Dengerin dulu lagu Sheila on 7 - Anugerah terindah yang kumiliki cover by Amorisa
__________________________________________________________________
Terkadang, rasa takut untuk mencintai adalah salah satu alasan untuk berhenti membuka hati bagi orang lain
~ ~ ~ ~
Setelah melewati malam yang sendu di negeri sakura. Melan maupun Mora harus kembali dengan aktifitas perkuliahannya lagi, kesibukan mereka tidak membuat mereka melewatkan hari-hari bersama untuk sekedar menikmati secangkir latte kesukaan mereka. Setelah mata kuliah selesai, mereka bertemu di sebuah cafe yang tidak jauh dari kampusnya. Tempat itu adalah cafe favorit mereka di musim dingin.
Melan seperti biasanya telah menunggu Mora disana. Secangkir latte kesukaannya telah tersedia di depannya, satu cangkir lagi untuk Mora. Ia tidak pernah lupa kesukaan Mora. Kini pikirannya lagi-lagi terbawa ke suasana sekolah saat ia masih bersama Kayla. Ia tidak pernah lupa kue kesukaan Kayla, kata-kata yang sering dia ucapkan kepada Kayla, hingga senyum manja Kayla yang masih jelas dibenaknya. Lengkungan bibirnya melengkung ke atas, ia pun kembali menyeruput lattenya.
"Kay, tenanglah di surga-Nya. Aku merindukanmu, aku ingin kamu tahu bahwa aku selalu mencintaimu. Sekarang, aku memiliki Kolis, aku janji akan menyayanginya seperti permintaanmu. Beri aku waktu untuk bisa membuka hatiku sepenuhnya untuk Kolis," ucapnya seraya menatap salju yang berjatuhan di luar cafe.
Tidak lama kemudian, Mora tiba di cafe itu. Senyum hangat dari Melan menyambut kehadirannya.
"Aku telat lagi, sorry," ucap Mora membalas senyum Melan.
"Seperti biasa Ra,"
"Iya deh, yang selalu ontime, Mr. Perfect!" ucap Mora memeletkan lidahnya.
"What? Tumben lo jujur Ra. Mau gimana lagi, itulah kepribadianku Ra," jawab Melan.
"Dasar Melankolis,"
"Ngeledek?"
"Gak, emang bener kok, Melankolis itu orangnya perfectionis, suka lagu melow, dan baperan kaya kamu," Mora terkekeh pelan.
"Idihhhh, sekarang berani ya ngeledekin aku," Melan mencubit kedua pipi Mora.
"Lan, Melan, sakittttt, jahat,"
"Biarin,"
Mora memanyunkan bibirnya. Ia selalu seperti itu, mengeluarkan jurus andalannya jika ingin di perhatikan oleh Melan.
"Udah gak usah manyun!" ujar Melan.
"Kenapa emangnya?" masih dengan nada jutek.
"Kita bukan ABG lagi Ra, Hello, mahasiswa loh kita,"
"Terus kenapa?"
"Cantiknya luntur loh entar! Nanti Gilang gak suka lagi gimana?" Melan meledekinya.
"Ihhh Melan, apaan sih! Gilang itu bakal tetap sayang sama aku sampai nenek kakek, dia udah janji sama aku kalo dia akan selalu menjagaku, mencintaiku, dan menyayangiku setiap saat," jawab Mora tersenyum, ia sedikit meragu dengan perkataannya. Gilang hingga saat ini belum menghubunginya, padahal besok adalah hari ulang tahunnya.
"Terus kenapa manyun kayak gitu?"
"Gilang Lan!" ucapnya sendu.
"Iya Gilang belum ngabarin kamu kan?"
"Iya Lan, padahal besok ulang tahun aku."
"Gilang itu cowok yang bertanggung jawab dengan perkataannya. Kamu harus yakin kalo dia akan datang di ulang tahunmu,"

KAMU SEDANG MEMBACA
MELAN & KOLIS
Novela JuvenilHigh School Series #1 Part masih utuh, jangan lupa membaca sampai bab 3, baru beri vomentnya ya. "Karena tanpa kamu sadari, mencintaimu adalah hal yang paling menyenangkan" ~~~ Bagi cewek sepopuler dan secantik Kolis, mungkin hal aneh jika dia hanya...