menghapus air matanya dan menghampiri dokter tersebut. "Bagaimana keadaan kakak saya, Dokter?" tanyanya.
Dokter itu tersenyum. "Kondisi pasien mulai stabil dan akan segera kami pindahkan di ruang rawat. Beruntung pasien segera di bawa ke rumah sakit karena jika tidak, mungkin akan menimbulkan hal fatal dan sangat berbahaya untuk nyawa kakakmu."
Arya menghembuskan napasnya lega, begitu pun dengan Jessi yang turut mendengarkan keterangan dokter. Tidak lama kemudian pintu kembali terbuka yang kali ini lebih lebar lagi, dan keluarlah sebuah bangkar di mana Aika tengah berbaring di sana tak sadarkan diri dengan berbagai alat kedokteran yang menempel di tubuhnya.
Beberapa perawat mendorong bangkar tersebut untuk dipindah kan ke ruang rawat seperti yang dokter ucapkan. Arya mengikutinya karena ia tidak bisa membiarkan kakaknya sendirian saat tersadar nanti.
Jessi pun hendak mengikuti Arya jika saja dirinya tidak sadar bahwa tidak pergerakan apa pun dari Jo. Jessi menoleh dan menemukan Jo yang masih menunduk yang membuat Jessi segera mendekat dan betapa terkejutnya ia menemukan Jo sudah tak sadarkan diri.
"Nath!" gumam Jessi sambil menepuk pipi Jo berkali-kali dengan tangannya yang gemetar karena takut.
"Nathan! Bangunlah!" isaknya yang tidak mendapatkan reaksi apa pun dari saudaranya.
"Dokter! Tolong!" Jessi memanggil dokter yang belum jauh dari posisinya saat ini. Sungguh rasa takut yang ia rasakan lebih besar dibandingkan dengan rasa kecewa terhadap Jo yang ia rasakan beberapa saat yang lalu.
♡♡
Jessi merapikan selimut yang membungkus tubuh Jo yang belum sadarkan diri setelah 12 jam sejak kejadian pagi tadi. Jo mengalami luka dalam dan beberapa tulang rusuk yang retak akibat pukulan-pukulan dari Arya hingga membuat dokter harus melakukan operasi kecil, dan sampai sekarang Jo masih belum sadarkan diri juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Return (Completed✔)
RomanceHighest rank #5 Romance Aika, Gadis cantik yang dulu memiliki sifat yang ceria, percaya diri, berasal dari keluarga kaya dan populer di sekolahnya kini kehidupannya berubah 180 derajat karena semua hal itu terenggut darinya dalam waktu yang hampir b...