"Kebahagiaan datang ketika kamu dikelilingi oleh kehangatan."
*****
Setelah berpamitan dengan ibunya, Naya langsung pergi menuju keluarga baru nya, yaitu keluarga Mahesa. Rumah nya sangat megah, bahkan lebih megah dari rumah lamanya.
Baru kali ini Naya memijakkan kaki nya di rumah ini, rumah yang bahkan belum pernah ia kunjungi selama ini. Naya melihat-lihat seisi rumah itu. Matanya fokus pada foto bayi perempuan. Senyum mulai terukir di bibirnya. Sekilas ia mengusap foto itu.
"Itu foto kamu waktu kecil sayang." Ucap Risa sambil tersenyum.
"Waah, beneran Bun?"
"Iya, waktu itu kamu sekitar umur 6 bulan."
"Waah Naya waktu kecil lucu banget yah Bun."
"Sekarang juga masih lucu kok." Ucap Rosa sambil mencubit pipi Naya.
"Hehe, bunda bisa aja."
"Emm yaudah kamu liat-liat dulu aja yah, bunda mau masak dulu."
"Biar Naya bantu yah Bun."
"Engga usah, kamu istirahat dulu aja. Bunda bisa sendiri kok."
"Ouh yaudah Bun."
"Oh iya kamar kamu ada di pantai dua."
"Iya Bun."
Naya segera menaiki lantai dua. Disana ada banyak kamar, Naya bingung harus kemana. Matanya melihat ada sebuah papan kayu berwarna biru di pintu yang bertuliskan 'Putri Naya'. Setelah membaca itu, Naya berfikir jika itu kamar nya, ia langsung memasuki kamar nya.
Preeet preeet
Naya terkejut, di dalam sana sudah ada Tomi, dan juga Rangga, ia menyambut Naya sambil meniupkan terompet. Dan disana juga ada beberapa hiasan seperti balon, kertas krep, dan masih banyak lagi.
"SELAMAT DATANG ADYIK TERSYAYANG BABANG TOMI." Ucap Tomi bersorak kegirangan.
"Cih alay lo." Ucap Rangga yang langsung menoyor kepala Tomi.
"Selamat datang di rumah baru, adik abang yang paling cantik." Rangga langsung melebarkan tangan nya, berniat untuk memberikan pelukan hangat kepada Naya.
Naya pun langsung memeluk Rangga dengan erat. Sehingga ada seseorang yang berdeham.
"Ekhem, masa Bang Rangga doang yang di peluk, Abang yang kece plus imut ini gak kamu peluk?" Ucap Tomi sambil mengerucutkan bibirnya. Rangga dan Naya terkekeh.
"Iya bang, cini Naya peluk." Tomi langsung memeluk erat tubuh Naya, pasalnya ia sudah menerima Naya sebagai adik nya, dan perasaan sayang yang dulu diberikan sebagai pacar, telah berubah menjadi rasa sayang adik kakak.
"Kalian nyiapin ini buat Naya?"
"Iya dong, gimana keren gak? Wissss iya dong, orang Abang yang ngedekor semua nya." Ucap Tomi sambil menyisir rambutnya kebelakang.
"Enak aja lo! Gue juga ikut ngedekor kali." Rangga dengan cepat menyentil dahi Tomi dengan keras.
"Aduuuuh sakit bego. Nay Nay, masa Abang Tom Tom di sentil sih ama Abang buluk." Ucap Tomi mengadu kepada Naya.
Naya terkekeh geli melihat keributan kecil "Uugggh sini Naya usapin." Naya mengusap lembut dahi Tomi yang sebelumnya di sentil oleh Rangga.
"Najis lo Tom! Alay tau gak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destino [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU AKUN INI BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE] Highest rank: 6 in Pengorbanan ***** "Hallo nama kamu ciapa?" Tanya laki-laki berumur kurang lebih lima tahun. "Nama aku Ana." Ucap gadis berambut pirang. "Nama aku Falo, kamu mau gak jadi pacal ak...