35. Bahaya

1K 47 3
                                    

*****
Feelling Faro menyatakan bahwa Naya ada di tempat ini, dan ia harap Naya masih selamat

Jessie, Revan, Putri, Dimas dan Faro sudah ada di depan rumah kosong itu, feelling mereka semua sangat kuat bahwa Naya ada di sini

"Lo yakin Far kalo Naya ada di sini?" tanya Dimas

"Gu-gua ya-yakin banget kalo Naya ada di sini, kita harus masuk sekarang," Ucap Faro yang tidak sabar ingin menyelamatkan Naya

"Tapi tempat ini bahaya, kalo mereka malah nyakitin Naya gimana?" Tanya Revan

"Ta-tapi gu-gua takut dia kenapa-napa," Ucap Naya dengN terbata-bata karena cemas

"Gue tau lo cemas banget, tapi kita harus nyusun strategi buat nyelametin Naya, biar kita semua selamat," Ucap Jessie

"Jessie bener, mending kita langsung bikin strategi, tapi gak di sini, kita cari tempat lain," Ucap Putri

Mereka pergi dari tempat itu, lalu menyusun sebuah strategi untuk menyelamatkan Naya

Setelah satu jam mereka berbincang, akhirnya strategi sudah dibuat, mereka berharap strategi nya itu akan berhasil

Mereka kembali ke tempat di mana Naya di sekap oleh orang misterius itu, mereka langsung menjalankan strategi, Jessie, Putri, Dimas lewat pintu belakang, Revan dan Faro lewat pintu samping, mereka semua sudah menyiapkan mobil 'ambulance' dan pihak yang berwajib

"Nay lo dimana?" Faro mulai berteriak

"Nay kalo lo denger suara kita, lo teriak," Ucap Revan

"Nay pliss jawab gua, lo ada dimana?!" Faro sambil mengecek seluruh ruangan

Faro dan Revan tidak mendengar suara teriakan Naya, kecemasan Faro semakin bertambah

Jessie, Putri dan Dimas menemukan Naya di sebuah gudang gelap, sangat gelap, bahkan disana sudah banyak laba-laba

Mereka melihat Naya terbaring lemas dengan darah yang masih mengalir di wajah nya, sedangkan baju nya sudah di lumuti oleh darah

"Nay lo ke-kenapa bi-bisa jadi gini?" Tanya Putri sambil meneteskan air mata

"Dim, cepetan panggil Faro!" Ucap Jessie kepada Dimas

"Nay pliss sadar, ya ampun Put, liat muka Naya banyak darah nya," Ucap Jessie

"Nay bangun, lo pasti kuat, lo gak akan ninggalin gue kan, bangun Nay," Ucap Putri

Tidak lama kemudian Faro, Revan, dan Dimas datang dari pintu depan

"NAYA! NAY BANGUN, GUE MOHON BANGUN," Ucap Faro dengan histeris

"Nay kenapa lo bisa kayak gini," Ucap Revan

Putri dan Jessie hanya bisa berpelukan, ia tak kuasa menahan tangis, mereka tidak bisa melihat sahabatnya terluka

"Kalian tenang dulu, mending kita langsung bawa Naya ke rumah sakit, Naya pendarahan," Ucap Dimas

"Dimas bener mending kita langsung bawa," Ucap Revan

Destino [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang