37. Tanpa mu

1K 44 3
                                    

“Mungkin aku bagian dari kesalahan dalam cerita hidupmu Walau bagiku pilihan yang tepat untuk menemaniku Sampai nanti”

Anaya Rosalia Putri

*****


Ini sudah satu tahun, setelah kejadian itu, Naya dan teman-temannya menjalani hari tanpa sosok Faro, Faro yang kadang seperti anak kecil, Faro yang sering jahil, Faro yang terkadang bisa jadi orang bijak di antara teman-temannya yang lain nya

Selama tiga bulan, Naya ingin sekali menjenguk Faro untuk melihat perkembangan dari dirinya, namun bunda selalu menghalangi nya, sampai kapan Naya harus merasakan kesepian? Sungguh Naya bukan lah sosok wanita yang tegar

Naya hanya menutupi rasa rapuh nya dengan senyuman, iya dia selalu terlihat tegar, dia selalu terlihat kuat, tetapi hatinya sangat rapuh, rapuh karena kehilangan sosok yang selalu membuatnya tertawa

Karena saat bersama Faro, Naya mendapat kenyamanan yang tidak akan aku dapatkan dari orang selain Faro

Masih Tertinggal wangi yang sempat engkau titipkan tak terbias oleh hangatnya mentari

Saat ini para murid SMA Taruna Bangsa sedang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

"Nay lo ruang berapa?" Tanya Jessie

"Ruang 2, kalian?" Tanya Naya

"Aseeeek kita samaan nih," Ucap Revan

"Aseeeek bisa nyontek dong, wkwk," Ucap Putri

"Jeh, lo mah giliran nya nyontek mulu," Ucap Naya menoyor kepala Putri

"Jeh biarin, kan ada peribahasa nya 'Nilai ku tergantung solidaritas teman ku' iya kan?" Ucap Putri sambil menunjukan gigi yang tidak terlalu putih itu

"Ehmmm iya in biar fast," Ucap Naya

"Jeh lo mah jahat Nay," Ucap Putri

"Oh iya, gimana kabar Faro? Ada perkembangan gak?" Ucap Naya, yang hanya bisa mendengar kabar Faro dari teman nya

"Masih sama kayak dulu Nay, gak ada perkembangan sama sekali," Ucap Jessie

"Serius?" Tanya Naya dengan lirih, selama ini ia selalu menyalahkan dirinya

"Iya, lo tenang dulu yah, lo lupain dulu Faro, kita fokus dulu aja UN nya," Ucap Putri

"Iya bener kata Putri, mendingan kita fokus ujian nya, nah pas balik sekolah kita jenguk Faro, gimana?" Ucap Revan yang memberikan usulan

"Ta-tapi kan bunda selalu marah, kalo gue jenguk Faro, ‌gue gak mau bikin bunda kesel lagi, ehmm gue gak ikut deh," Ucap Naya

"Mau sampe kapan lo nahan buat gak ketemu sama Faro? gue tau banget kalo lo itu kangen sama Faro, jadi mending ikut aja," Ucap Jessie

"Lagian ini semua bukan salah lo kok," Ucap Putri

"Ehmm engga deh, gue langsung balik aja, gue gak mau bikin keributan disana," Ucap Naya

"Lo yakin Nay?" Tanya Revan

Naya mengangguk kecil lalu berkata "Kalo dia emang jodoh gue, Tuhan pasti kembaliin Faro buat gue," Ucap Naya yang meyakinkan teman nya

"Ehmm gue yakin, udah yuk kita ke ruangan nya aja sekarang," Ucap Revan

Mereka ber-empat memasuki ruang komputer yang sama, yaitu ruang 2, disana mereka duduk sesuai absen

Walaupun no absen Putri dengan Naya, tidak membuat Putri patah semangat untuk menyontek

"Usssttt Nay, lo ada soal kayak gini gak?" Bisik Putri sambil membalikkan lapton nya ke arah Naya

Destino [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang