Hari ini adalah hari dimana semua siswi berdiri dilapangan menghadap bendera sang merah putih, dan dimana semua orang harus hormat kepada nya
Naya kini sedang fokus menatap ke arah depan memperhatikan bendera yang mulai naik perlahan lahan oleh petugas yang memakai baju putih dan celana hitam
Entah mengapa Naya merasa ada yang aneh dengan dirinya sepertinya dia merasakan sakit dikepala nya yang membuat sontak Naya memegang pelipis nya itu, sebenarnya tadi pagi ia tidak sempat ubtuk sarapan dengan alasan takut terlambat karena hari ini jadwal pak kumis yang membuka dan menutup gerbang
Pak kumis adalah satpam yang sangat dibenci oleh hampir semua murid karena satpam itu sangat ketat dan disiplin, dan ia suka sekali mengunci gerbang sebelum bel berbunyi
Faro yang sejak tadi berdiri di samping Naya itu, mulai memperhatikan gerak gerik Naya, ia tahu bahwa kondisi sahabat nya itu sedang tidak baik baik saja
"Nay lo sakit? " tanya Faro dengan wajah khawatir
"Engga kok gue gapapa" ucap Naya
"Beneran? Itu muka lo pucet banget, mending langsung ke uks aja Nay kalo gak kuat" ucap Faro
"Engga gue gapapa" ucap Naya
"Oke"
Naya kini menatap ke arah depan lagi, ia tak mau membuat sahabat nya semakin khawatir
Naya mencoba menahan rasa sakit dikepala nya itu tetapi ia mencoba untuk tenang, tetapi tiba tiba pandangan nya menjadi buram, dan sekelilingnya terlihat sangat gelap
Bruk
Tubuh Naya terjatuh ke lantai lapangan, faro yang menyadari Naya pingsan langsung membawa nya ke uks, Faro terlihat sangat cemas karena sejak tadi sahabat nya itu belum sadarkan diri
Naya berusaha membuka matanya, dan ia rasa sakit dikepala nya itu sedikit berkurang, ia memperhatikan sekeliling dan menemukan mata indah sahabat nya itu
"Naya lo udah sadar?" tanya Faro.
"Iyalah ini buktinya mata gue udah kebuka" ucap Naya
"Oh iya yah, kok gua bego sih" Faro tersenyum kepada gadis itu
"Emang," Naya pun tersenyum
"Hebat kan gue bisa ngegendong lo, padahal kan badan lo berat banget" ucap Faro
"Jeh malah menghina gue lo"
"Hehe, Nay ke kelas yuk, mapel pertama Bu Astuti, takut kena masalah gua"ucap Faro yang terlihat sedikit ketakutan
Sial, udah mah hari ini hari senin terus mapel nya Bu Astuti lagi
Faro langsung membantu Naya berjalan ke kelas nya, untung saja Bu Astuti belum ada di kelas nya
"Hai Revan....Hai Oli" sapa Naya dengan ramah
"Hai" jawab mereka dengan serentak
"Maaf yah Nay tadi gue gak ngejenguk lo, soalnya tadi ada pak kumis" ucap Olivia
"Iya gapapa"
Dan saat siswa siswi sedang mengobrol ria tiba tiba Bu Astuti memasuki ruang kelas
"Baiklah anak anak sekarang adalah hari terakhir pengumpulan uang untuk membeli buku biologi" ucap Bu Astuti
"Aduh mampus gua lupa minta sama papah gua lagi far" Revan berbisik kepada Faro
KAMU SEDANG MEMBACA
Destino [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU AKUN INI BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE] Highest rank: 6 in Pengorbanan ***** "Hallo nama kamu ciapa?" Tanya laki-laki berumur kurang lebih lima tahun. "Nama aku Ana." Ucap gadis berambut pirang. "Nama aku Falo, kamu mau gak jadi pacal ak...