39. Pergi?

1K 46 3
                                    

*****

"Tapi Far, Naya udah pergi..." Ucap Revan, namun sepertinya Faro tidak mendengar

Faro bergegas ke rumah cat putih bernenunsa Eropa, ia tidak sabar ingin menemui kekasihnya itu

Ting Tong

"Assalamualaikum mah," Ucap Faro sambil menekan bel yang ada di pintu

"Assalamualaikum Nay," Ucap Faro

"Bi sitiiiii, ada orang gak?" Ucap Faro dengan suara yang keras

"Papah Bram, yuhuuu," Ucap Faro heran, sejak tadi ia berteriak di depan rumah Naya, tetapi tidak ada satu orang pun yang membukakan pintu nya

Lalu ada tetangga Naya menghampiri Faro

"Kamu den Faro yah?" Tanya tetangga itu

"Iya Bu, oh iya Naya dan keluarganya ada di rumah gak Bu?" Tanya Faro kepada Ibu itu

"Oh, nyari neng Naya yah, neng Naya sama keluarga nya udah pindah, baru aja, sekitar 15 menit yang lalu," Ucap tetangga itu

"Loh? Pindah kemana Bu?" Tanya Faro dengan nada yang tidak percaya

"Ehmm kalo itu, ibu kurang tau deh," Ucap Ibu itu

"Ehmm ya udah Bu, makasih ya bu," Ucap Faro

"Iya sama-sama, kalo gitu ibu permisi dulu yah den Faro," pamit ibu itu

Seketika tubuh Faro gemetar, ia tidak tahu jika Naya akan pergi tanpa kabar apapun

Nay lo kemana sih?.Batin Faro

Gu-gue kangen banget sama lo, gue berharap saat gue sadar dari koma, ada lo di samping gue, ta-tapi lo malah pergi ninggalin gue gitu aja. Batin Faro di sela isak tangis nya

Nay pliss come here. Batin Faro

Faro bergegas pergi ke sekolah, ia harap Naya masih ada di sana, ia harap Naya tidak benar-benar pergi meninggalkan nya

Faro mencari sosok berambut pirang di setiap ujung ruangan sekolah, namun hasilnya nihil, tidak ada gadis yang ia cari, mungkin Faro terlambat, terlambat untuk mencegah Naya pergi untuk selamanya

"Eh Faro, kamu sudah sembuh?" Tanya Bu Astuti

"Iya Bu, Alhamdulillah saya sudah sembuh," Ucap Faro sambil mencium punggung tangan Bu Astuti

"Oh iya, seharusnya kamu jadi raja di tahun ini, sayang nya tadi Naya menjadi ratu tanpa ada raja, tadi Naya terlihat sedih saat kamu tidak ada di sini," Ucap Bu Astuti

"Terus, Naya sekarang pergi kemana Bu?" Tanya Faro

"Untuk itu ibu juga tidak tahu, beliau merahasiakan kepergian nya, oh iya ini piala penghargaan untuk kamu," Ucap Bu Astuti

"Ma-makasih Bu," Ucap Faro

Faro terduduk di ruang Aula tanpa penerangan lampu sama sekali, ia duduk di bangku paling ujung, lututnya gemetar, seluruh badan nya gemetar, ia menunduk lalu merapatkan kaki nya, cairan bening keluar dari mata Faro

Faro merasa tidak percaya, jika Naya, sahabatnya, kekasihnya, adiknya itu pergi meninggalkan tanpa ada pertanda sedikit pun

Ia merasa sedikit tenang berada di tempat gelap itu, dan ia merasa ada orang yang menepuk pundak nya

"Far, Naya nitip ini buat lo," Ucap Revan memberikan surat yang entah isinya apa

"Na-Naya ngasih ini buat gue Van?" Tanya Faro

Destino [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang