Return 36

11.8K 639 25
                                    

Happy Reading...

♡♡♡♡

Waktu menunjukkan pukul 06.00 pagi ketika Jo berjalan memasuki area rumah sakit dengan pakaian yang rapi lengkap dengan jasnya, karena memang dirinya berniat untuk pergi ke kantor hari ini. Tapi sebelum itu ia memutuskan untuk mampir ke rumah sakit untuk menjenguk Aika.

Jo sendiri sudah tidak lagi mendapatkan perawatan karena dirinya yang memaksa. Meskipun masih ada beberapa bagian tubuhnya yang sakit. Jessi juga sempat memarahinya habis-habisan karena hal itu, dan ayahnya ... ia bahkan sempat mendapatkan satu tamparan tambahan dari ayahnya yang kecewa terhadapnya, dan itu semakin membuat dirinya merasa tak berguna.

Ini sudah hari ke empat sejak kejadian malam itu, tapi Aika masih menolak untuk bertatap muka dengannya. Jo sempat memaksa untuk bertemu tapi seperti sebelumnya Aika akan histeris dan berakhir dengan dirinya yang kembali mendapatkan pukulan dari Arya, dan hari ini ia akan kembali mencoba meskipun dirinya tidak yakin.

Setelah dirinya sampai di depan pintu kamar rawat Aika, Jo menyempatkan diri untuk sedikit melihat ke dalam ruangan lewat jendela yang tirainya sedikit terbuka dan ternyata hanya ada Aika di sana yang masih tidur, tidak ada Arya di dalam.

Jo pun memberanikan diri untuk masuk dengan berjalan sehati-hati mungkin agar tidak mengganggu tidur Aika, Jo kemudian duduk di kursi yang sudah tersedia di sana.

Tidak ada yang Jo lakukan selain hanya menatap wajah damai Aika yang sudah sedikit segar tidak sepucat kemarin dan itu membuatnya bersyukur. Rasanya baru hari ini ia bisa melihat wajah damai Aika setelah malam itu, karena beberapa hari ini yang ia lihat hanya wajah takut Aika saat melihatnya, dan itu selalu sukses membuatnya hancur.

Jo mengangkat tangannya hendak menggenggam tangan Aika namun ia urungkan. Tidak! tidak boleh, Aika takut padanya. Aika pasti akan kembali histeris jika Aika terbangun nanti, dan yang bisa ia lakukan hanya kembali menarik tangannya yang sudah gemetar dan mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Jo kembali menatap wajah Aika dengan pandangan yang mulai memburam karena air mata yang mulai menggenang. "Maaf, kau pasti sangat takut padaku 'kan? Jangan takut padaku Ai," lirihnya dengan suara tercekat di barengi dengan setetes air mata yang turun tanpa bisa dicegah.

"Cepat sembuh agar kau punya tenaga untuk memberiku pelajaran," sambung Jo seraya tersenyum miris. Setelah itu ia merapikan selimut Aika, ia juga merapikan tirai jendela agar sinar matahari tidak mengganggu tidur perempuan itu, sebelum keluar ruangan Jo kembali menatap wajah Aika. Ingin rasanya ia memberikan kecupan selamat pagi yang biasa ia lakukan pada Aika, tapi sekali lagi Jo tidak bisa.

Akhirnya ia pun keluar dari ruangan tersebut dengan berat hati. Jo tidak langsung pergi dari rumah sakit tersebut, karena ia harus memastikan Arya sudah kembali yang berarti Aika tidak lagi sendirian, dengan begitu Jo akan tenang.

♡♡♡

"Apa kau gila?"

"Ya! Anggaplah begitu."

"Shin! aku benar-benar tidak mengerti jalan pikiranmu," sergah Alex tak habis pikir. Semenjak dirinya berseteru dengan Jessi beberapa hari yang lalu baru hari ini dirinya bisa menemui Shinta. Wanita biang atas dari semua permasalahan yang terjadi.

Shinta mendengus, sudah terbiasa mendengar kata-kata itu. Memang siapa pun tidak ada yang bisa mengerti dirinya, siapa pun.

"Kau benar- benar kembali menjebak Aika, dan apa yang terjadi sekarang? Kau kembali menghancurkan semuanya."

"Memang itu yang aku inginkan," jawab Shinta dengan entengnya.

"Kau pikir dengan kau melakukan ini semua Jonathan akan mau bersamamu? Tidak! Jo akan semakin membencimu, dan kau tahu dengan kau kembali mengeluarkan foto itu hubunganku dengan Jessi ikut hancur."

Return (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang