Apa kalian tahu rasanya jika kamu rindu, tetapi saat itu kamu tidak bisa berbuat apapun, iya saat ini aku sedang merasakan rindu yang sangat mendalam, bagaimana aku bisa kehilangan sosok yang paling aku sayang? Sungguh aku tak sanggup lagi menahan rindu ini
Perasaan yang tidak akan pernah berubah sedikitpun, walaupun ada banyak seribu perempuan, tetapi aku tetap mencintai nya, saat ini aku hanya bisa berkata 'AKU BENCI RINDU'
Sejak kejadian itu, aku sangat benci rindu, jika kalian masih ingat, di setiap waktu aku selalu bersamanya, bahkan setiap hari aku selalu bertatap muka dengan nya, namun saat ini, aku hanya bisa melihat potret mu dengan ku, tidak ada cara lain yang bisa kulakukan, hanya itu, dan sekali lagi aku ucapkan bahwa 'AKU BENCI RINDU'
Seperti biasanya Faro dkk pergi ke kampus untuk belajar di jenjang yang lebih tinggi, personil mereka bertambah satu yaitu Arabella Frasha Karnova
"Far, ini aku bikinin nasi goreng buat kamu, sebagai tanda terimakasih," Ucap Bella sambil memberikan kotak makan yang berisi nasi goreng buatannya
"Gak," Ucap Faro dengan sangat singkat, bahkan ia tidak menatap Bella sebentar saja
"Ini aku buatin khusus buat kamu,"Ucap Bella
"Bodo,"
"Far, kamu cium dulu deh wangi nya harum banget kan," Ucap Bella sambil mencium aroma nasi goreng yang di buat nya tadi subuh
Faro tidak menjawab sama sekali, ia memutuskan untuk menyumpal telinga nya dengan earhphone
"Far, ayok dong makan, masa aku udah capek-capek buatin, tapi kamu gak mau," Ucap Bella dengan nada agak memaksa
"Gak!" Ucap Faro kini menatap Bella dengan tatapan horor nya
"Ini ayok makan aaaa," Ucap Bella hendak menyuapi Faro dengan tangan lembutnya itu
Namun apa? Faro menepis tangan gadis itu dengan kasar, jingga nasi goreng yang dibuatnya tadi subuh, jatuh berserakan
"GUE BILANG GAK MAU, JADI LO JANGAN MAKSA GUE, JAUHIN GUE," Ucap Faro
Baru kali ini ia bicara panjang lebar, namun sepertinya ia sangat kesal dengan sikap Bella yang terlalu berlebihan
Mata Bella mulai berkaca-kaca namun ia tahan agar cairan bening itu tidak jatuh di hadapan Faro
Faro tidak meminta maaf kepada Bella, karena ia rasa ini bukan kesalahan nya, ia hanya tidak ingin jika Bella terlalu dekat dengan Faro, karena Faro hanya cinta dengan Naya
Faro tidak peduli jika Bella akan menangis setelah di perlakukan kasar oleh nya, ia langsung beranjak pergi meninggalkan nya sendirian
"Loh? Lo kenapa Bell?" Tanya Jessie dan Revan yang kebingungan karena mereka baru datang
"Eh ehmmm eng-enggak kok," Dengan sangat sigap Bella menghapus air mata yang ada di pipinya
"Lo nangis yah?" Tanya Jessie
"Engga kok, udah gak usah di pikirin," Ucap Bella
"Cerita aja sama kita, lo udah nganggap kita sebagai sahabat lo kan?" Ucap Revan yang kini angkat bicara
"Ehmm a-anu," Ucap Bella
"Eh Tomi si deh, tadi si Bella kenapa?" Tanya Jessie kepada salah satu teman kampus nya
"Tadi Bella bikinin nasi goreng buat Faro, tapi dia gak mau, terus Bella maksa, Eh si Faro malah nepis tangan si Bella, jadi nadi goreng nya berantakan," Ucap Tomi menjelaskan semua kejadian secara detail
"Apa? Si Faro?" Tanya Revan
"Bener Bell?" Tanya Jessie kepada Bella
Bella hanya tertunduk sendu lalu mengangguk atas pertanyaan Jessie
KAMU SEDANG MEMBACA
Destino [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU AKUN INI BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE] Highest rank: 6 in Pengorbanan ***** "Hallo nama kamu ciapa?" Tanya laki-laki berumur kurang lebih lima tahun. "Nama aku Ana." Ucap gadis berambut pirang. "Nama aku Falo, kamu mau gak jadi pacal ak...