Return 31

9.6K 520 23
                                    



Happy Reading!

♡♡♡♡

Aika meremas kedua tangannya di bawah meja untuk menghilangkan kegugupannya. Saat ini dirinya tengah berhadapan dengan Shinta yang tiba-tiba saja menghampirinya di Cafe.

"Ada apa kau menemuiku?" tanya Aika memecah keheningan.

"Apa tidak boleh aku menemui sahabatku sendiri?" jawab Shinta dengan senyuman yang jelas sekali di paksakan, dan itu membuat Aika yakin ada tujuan tertentu wanita ini menemuinya.

Aika tersenyum miris mendengar kata sahabat yang keluar dari mulut Shinta. "Sahabat ya?" tanya Aika dengan nada mengejek.

"Langsung saja pada intinya kenapa kau menemuiku?"

"Well, sepertinya kau tidak mau berbasa-basi. Baiklah!" kekeh Shinta sambil mencondongkan sedikit tubuhnya agar lebih dekat dengan Aika yang tengah duduk di hadapannya.

"Tinggalkan Jonathan!" gumam Shinta tegas.

Untuk sesaat Aika terdiam, sebelum akhirnya tawa kecil keluar begitu saja dari mulutnya. "Entah kenapa aku merasa familier dengan kata-kata itu. Ah.. benar! Alex pernah melakukan hal yang sama 6 tahun yang lalu," tutur Aika setenang mungkin tak merasa terintimidasi dengan tatapan tajam Shinta.

Shinta mengangkat kedua bahunya acuh. "Benarkah? Kalau begitu seharusnya kau tahu apa yang harus kau lakukan."

Aika tersenyum mengejek. "Meninggalkannya kembali? Aku tidak akan melakukan hal bodoh untuk kedua kalinya."

"Benarkah? lalu bagaimana jika dia yang meninggalkanmu kali ini?" tanya Shinta dengan tatapan menantang dan ia semakin puas ketika melihat perubahan raut wajah Aika yang memucat.

"Bagaimana kalau Jo tidak membutuhkanmu lagi?"

Aika tercenung mendengar pertanyaan Shinta yang entah kenapa membuat jantungnya berdetak cepat. Benar, bagaimana jika kali ini laki-laki itulah yang meninggalkannya. Mengingat sudah genap satu minggu ini Jo tidak lagi menghubunginya sejak laki-laki itu ke Jepang entah karena apa. Aika selalu berpikir jika Jo mungkin sibuk tapi semakin hari ia mulai berpikiran buruk, bagaimana jika apa yang Shinta katakan memang benar.

"Dia tidak akan melakukannya," ucapnya yakin.

"Yakin sekali. Padahal baru kemarin aku melihatnya bersama wanita lain di sebuah club malam jadi apa itu artinya?"

Aika tertegun. Bagaimana mungkin Shinta melihat Jo bersama wanita, jika Jo sendiri masih berada di Jepang? "Mungkin kau salah lihat!" bantahnya.

"Bagaimana mungkin aku salah lihat jika aku sendiri menyapanya."

"Jo masih di Jepang sekarang," jawab Aika kini dengan nada keraguan di sana.

Shinta terkekeh geli mendengar jawaban Aika. "Tunggu! Ada apa ini? Kau tidak tahu kalau Jo sudah pulang sekitar tiga hari lalu?"

Aika terenyak akan fakta yang baru saja ia dengar. Tidak, tidak mungkin. Kalau Jo memang sudah pulang kenapa laki-laki itu sama sekali tak memberitahunya, atau setidaknya Jo memberikan kabar kepadanya. Bahkan pesan terakhir yang ia kirim tadi pagi tidak dibalas sama sekali oleh laki-laki itu.

Shinta tersenyum miring melihat Aika yang sudah kehilangan kata-katanya.

"Jadi Jo benar-benar tidak menghubungimu ya?" gumam Shinta dengan wajah prihatinnya. Sebenarnya ia sedikit terkejut melihat respons Aika yang seolah membenarkan kata-katanya. Tapi dengan begitu ia jadi tahu bahwa jalannya akan semakin mudah untuk mendapatkan Jo.

Return (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang