Return 20

12.4K 750 10
                                    

Happy reading!

♡♡♡♡

Seperti sudah menjadi kebiasaannya. Aika akan memilih berjalan kaki jika pulang dari Cafe. Seperti halnya malam ini Aika tengah berjalan di trotoar dengan berbagai perasaan berkecamuk akibat dari rahasia yang beberapa jam lalu Jessi beritahu kepadanya. Rahasia tentang Jo yang tidak banyak orang tahu yang berhasil membuat dirinya kembali di landa perasaan bersalah.

Aika tahu Jessi menceritakan itu semua bukan bermaksud untuk membuatnya merasakan ini. Namun tetap saja hal itu sangat mengusiknya. Ia bahkan tidak memedulikan hujan yang mulai turun dan membasahi tubuhnya, karena pikirannya masih terpusat pada semua perkataan Jessi.

Beberapa jam yang lalu...

Malam itu Cafe dalam keadaan sepi membuat Aika bisa leluasa berbincang dengan Jessi yang berkunjung ke Cafe. Sudah banyak hal yang mereka bincangkan, hingga tiba-tiba saja pembicaraan berubah serius ketika Jessi mulai menanyakan perihal hubungannya dengan Jo.

"Ai, aku lihat hubunganmu dengan Jo sudah seperti semula. Apa kalian sudah memutuskan untuk kembali bersama?" tanya Jessi penasaran dengan mimik wajah yang serius membuat Aika sedikit bingung.

"Entah! Yang jelas kami memang sudah membaik itu saja. Mengenai kami yang kembali menjalin hubungan aku tidak tahu. Jujur saja aku masih merasa tidak pantas jika di samping Jo," ungkap Aika. Karena ia memang tidak tahu hubungannya dengan Jo dalam tahap apa. "Memangnya kenapa?" tanyanya.

Jessi menggeleng. "Tidak ada apa-apa. Bisakah aku meminta sesuatu kepadamu, Ai?" tanya Jessi ragu-ragu.

"Ada apa Jess?" Aika menggenggam tangan Jessi seolah mengizinkan Jessi untuk meminta apa pun padanya.

"Begini, jika nanti kau memutuskan untuk kembali pada Nathan, aku mohon jangan pernah meninggalkannya lagi Ai," ucap Jessi dengan tatapan memohonnya.

Untuk sesaat Aika hanya terdiam. Ia sedikit bingung dengan permintaan Jessi yang tiba-tiba itu. Meskipun jika apa yang dikatakan Jessi benar maka tentu saja ia akan dengan senang hati untuk tidak lagi meninggalkan Jo. Tapi masalahnya apa itu mungkin ia bisa menjalin kasih dengan Jo seperti dulu? dan lagi dari tatapan Jessi ia merasa bahwa ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh gadis itu.

"Apa ada yang ingin kau ceritakan, Jess?" tanya Aika melihat Jessi yang terlihat gusar.

Jessi bergeming. Ia bingung harus menceritakan ini padanya atau tidak. Hingga akhirnya ia pun mulai membuka suaranya.

"Aika, aku tidak ada maksud apa pun dengan menceritakan ini padamu. Tapi ini juga demi kebaikan kalian, dan aku juga tidak ingin kejadian enam tahun lalu kembali terulang," ujar Jessi cepat. Untuk sesaat gadis itu menghela nafasnya sebelum akhirnya kembali melanjutkan ucapannya.

"Apa kau percaya jika aku bilang bahwa Nathan pernah di tangani oleh psikiater?" ungkap Jessi membuka sebuah rahasia yang tidak banyak orang tahu mengenai Jo.

Aika tertegun seketika mendengar pernyataan dari Jessi. Psikiater? Bukankah itu untuk orang-orang yang... tidak! Tidak mungkin. Aika tidak berani melanjutkan pemikirannya sendiri.

"Tidak mungkin, Bagaimana bisa?" gumam Aika yang lebih terdengar seperti bisikan.

"Kau pasti sudah tahu tugas seorang psikiater. Benar, Jo pernah mengalami hal itu sekitar lima tahun yang lalu. Kau tahu, Ai? Dulu Nathan adalah sosok yang ceria dan sedikit manja. Namun lambat laun, ia berubah menjadi pendiam dan seolah tidak peduli lagi dengan hal sekitarnya. Semuanya berawal dari keluarga kami yang entah karena apa Ayah dan ibu sering kali bertengkar dan semua itu terjadi di hadapan kami selama berbulan-bulan hingga akhirnya mereka bercerai—"

Return (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang