Return 19

14.6K 806 36
                                        


Happy reading!

♡♡♡

Hari terus berganti, tanpa terasa sudah cukup lama semenjak hubungan Aika dan Jonathan membaik, dan selama itu pula semuanya berjalan mulus dengan sebagai mana mestinya tanpa adanya masalah berarti.

Hubungan Jo dan Aika pun sudah begitu hangat seolah sudah kembali seperti semula. Meskipun belum ada lagi kata cinta yang meluncur dari keduanya seperti dulu. Tapi siapa pun yang melihatnya pasti akan tahu jika perasaan itu masih ada di hati mereka masing-masing.

Hanya saja, entah ini hanya perasaan Jo atau tidak. Jo merasa Aika sedikit menjaga jarak dengannya. Aika tidak pernah menatapnya lebih dari lima detik. Gadis itu lebih sering menunduk jika berbicara dengannya. Dan Jo juga baru sadar bahwa Aika jadi lebih pendiam dari Aika yang dulu ia kenal. Entah kenapa ia tidak menyukainya. Well, kecuali kalau gadis itu sudah kesal, maka Aika akan menunjukkan sifat galaknya. Tapi ia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan membuat Aika kembali menjadi Aika-nya yang dulu, bagaimanapun caranya.

Jo menghela nafasnya gusar. Dirinya kini masih disibukkan dengan pekerjaan kantornya. Namun pikirannya benar-benar tidak fokus. Ia lalu meletakkan bolpoin yang sedang ia pegang begitu saja. Ia membutuhkan sesuatu yang bisa membuatnya kembali tenang, dan ia sudah tahu apa yang harus ia lakukan.

Jo lalu mengambil ponsel yang tergeletak di meja kerjanya dan mencari nomor kontak Aika untuk menghubungi gadis itu melalui panggilan video. Jo membutuhkan vitaminnya.

Jo masih menunggu karena panggilan tidak juga diangkat oleh gadis itu membuat ia semakin gusar saja. Hingga tidak lama kemudian terlihat layar yang menunjukkan wajah cantik namun terlihat lelah dari Aika.

"Ada apa Jo?" tanya Aika langsung.

"Tidak. Aku hanya ingin melihat wajahmu," jawab Jo. Kemudian ia tersenyum melihat Aika yang tengah memutar bola matanya.

"Ayolah Jo. Aku sedang sibuk, kau bisa menghubungiku nanti kalau jam kerja telah usai. Apa ini alasanmu membelikanku ponsel keluaran terbaru hanya untuk menghubungiku karena alasan klasik seperti itu? Padahal baru pagi tadi kita bertemu."

Jo terkekeh mendengar gerutuan panjang lebar Aika. "Mau bagaimana lagi aku merindukanmu. Kau sudah makan siang?" tanya Jo sembari melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 13.45 tanpa memedulikan ocehan Aika tentang ponsel yang ia belikan sekitar satu minggu yang lalu.

"Belum, dan seharusnya aku makan lebih cepat kalau kau tidak menghubungiku sekarang!"

Jo menggaruk tengkuknya seraya menunjukkan senyuman tidak bersalahnya. "Maaf. Ya sudah kau—"

Belum sempat Jo melanjutkan ucapannya, tiba - tiba saja pintu kantornya di ketuk dari luar. " Tunggu sebentar, Ai. Jangan dimatikan dulu," ucap Jo seraya mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

"Masuk!" serunya. Tidak lama kemudian terlihat pintu yang terbuka, dan masuklah Melany dengan tangan yang membawa beberapa berkas. Jo tersenyum sebelum akhirnya menyilakan Mela duduk di sofa kantor ruangan tersebut.

"Duduklah."

"Apa aku mengganggumu ?" tanya mela basa basi.

"Sedikit," jawab Jo jujur membuat Melany terkekeh.

Jo kemudian kembali mengambil ponselnya yang masih terhubung dengan Aika, dan lihatlah gadis itu sudah memasang wajah kesalnya yang kentara.

"Suara perempuan? Siapa itu?" tanya Aika dari seberang sana sambil memasang wajah curiganya.

Jo menahan senyumnya. "Melany. Dia datang untuk membahas kerja sama perusahaan. Kenapa? Kau cemburu?"

"Tidak juga!" elaknya acuh.

Return (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang