Part 41. Nino

353 12 0
                                    

Sudah beberapa minggu Dea melewati harinya dengan belajar, belajar, dan terus belajar. Dan juga, Dea belum memberitahukan kepada semua orang, termasuk Tante Sinta kalau dia akan kuliah di luar negeri. Dea terlalu takut kalau Tante Sinta akan sedih nantinya.

Dia juga minta libur untuk sementara les belajar Nino. Dan ini tadi, Dea beralaskan mau fokus belajar. Dan Tante Sinta mengerti itu. Juga supermarket, Dea meminta cuti beberapa hari kedepan. Oh iya satu info. Tante Sinta masih tidak tau kalau Dea juga bekerja di supermarket. Yang tau hanyalah Dean, Syila, Dea, dan Tuhan lah yang tau.

Dan setelah menempuh hari-hari berat itu. Saatnya lah sekarang waktu penentuannya. Ya, hari ini adalah hari pertama UN tahun 2018 menggunakan CBT. Dan Dea sudah siap memulainya.

Ditempat lain, seorang anak cowok tengah tertidur dengan pulasnya. Dan Mamanya pergi kedalam kemarnya untuk membangunkannya.

"Dean, bangun! Kamu ga Ujian apa? Udah siang nih!" Tante Sinta menarik selimut yang menutupi tubuhnya. Dan disana Dean malah masih bergeliat.

"Aduh Ma. Kenapa berisik banget sih? Dean tuh Ujiannya nanti siang. Dean kebagian jadwal siang." masih dalam keadaan memejamkan matanya. Dean menjawab malas. Dan menarik selimutnya kembali.

"Oh, gitu ya?"

"Iya."

"Mama!! Anterin Nino sekolah!" dibawah sana Nino tengah berteriak dengan kencangnya.

Tring!

"Dean, cepet bangun! Kamu anter Nino kesekolah ya! Mama mau pergi belanja dulu."

Seketika Dean bangun dari tidurnya. Dan duduk dengan cepat.

"Yah Ma. Sebenarnya Dean tuh udah berniat mau tidur sampai Dean puas. Mama aja ya, yang nganter Nino." kembali tidur dan menarik selimutnya.

Tring!

Tante Sinta tersenyum seketika. Karena dia punya ide cemerlang kali ini.

"Oh iya, Fila kapan ya Ujiannya? Apa nanti siang juga?" ucap Tante Sinta agak dikencangkan. Dia berniat agar Dean dapat mendengarnya.

Dan benar saja, sedetik kemudian Dean bangun dan memakai sandalnya.

"Lah? Dean mau ngapain? Katanya mau tidur sampai Dean puas?"

Masih dengan muka yang dimurung-murungkan.

"Gara-gara Mama nih, Dean ga bisa tidur. Yaudah, Nino biar Dean aja yang anterin." dan berlalu ke kamar mandi.

Tante Sinta tersenyum melihat kepergian Dean.

Kalau soal Fila. pasti Dean nurut. Ck! Dasar remaja.

              ***

"Nino, jangan gerak-gerak deh! Kakak sulit bawa motornya."

Nino tidak mengindahkannya dan tetap asik bergerak.

Saat ini Dean tengah menaiki motornya bersama Nino menuju tempat sekolahnya Nino. Dean sengaja lewat jalan lain, padahal itu lebih jauh. Satu tujuannya, ingin sekalian mengantar Dea ke sekolah.

Sejenak Dean mencium bau tubuhnya. Memang, Dean belum mandi. Malas alasannya. Tapi dia menyemprotkan parfum cukup banyak dan berganti pakaian. Tak lupa, rambutnya ia sisir rapi.

Nah! Kalo kayak gini gue ganteng kali. Ya, meskipun belum mandi sih. Ck! Batinnya sambil terus melihat wajahnya dari kaca spion.

"Nino, kita kerumah kak Dea dulu ya?" ajak Dean.

"Nanti kalo terlambat gimana, kak? Nino ga mau!"

Ck! Nih anak susah banget sih buat gue seneng dikit.

"Yaudah deh, gimana kalo es krim? Nino mau?" rayu Dean. Berharap Nino mau akan tawarannya itu.

Dan benar saja, Nino sepertinya mulai tertarik akan tawarannya itu.

"Oke deh! Tapi Kakak jangan lama-lama ya! Pokoknya Nino ga mau terlambat." ucapnya tegas.

Dean terkekeh pelan.

"Nah gitu dong!"

--------------***------------

DETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang