38. Perpisahan

1K 50 4
                                    

Setelah menempuh Ujian Nasional, ini lah hari yang paling dibenci oleh semua orang yaitu 'perpisahan' dimana semua orang hanya bisa melepas rindu dengan via online.

Mungkin setelah berpisah, tidak ada lagi sapa menyapa, tidak ada lagi teman yang selalu berbuat onar, tidak ada lagi Wali kelas sebaik dan sesabar dia, tidak ada lagi guru seperti Bu Astuti, tidak ada lagi satpam seperti Pak Kumis.

Bagian terberat dari sebuah perjalanan adalah perpisahan. Kesediaan meninggalkan masa lalu yang tiada di masa depan. Belajarlah dari semua yang telah terjadi dan mengertilah. Bahwa jawaban adalah tak akan selalu dengan terus bertahan, melainkan dengan melepaskan genggaman untuk sebuah kesempatan baru di masa depan.

Mereka sekarang sedang berkumpul di Aula gedung, kaum wanita menggunakan kebaya modern dan kaum pria menggunakan Jas dengan balutan kemeja Putih

"Hey kalian mau ngelanjutin sekolah kemana?" Tanya Naya

"Ehmmm kayak nya gue mau ke UI aja deh," Ucap Jessie

"Ehmm iya gue juga sama, itu pun kalo masuk," Ucap Revan

"Jeh lo mah ngikutin bebep mulu," Ucap Naya

"Iiih gapapa dong, kita kan pacar, ya gak Jessie?" Tanya Revan

"Ehmmm iya in biar fast, wkwk"Ucap Jessie

"Kalo lo Put?" Tanya Naya

"Kalo gue kayak nyaau ke UNJ deh, biar samaan kayak Dimas," Ucap Putri

"Ehmm kayak nya gue doang deh yang pisah sama Faro," Ucap Naya dengan lirih

"Eman lo jadi pindah Nay?" Tanya Jessie

"Ehmm jadi deh kayaknya, soalnya keputusan papah gue udah bulat," Ucap Naya

"Lo gak mau nungguin Faro sampe sadar dari koma nya dulu Nay?" Tanya Revan

"Gue pengen banget ketemu sama Faro, tapi gue bisa apa? Nyokap nya aja benci sama gue," Ucap Naya

"Terus kalo Faro udah sadar, kita harus bilang apa Nay? Gue gak tega liat Faro, saat dia udah sadar, tapi lo gak ada di sampingnya," Ucap Jessie

"Kalo dia sadar, pliss rahasiain keberadaan gue, gue gak mau Faro jadi kena sial kalo deket gue terus."Ucap Naya

"Tapi Nay," Ucap Putri

"Gue akan coba lupain Faro, walaupun gue tau gue gak akan bisa, gue akan coba jalanin hidup gue, walaupun gue gak bisa, gue akan coba buat ngehindar dari Faro, walaupun gue gak bisa," Ucap Naya dengan lirih dan tidak sadar jika ia meneteskan cairan bening dari matanya

"Kalo lo gak bisa, kenapa harus lo lakuin?" Tanya Revan

"This is the best for him," Ucap Naya dengan lirih

"Plis jangan nangis Nay, kita sayang banget sama lo," Ucap Putri

Lalu mereka berpelukan layak nya teletubbies

"Gue juga sayang sama kalian," Ucap Naya

"Gue sedih banget kalo harus pisah sama kalian," Ucap Putri

"Gue juga, tapi kalo suatu hari nanti kita sukses, kita harus ketemu lagi yah, gue ‌gak rela kalau kita harus pisah, kalian sahabat terbaik gue, gue gak tau kalo gak ada kalian, gimana hari-hari gue, pasti hambar banget kalo gak ada kalian," Ucap Jessie meneteskan air mata

"Janji yah, kita bakalan jadi sahabat selamanya," Ucap Naya

"Janji," Ucap Revan

Lalu mereka saling mengaitkan jari kelingking nya sebgai tanda perjanjian

Destino [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang