"Nay nanti malem gue jemput." ucap Revan sambil membukakan helm yang masih ada di kepala Naya
"Mau ngapain?" tanya Naya keheranan
"Udah pokoknya lo siap siap aja, oke" ucap Revan
"Hmm oke deh" ucap Naya
"Oh iya gue balik dulu yah udah sore nih, jangan lupa ntar malem yah" ucap Revan
"Oke hati hati Van" ucap Naya
*****
Jam menunjukkan pukul 19.00,kini Naya sedang bersiap siap, sebenarnya ia sedang bingung harus memakai baju apa, jika bersama Faro ia akan menggunakan baju simple tapi masalahnya ia akan jalan jalan bersama gebetan nya, jadi ia takut jika baju nya tidak pas dengan nya"Aduh, gue pake baju apa yah?" Naya mengeluarkan semua baju yang ada di lemarinya
"Kalo yang ini, aduh engak banget deh kanyak nya" ucap Naya sambil bercermin di kaca
"Kalo yang ini gue nya kelihatan gendut" ucap Naya
"Kalo yang ini baju nya cerah banget" ucap Naya
"Masa iyah gue pake baju warna pink, engga banget kali yah" ucap Naya
"Ehmm yang ini aja kali yah" Naya memilih dress hitam selutut
"Duh gue gak mau pake make up ah, lagian kan gue gak pernah pake make up ntar malah jadi menor lagi" ia hanya menggunakan bedak bayi yang selama ini ia gunakan
Naya pun langsung turun ke bawah dan di sana ia melihat sosok laki laki yang kini ia cintai, entah diapun sadar jika nanya menyukainya atau bahkan tidak mengetahuinya yang jelas ia tidak akan memberi tahukan soal perasaan nya kepada Revan, jika sahabatan saja sudah baik maka ia tidak menginginkan lebih dari itu, ia hanya takut jika memberi tahu Revan soal perasaannya ia takut jika Revan akan menghindar
"Wah anak mamah udah cantik mau kemana hmmm?" tanya Risa
"Mamah ni gimana sih, ya sudah pasti Naya ingin kencan dengan pacar nya" ucap Bram sambil terkekeh meledek putri nya itu
"Apaan sih mah, lagian aku cuman mau jalan jalan sama Revan, lagian kan Revan cuman sahabat aku mah" ucap Naya
"Biasa nya dalam suatu persahabatan ada satu diantaranya yang memiliki rasa lebih" ucap Bram
"Hmm engga kok tan om, aku gak ada perasaan apa apa sama Naya, lagian kita kan cuma sahabatan yah Nay" ucap Revan
Jleb. Kini Naya ingin menangis, tapi ia akan berusaha agar cairan baning tidak keluar dari mata nya itu, bagaimana bisa Revan mengatakan hal seperti itu di depan nya? Lalu untuk apa sekarang ia mengajak jalan Naya?
"Ehmm, bener pah apa kata Revan kita cuma 'sahabatan' " ada penekanan di ujung kata nya itu
"Om tan, aku sama Naya pergi dulu yah" pamit revan
"Mah, pah aku pergi dulu yah" pamit Naya
"Ehmmm kya hati hati yah nak" ucap Risa
"Jangan terlalu pulang larut malam yah" ucap Bram
"Assalamualaikum" ucap Revan dan Naya
*****
"Ehhm van emang nya lo mau ngajak gue kemana sih?" ucap Naya
"Nanti juga lo tau kok" ucap Revan
Mereka berdua telah sampai di suatu tempat yang sangat indah dari sini kita bisa melihat kelap kelip kota Jakarta yang sangat indah, ditambah dengan udara nya yang sejuk yang membuat kenyamanan
"Gilaa keren banget" ucap Naya yang takjub, karena ia bisa melihat pemandangan yang indah itu
"Gua yakin lo bakalan suka Nay" ucap Revan
"Kok lo bisa tau si tempat sebagus ini" ucap Naya
"Tau dong" ucap Revan
"Sumpah yah coba aja suasana kalk siang bakalan gini terus, dingin" ucap Naya sambil kedinginan
"Nih lo pake jaket gua Nay" Revan memberikan jaket yang ia pakai, lalu ia memakai kan nya kepada Naya
"Thank's" ucap Naya
"Nay kenap sih lo gak suka mall?kan biasanya cewe itu suka shopping" tanya Revan
"Karena gue gak suka sama yang namanya keramaian" ucap Naya
"Loh kenapa?" Tanya Revan
"Karena gara gara keramaian, adik gue pergi, dia pergi jauh dan gak akan pernah kembali lagi" Naya meneteskan air mata jika kembali mengingatkan masa yang buruk itu
"Ehmm sorry gue gak bermaksud" ucap Revan
"Gapapa" ucap Naya, Revan menghapus air mata yang ada di pipi Naya
"Udah jangan sedih terus, gimana kalo gue nyanyi buat lo" ucap Revan
"Nyanyi? Emang nya lo bisa nyanyi?" tanya Naya
"Wah jadi lo ngeremehin gua nih" Revan tersenyum kepada Naya
"I found a love for me
Darling, just dive right in and follow my lead
Well, I found a girl, beautiful and sweet
Oh, I never knew you were the someone waiting for me
'Cause we were just kids when we fell in love
Not knowing what it was
I will not give you up this time
But darling, just kiss me slow, your heart is all I own
And in your eyes you're holding mine"Kini Revan menatap Naya dengan perasaan hangat
"Baby, I'm dancing in the dark with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath
But you heard it, darling, you look perfect tonightPetikan gitar yang membuat suara Revan semakin indah
Well I found a woman, stronger than anyone I know
She shares my dreams, I hope that someday I'll share her home
I found a love, to carry more than just my secrets
To carry love, to carry children of our own
We are still kids, but we're so in love
Fighting against all odds
I know we'll be alright this time
Darling, just hold my hand
Be my girl, I'll be your man
I see my future in your eyesNaya kini takjub kepada Revan, ia sangat menikmati alunan musik yang terlontar dari mulut Revan
Baby, I'm dancing in the dark, with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
When I saw you in that dress, looking so beautiful
I don't deserve this, darling, you look perfect tonight" Dan Revan pun tersenyum ke arah Naya"Gilaa keren Van, lo kenapa gak ikut band aja sama gue dan Faro?" Naya takjub
"Gua udah sreg sama basket" ucap Revan
"Oh yaudah" ucap Naya
Hari ini adalah hari paling bahagia untuk Naya karena ia bisa bersama dengan Revan, dan lebih lagi ia juga bisa mendengar suara Revan saat bernyanyi
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Destino [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU AKUN INI BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE] Highest rank: 6 in Pengorbanan ***** "Hallo nama kamu ciapa?" Tanya laki-laki berumur kurang lebih lima tahun. "Nama aku Ana." Ucap gadis berambut pirang. "Nama aku Falo, kamu mau gak jadi pacal ak...