Mora's geng itu kumpulan cewek sok cantik yang selalu jadi troubelmaker.
"Seenggaknya, sekarang aku punya alasan kenapa hatiku tidak pernah bisa menyukaimu"
***
Mora kembali membuat masalah dengan Kolis, bersama dua temannya, Shally dan Lovi yang selalu setia kemanapun dia pergi, seperti seorang ratu dan pengawalnya.
Mereka menghampiri Kolis yang sedang menikmati bakmi bersama Mendi di kantin sekolah. Geng Mora sangat suka membuat Kolis terpancing emosinya, bahkan mereka tidak pernah bosan mengganggu hari-hari Kolis, tanpa masalah seolah mereka tidak bisa hidup. Bukan hanya Kolis, tapi beberapa adik kelas lainnya harus menjadi korban kejahilan mereka. Senioritas masih berlaku di sekolah ini, selalu ada.
"Kayaknya ada yang berusaha jadi pengecut tadi malam, atau memang benar-benar punya penyakit lupa akut", cibir Mora. Ia tengah berdiri di hadapan Kolis dan Mendi yang sedang asyik makan bakmi.
Kolis hanya menatap, tapi tidak pernah mengubris pancingan Mora. Dia tahu, Mora hanya ingin memancing emosinya saja. Mora yang tidak terima dicueki, ia semakin menambah ejekannya.
"Kamu punya kuping kan, Miss Kolisa yang sok populer? atau memang sekarang udah benar-benar jadi cewek pengecut, kayak temenmu yang cupu ini", cibir Mora semakin pedas, sambil menunjuk Mendi yang terlihat bingung.
Kolis yang tidak tahan dengan ejekan itu, kemudian angkat bicara.
"Jeng Mora yang bedaknya tebel, dan sok kecantikan. Kamu dengerin aku ya, aku gak pernah takut sama siapa-siapa, kecuali sama Tuhan. Jadi, mending pergi dari hadapanku. Karena badanmu sama sekali tidak menarik untuk aku lihat, mengganggu saja", Kolis membalas cibiran Mora lebih pedas.
"Songong banget ya, berani banget kamu sama senior. Sopan dikit. Kamu yunior disini", Mora memukul meja Kolis dengan tatapan kesal.
"Penghargaan cuma pantas didapat sama orang yang bisa ngehargain orang lain, kamu bukan ratu di sekolah yang pantas melakukan apa saja sesuai kemauan kamu", Kolis bangkit dan membalas tatapan Mora. Mereka sekarang sudah saling menatap, penuh kebencian dan kemarahan.
Mendi coba menenangkan Kolis untuk tidak meladeni Mora, namun perempuan tidak akan pernah diam, jika harga dirinya diinjak-injak.
"Hajar aja Ra, biar dia tahu berhadapan sama siapa, dasar songong", Shally mengompori Mora.
"Betul Ra, jangan mau dilawan sama yunior, repotasimu bisa turun", Lovi menambahkan.
"Jadi kamu nantangin aku, emang benar-benar kamu pengen ditampar ya", Mora spontan mengangkat tangannya, dan berniat menampar Kolis yang ada dihadapannya.
Entah kenapa tangannya terhenti sebelum mendarat di pipinya Kolis, seperti ada yang menahan tangannya. Memang benar, tangannya ditahan Melan. Dia tidak pernah ingin melihat Mora berbuat buruk sama adik kelasnya.
"Kenapa mau nampar?", sahutnya tiba-tiba dan kemudian melepas tangan Mora. Sedikit membuat Mora terkejut.
"Ini bukan urusan kamu Lan, ini urusan cewek. Gak usah ikut campur", ujar Mora. Dia bingung harus berhadapan dengan Melan, laki-laki yang dia kejar selama ini. Tapi tidak pernah bisa ia miliki, karena Melan lebih memilih Kayla.

KAMU SEDANG MEMBACA
MELAN & KOLIS
Ficção AdolescenteHigh School Series #1 Part masih utuh, jangan lupa membaca sampai bab 3, baru beri vomentnya ya. "Karena tanpa kamu sadari, mencintaimu adalah hal yang paling menyenangkan" ~~~ Bagi cewek sepopuler dan secantik Kolis, mungkin hal aneh jika dia hanya...