'Aku akan melakukan apapun untuk sahabatku, termasuk memberikan satu nyawa untuk nya'
Olivia Permata Sari
*****
Faro, Revan dan Jessie sedang berada di salah satu rumah sakit terbesar di Jakarta, mereka semua takut jika sahabat sahabatnya akan pergi meninggalkannya
Sedangkan Risa dan Livia (ibu Olivia) sudah pingsan sejak tadi ketika mereka mengetahui putri putrinya jatuh kedalam jurang setinggi itu
Sudah hampir 3 jam tetapi dokter yang memeriksa mereka berdua belum juga keluar dari ruang yang bertuliskan 'UGD'
Tak lama kemudian seseorang keluar dari ruangan ia memakai jas berwarna putih, dan kini Risa dan Livia telah sadar
"Dok bagaimana dengan keadaan putri kami" Ucap Risa dengan gemetar
"Mohon maaf putri ibu tidak bisa diselamatkan, pasien yang bernama Olivia Permata Sari telah menghembuskan nafas nya yang terakhir, lalu pasien yang bernama Anaya Rosalia Putri ia tidak sadarkan diri" ucap dokter itu
"A-apa dok putri saya meninggal?" Livia menangis sejadi jadinya ia tidak menyangka jika putrinya itu akan pergi secepat ini
"Gak mungkin dok, Olivia pasti masih hidup, tolong cek satu kali lagi dok, saya mohon" ucap Jessie yang histeris ia tidak terima jika Olivia meninggalkannya
"Engga dok! Olivia pasti masih hidup saya yakin" berontak Faro sambil meneteskan air mata
"Engga tan saya yakin Olivia pasti masih hidup, tante percaya kan kalo Olivia itu masih hidup" Revan yang tidak percaya jika Olivia pergi, lalu ia mencoba untuk meyakinkan semua nya bahwa Olivia masih hidup
"Engga sayang, Olivia su-sudah pergi, ja-jadi kalian ha-harus terima kenyataan ini" ucap Bu Livia, seluruh badannya gemetar, bahkan untuk bicara pun sedikit sulit
"ENGGA TAN ENGGA OLIVIA MASIH HIDUP TAN, IYA KAN REVAN? FARO? BILANG KE GUE KALO DIA MASIH HIDUP VAN, BILANG KE GUE" teriak Jessie ia masih tidak terima dengan kenyataan
"Ayok kita masuk untuk memastikan" ucap Bu Risa
Mereka semua langsung memasuki ruang UGD yang sejak tadi Olivia berada di ruangan itu, lalu mereka membuka kain putih itu untuk memastikan, dan ternyata dokter itu tidak berbohong, Olivia sudah pergi meninggalkan semuanya
"Nak bangun nak, ibu mohon bangun, jangan tinggalkan ibu" Bu Livia menangis histeris, Bu Risa langsung membawa pergi Bu Livia dari ruangan itu dan menenangkan nya
"Oli bangun ini gua Faro, lo bangun dong, gua kangen banget sama teriakan lo" Ucap Faro didekat telinga Olivia
"Hallo Oli, plisss bangun demi kita, kita ada disamping lo sekarang, bilang sama gua mana yang sakit" ucap Revan sambil meneteskan air mata
"UDAH LI UDAH CUKUP, BERHENTI UNTUK SANDIWARA, BILANG KE KITA KALO LO ITU LAGI AKTING, PLIISS BILANG KE GUE LO CUMA BERCANDA, BERCANDA LO ITU GAK LUCU LI" ucap Jessie sambil menangis sejadi jadinya sambil menggoyang goyangkan tubuh Olivia
KAMU SEDANG MEMBACA
Destino [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU AKUN INI BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE] Highest rank: 6 in Pengorbanan ***** "Hallo nama kamu ciapa?" Tanya laki-laki berumur kurang lebih lima tahun. "Nama aku Ana." Ucap gadis berambut pirang. "Nama aku Falo, kamu mau gak jadi pacal ak...