4. Jemputan

3K 176 41
                                    

"Gimana sekolah kamu Nay?"  tanya Bram di sela suapan nya.

"Baik dong pah, Naya juga dapet temen banyak." Ucap Naya menyuap nasi goreng buatan mamah nya.

"Baguslah." ucap Bram, "Oh iyah mah, papah ada lembur hari ini."  Ucap Bram kepada istrinya.

Bukan nya Risa yang menjawab, justru Naya lah yang menjawab nya. "Yah papah lembur terus nih, kapan ada di rumah nya papah kaya bang toyib wkwk" Ucap Naya terkekeh geli.

"Lagian papah cuman seminggu doang kok di sana, gapapa kan mah?" tanya Bram kepada istrinya.

"Iyah gapapa pah" Ucap Risa sambil tersenyum menatap Bram.

"Non diluar ada tamu." Ucap Bi Siti kepada Naya.

"Siapa bi?" Naya bingung sebenarnya siapa yang datang pagi pagi buta seperti ini?

"Gak tau deh non, bibi lupa nanyain nama nya,"

"Palingan juga kurir Bi." Ucap Naya acuh.

"Masa iya kurir? Yang jelas orang nya ganteng banget." Ucap Bi Siti sambil menunjukkan sederetan gigi yang sudah tidak lengkap.

"Oh yaudah deh Naya keluar dulu buat ngecek." Naya pun keluar dan mengecek siapa yang datang dan ternyata yang datang adalah Revan.

"Loh Revan? " tanya Naya sambil menyipitkan matanya.

"Hai!" sapa Revan, dan saat itu juga orang tua Naya keluar.

"Loh ada temen Naya ternyata." ucap Risa dengan ramah sambil tersenyum hangat kepada Revan.

"Nama saya Revano Abigail Putra" Revan memperkenalkan namanya sambil mencium punggung kedua orang tua Naya.

"Kamu kok punya pacar gak bilang bilang sih sama papah?" ledek Bram sambil mengacak rambut anak nya.

Aamiin. Batin Naya.

"Apaan sih pah, Revan itu cuman sahabat Naya doang kok. Iya kan Van?" ucap Naya

"Iya om tante saya cuma teman nya, oh iya saya disini mau ngajak Naya berangkat bareng boleh gak? " Tanya Revan.

"Iya boleh lah, masa gak boleh sih." ucap Risa sambil tersenyum.

"Ehm bentar yah gue ngambil tas dulu Van." Naya pun masuk kedalam untuk mengambil tas. Setelah selesai mengambil tas, ia pun langsung kembali ke teras rumahnya.

"Mah, pah Naya sama Revan berangkat dulu yah, assalamualaikum." ucap Naya, mereka berpamitan dan langsung pergi menuju sekolah.

"Oh iya Nay, orang tua lo hangat banget yah, lucu lagi." Ucap Revan sambil bergegas dengan motornya itu.

"Wkwk iya, mereka setiap hari gitu, makanya gue betah banget di rumah."

"Enak yah, punya orang tua kayak gitu."

"Loh emang orang tua lo kenapa?"

"Gapapa, mereka ada sih, cuman gak seunik keluarga lo."

"Wkwk bisa aja lo. Oh iya, emang nya gak ada yang marah yah, kalo lo nanter gue ke sekolah?"

"Ck, siapa juga yang marah?"

"Emmmm pacar lo gitu? Atau mungkin temen deket lo."

"Gue gak punya pacar, dan temen deket gue itu cuma elo."

Anjiiiir Revan masih jomblo guys. Batin Naya.

"Serius lo gak punya pacar?"

"Iyalah, emang nya lo pikir gue punya pacar gitu?"

Destino [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang