Kamu Romantis

417 52 28
                                        

Mengagumi artinya mencintai dengan ikhlas tanpa mengharapkan apa-apa

"Jangan suka mendam perasaan, nanti sakit kalo gak kebalas"

***

Setelah acara makan malam keluarga selesai, para orang tua sibuk dengan cerita-cerita masa lalunya. Cerita masa SMA yang menjadikan persahabatan mereka terjalin hingga saat ini. Melan mengajak Kolis untuk duduk di taman rumahnya, taman kecil yang hanya ada bangku panjang dan bunga-bunga yang indah menempel di tembok.

Suasana cukup romantis bagi seorang pasangan, sayangnya mereka hanya teman, tidak lebih. Keheningan malam turut mewarnai perbincangan mereka malam ini, meskipun baru beberapa hari berkenalan. Tapi mereka sudah sangat akrab, apalagi kedua orang tua mereka sahabat baik. Suatu kesempatan baik bagi Kolis untuk bisa lebih dekat dengan Melan, orang yang dia kagumi selama ini.

"Oiya gimana keadaan Kayla kak?", sapa Kolis memecah keheningan malam.

"Oh Kayla, baik-baik saja. Tadi aku lihat dia sudah membaik, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa masuk sekolah lagi", jawab Melan. Bola matanya sesekali melirik Kolis dengan dress yang memikat matanya.

"Syukurlah kak, semoga Kayla cepat membaik", ujar Kolis tersenyum tipis.

Mungkin saja hatinya sedikit terluka, karena bagaimanapun. Membicarakan pacar orang yang kita sayangi pasti rasanya perih sekali, sekalipun senyum coba menutupnya dengan rapat.

"Aamiin. Kamu sendiri gimana sama cowokmu? Pasti dia happy banget sama cewek humoris kayak kamu", tanya Melan, kata-kata yang tiba-tiba membuat Kolis terkejut.

"Cowok? Aku gak punya pacar kak, belum kepikiran aja", senyumnya mengembang melengkung ke atas memperlihatkan rataan giginya yang indah.

"Are you serious? Cewek sepopuler kamu gak punya pacar, aneh bin ajaib. Kamu pemilih kali Lis, jadi cowok-cowok pada takut", ledek Melan menertawainya.

"Aku serius kak, gak pemilih kok, hanya saja hati selalu punya alasan sendiri untuk menerima siapa yang pantas ada didalamnya", jawab Kolis.

Ingin rasanya dia berkata bahwa ia menyukai Melan, tapi apa iya seorang cewek harus menyatakan cinta sama cowok. Terlebih cowok itu punya pacar, bisa dibilang itu tindakan bunuh diri.

"Kalo sudah menyangkut hati, aku no komen Lis. Karena hati gak bisa ditebak maunya apa, cuma bisa merasakan saja", Melan menjedah ucapannya kemudian melirik Kolis yang juga meliriknya dari sudut matanya. "Tapi masa iya sih, gak ada cowok yang kamu suka di sekolah. Atau kamu bisa pilih dari sekian yang ngefans sama kamu, mungkin ada yang ganteng, pinter yang sesuai sama maumu", terka Melan memaksa Kolis untuk berkata jujur.

Tetap saja Kolis berhasil menahan pancingan Melan, wanita memang paling hebat menyimpan perasaan.

"Ada kok kak, sejak ketemu dia dua tahun yang lalu. Aku telah jatuh cinta diam-diam sama cowok itu", jawab Kolis, matanya tak lagi melihat Melan. Namun berpindah ke langit, seolah ia ingin bintang-bintang di langit sana menyampaikan perasaannya kepada cowok disebelahnya.

"Wow, cowok yang beruntung. Lalu kenapa kamu gak ngasih sinyal gitu sama dia. Kali aja dia juga diam-diam suka sama kamu, namanya juga hati. Mau pake rumus einstain pun gak bakal bisa ditebak jawabannya kalo gak diungkapin", saran Melan.

Kolis masih bisa menjaga perasaannya untuk tetap terpendam.

"Jangan suka mendam perasaan, nanti sakit kalo gak kebalas", ledek Melan lagi.

MELAN & KOLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang