Return 16

12.5K 867 39
                                    



Happy Reading!

♡♡♡♡

Jo menghentikan mobilnya tidak jauh dari rumah Aika setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga puluh menit.

Aika menyengit heran. Kenapa Jo bisa tahu letak pasti rumahnya? Padahal ia hanya menunjukkan arah jalan saja. "Dari mana kau tahu rumahku?" tanyanya seraya melepaskan sabuk pengamannya.

Jo mengerjapkan matanya, ia lupa bahwa Aika belum tahu dirinya pernah datang ke rumah ini. "Tentu saja aku tahu. Kau pegawaiku di restoran," elaknya tak masuk akal. Tapi Aika langsung percaya begitu saja.

Setelah itu mereka pun keluar dari mobil secara bersamaan, dan di depan rumah terlihat Arya yang tengah mencuci motor matic kesayangannya.

"Kak Ai? Kau sudah pulang?" tanya Arya heran.

Aika menggaruk tengkuknya sendiri yang tidak gatal. "Y-ya seperti yang kau lihat," jawab Aika sedikit gugup.

"Temanmu bilang restoran sedang ada acara, tapi kenapa kau malah pulang secepat ini?"

Aika mengerutkan keningnya. Teman? Siapa? jelas-jelas ia sedari pagi hanya bersama Jo. Atau jangan-jangan... sontak Aika melirik ke arah Jo yang tengah mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah seolah tidak mendengar pembicaraan, sangat terlihat jelas Jo tengah menahan tawanya.

Tadi pagi Jo bilang bahwa ia sudah berbicara dengan Arya. Sekarang ia tahu siapa yang membuat alasan itu, alasan yang lumayan hebat tapi gagal di saat bersamaan.

"Em... itu acaranya sudah selesai. Pemilik restoran membebaskan pekerja khusus untuk hari ini," tuturnya seraya tertawa buat-buat. Well, Aika tidak berbohong, karena memang si pemilik restoran yang membuatnya pulang secepat ini.

Aika melirik Jo yang masih saja sibuk menahan tawanya. Bagus, siapa yang membuat alasan siapa yang menyelesaikan, menyebalkan.

Tapi tampaknya Arya sudah tidak memedulikan lagi jawaban Aika, karena kini perhatiannya teralihkah pada seorang laki-laki yang tengah berdiri membelakanginya yang tidak lain adalah Jo. Arya lalu mendekat dan berdiri di depan laki-laki itu membuat Jo sedikit terkejut dengan kemunculan Arya di hadapannya secara tiba-tiba.

Arya memperhatikan Jo dari atas hingga ke bawah kemudian kembali ke wajah lagi yang menurutnya terasa familier. Hingga sedetik kemudian matanya seketika membulat ketika ia mengingat wajah itu.

"Kak Jo!" serunya terkejut seolah baru melihat seseorang yang baru bangkit dari kematian.

Sedangkan Jo masih diam saja dengan wajah datarnya seperti biasa melihat reaksi Arya yang berlebihan menurutnya. Tak jauh berbeda dengan Aika yang kini menatap Arya dengan aneh.

"Ini benar dirimu?" tanya Arya lagi memastikan memperhatikan wajah Jo lamat-lamat.

"Iya, kenapa?"

Arya masih diam saja sambil mengerjapkan matanya beberapa kali. Arya tidak menyangka Jo masih mau berhubungan kembali dengan kakaknya. karena ia tahu permasalahan mereka berdua dulu. Bukankah laki-laki ini membenci kakaknya? atau mungkin ada maksud lain di balik niat Jo yang kembali mendekati kakaknya.

"Jangan menatapku seolah kau baru saja melihat hantu begitu, dasar gendut!" kesal Jo karena Arya masih saja melihatnya dengan tatapan anehnya itu. Alhasil ia memanggil Arya dengan sebutan gendut seperti dulu, dan ia yakin Arya pasti akan protes tidak lama lagi.

"Aku tidak gendut!" sembur Arya bersungut-sungut tak kalah kesalnya. Arya kesal karena mantan kekasih kakaknya ini sering kali memanggilnya gendut. Iya, ia mengaku dirinya memang sedikit berbadan gempal saat ia masih duduk di bangku SMP saat itu. Tapi tidak gendut hanya sedikit kelebihan berat badan, ingat! Ia tidak gendut.

Return (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang