Return 21

12.3K 659 29
                                    


Happy Reading...

♡♡♡♡

Jo dan Aika sudah sampai di apartemen setelah menempuh perjalanan dengan tubuh basah kuyup dan menggigil.

Mereka kini tengah berdiri di dalam lift yang kebetulan hanya ada mereka berdua, jadi mereka tidak perlu memusingkan pandangan orang yang pasti akan menatap mereka aneh.

Aika sendiri telah memakai jaket milik Jo yang tersedia di dalam mobil. Meskipun itu percuma karena pakaiannya sendiri masih ia pakai. sedangkan Jo hanya memakai kaos tipis berwarna putih dengan celana jeans berwarna hitam yang tentu saja basah membuat Aika sedikit khawatir takut Jo akan sakit nantinya.

Aika melirik Jo yang tengah bersandar dengan tangan yang bersedekap di dada dengan bibir yang sedikit membiru karena kedinginan.

"Kalau kau kedinginan pakai saja jaketmu ini Jo," ucap Aika seraya akan melepaskan jaket yang ia pakai. Namun tentu saja Jo tidak membiarkannya.

"Jangan dilepas Aika, kau lebih membutuhkannya," bantah Jo sambil menahan tangan Aika yang akan membuka jaket tersebut.

"Tapi—"

"Jangan membantah! mau aku cium lagi?" tantang Jo dengan senyuman jahilnya.

Sontak saja Aika langsung menutup mulut menggunakan kedua tangannya sambil menggelengkan kepala dan sedikit bergeser menjauh dari Jo .

Jo yang melihat tingkah Aika pun hanya terkekeh geli melihatnya. Ia lalu ikut bergeser agar lebih dekat dengan Aika membuat Aika menatapnya waspada.

"K-kau mau apa?" tanya Aika gugup.

Jo menaikkan sebelah alisnya sambil menatap wajah Aika dengan jarak yang sangat dekat sambil menahan senyumnya, dan tanpa diduga Jo menyentil dahi Aika secara tiba-tiba membuat Aika memekik kesakitan.

"Jo!" erang Aika kesal karena keusilan Jo. Jo memang seperti ini, laki-laki ini memang terkenal pendiam tapi tingkat keusilannya jangan ditanya lagi jika sedang bersamanya.

"Makanya jangan memikirkan hal yang macam-macam dengan otak kecilmu itu," ejeknya. Setelah itu Jo menyentuh bekas sentilannya di dahi Aika yang sedikit memerah.

"sakit, ya?" tanyanya tanpa ada rasa bersalah di sana membuat Aika semakin kesal saja.

"Menurutmu!" sembur Aika kesal membuat Jo terkekeh melihatnya sedangkan tangannya masih mengelus dahi Aika.

"Iya maaf," gumamnya. Aika hanya diam saja dengan wajah kesalnya.

Tidak lama kemudian pintu lift pun terbuka, tanpa menunggu lama mereka pun keluar dari sana dan berjalan menuju pintu dan langsung masuk.

Setelah Aika masuk ke apartemen Jo langkah Aika tiba-tiba terhenti seolah baru mengingat sesuatu. "Tunggu! Aku ganti pakai baju apa?" tanya Aika bingung sendiri.

"Kau tenang saja. Kemari!" ucap Jo sambil menarik tangan Aika menuju ke sebuah kamar yang lumayan luas, bukan kamar Jo yang pernah ia masuki.

Tanpa mengatakan apa pun Jo membuka lemari yang ada di dalam kamar tersebut. "Pakailah baju yang ada di sini."

Aika pun mendekat ke lemari pakaian tersebut, kemudian ia menyengitkan dahinya. "Kenapa kau punya baju perempuan?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. Pasalnya di lemari tersebut ada beberapa helai pakaian wanita lengkap dengan pakaian dalam yang sepertinya masih baru.

Jo berdecap kesal. "Jangan mencurigaiku! Itu milik Jessi, " tutur Jo melihat Aika menatapnya seperti itu.

Aika mengangkat kedua bahunya. "Aku kira milik wanita-wanita itu," gumam Aika setengah menyindir. Setelah itu ia melenggang menuju kamar mandi sambil membawa handuk yang ia ambil di lemari tersebut.

Return (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang