Happy reading....
♡♡♡♡
Jo mengerjapkan matanya ketika ia merasakan hawa dingin yang menusuk kulitnya. Tangannya meraba-raba ke segala arah untuk mencari selimut. Jo tahu ini sudah pagi tapi entah kenapa rasa malas itu menguasainya. Namun pergerakan tangannya terhenti ketika ia baru menyadari sesuatu, ia kemudian langsung membuka matanya dan ia terbelalak ketika ia menemukan bahwa bukan tubuh Aika yang saat ini dalam pelukannya, melainkan hanya bantal guling yang ia peluk.
Dengan kelimpungan Jo langsung melompat turun dari ranjangnya dan keluar kamar, ia mencari ke setiap sudut apartemen tapi tidak ada bahkan sampai ke area dapur.
Langkahnya kemudian menuju ke kamar miliknya. Tapi tidak mungkin juga Aika masuk ke kamarnya. Tepat setelah ia menutup pintu kamar, di saat itulah ia melihat Aika yang baru keluar dari kamar di sampingnya. Lebih tepatnya kamar yang mereka tiduri tadi malam membuatnya menyengit kebingungan, ia lalu menghampiri Aika.
"Ya ampun! kau ke mana saja?" tanya Jo dengan nada gusarnya membuat Aika yang baru menutup pintu terlonjak kaget.
"Aku? Dari kamar mandi," ucap Aika kebingungan melihat tingkah Jo yang sedikit aneh.
"Kamar mandi?"
Aika mengangguk. "Kau ini kenapa sih?" tanya Aika kembali melihat Jo yang seperti orang linglung.
Jo mengerjapkan matanya. Ia merasa bodoh sekarang, bagaimana mungkin ia lupa bahwa di kamar itu ada kamar mandi dan ia malah mencarinya ke mana-mana.
"Aku kira kau sudah pergi," gumam Jo sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Aika menggelengkan kepalanya tak habis pikir.
"Kau sudah tidak apa-apa kan?" Jo kembali memastikan keadaan Aika. Jo baru ingat bahwa tadi malam keadaan Aika terlihat kacau sebelum tidur.
Aika tersenyum sambil mengangguk. "Iya, memangnya kau pikir aku kenapa?"
"Tidak! aku hanya cemas melihatmu seperti itu," untuk sesaat Jo menjeda ucapannya. Ia meraih kedua tangan Aika dan menggenggamnya.
"Aika bisakah kau menceritakan apa yang sedang mengganggumu? Mungkin aku bisa membantu, karena itu bukan pertama kalinya aku melihatmu ketakutan seperti tadi malam," pinta Jo seraya menatap Aika yang juga tengah menatapnya. Namun tidak lama kemudian Aika mulai menunduk dan menghindari tatapannya.
"Ai."
Aika bergeming. Apa ia harus menceritakan itu? Menceritakan hal memalukan sekaligus aibnya. Tapi ia tidak mau Jo kembali membencinya atau mungkin yang paling fatal Jo akan jijik kepadanya. Memikirkannya saja terasa begitu mengerikan.
"Maaf," jawab Aika tanpa mau menjelaskan. Lagi-lagi ia kalah akan ketakutannya sendiri dan menjadi pengecut untuk ke sekian kalinya.
"Kau tidak mempercayaiku?" ucap Jo dengan datar yang lebih bisa di bilang pernyataan bukan pertanyaan.
Aika tersentak dan langsung mendongak menatap Jo sambil menggelengkan kepalanya.
"Bukan! Bukan seperti itu Jo, aku mempercayaimu. Hanya saja... aku tidak bisa," bantah Aika dengan suara yang semakin mengecil di akhir kalimat.
"Jo, pernahkah kau merasakan sebuah kejadian atau lebih bisa di bilang aibmu sendiri yang tidak bisa kau ceritakan kepada orang lain? Seperti itulah yang aku rasakan Jo, aku belum siap," sambung Aika dengan suara yang mulai bergetar. Sebenarnya ia sedikit menyinggung tentang masa lalu Jo yang Jessi ceritakan, karena Jo juga belum menceritakan itu padanya, dan ia memakluminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return (Completed✔)
RomanceHighest rank #5 Romance Aika, Gadis cantik yang dulu memiliki sifat yang ceria, percaya diri, berasal dari keluarga kaya dan populer di sekolahnya kini kehidupannya berubah 180 derajat karena semua hal itu terenggut darinya dalam waktu yang hampir b...