Naya dan teman-teman nya kini berada didalam pesawat. Setelah beberapa hari berlibur di Bali, bagi mereka sudah cukup. Liburan yang penuh dengan kejutan-kejutan yang tidak pernah diduga sebelumnya, karena kelelahan mereka memutuskan untuk tidur
Di saat semua orang tertidur Naya malah membuka matanya, ia sedang memikirkan sesuatu, dia masih bingung dengan perasaannya, ia masih belum tahu untuk siapa hatinya itu
Tapi biar bagaimanapun Naya harus melupakan Revan, melupakan semua kenangan yang pernah dilalui dengan Revan, walaupun melupakan adalah hal yang sangat sulit bagi Naya, tetapi ia harus melakukan hal itu, karena sekarang dia sudah memiliki Faro sebagai pendamping nya
Selama perjalanan Naya hanya berdiam diri, tidak melakukan apapun, Faro terbangun dari tidurnya, dan melihat kekasihmya itu belum tidur
"Kamu gak tidur?" Tanya Faro sambil mengelus rambut nya dengan lembut
"Ehmm gak ngantuk," Ucap Naya
"Kamu lagi mikirin apa?" Tanya Faro yang sejak tadi menyadari hal itu
"E-eh enggak kok, aku enggak lagi mikirin apa-apa," Ucap Naya
"Jangan bohong, aku tau kamu lagi mikirin sesuatu," Ucap Faro
Naya hanya berdiam
"Kalo kamu belum bisa lupain Revan gapapa kok, aku ngerti perasaan kamu, dan aku gak bakalan paksa kamu untuk lupain Revan," Ucap Faro
"Maaf," Ucap Naya dengan lirih
"Iya gapapa, aku yakin kamu pasti bisa lupain Revan," Ucap Faro
"Makasih yah, kamu udah ngertiin aku," Ucap Naya
"Always sayang," Ucap Faro
"Aku sayang kamu Far," Ucap Naya
"Me too," Ucap Faro mengecup dahi Naya
Naya yang mulai mengantuk, menyenderkan kepalanya di bahu Faro, begitupun dengan Faro
Setelah beberapa jam, akhirnya ia sampai di kota kelahiran, kota yang selama ini mereka rindukan, yaitu Kota Jakarta
Karena mereka semua berbeda arah, merasa memutuskan untuk pulang masing-masing, Faro dengan Naya, Revan dengan Jessie, Dimas dengan Putri
"Ehhmm Van, gue sama Dimas naik taxi online aja deh," Ucap Putri
"Loh kenapa? Kita kan berangkat bareng, berarti pulang juga harus bareng," Ucap Revan
"Gini loh Van, kita sama lo itu beda arah," Ucap Dimas
"Nah bener, gua sama Naya balik sendiri aja deh, kasian lo pasti capek kalo harus nganterin kita," Ucap Faro
"Beneran nih?" Tanya Revan
"Iya beneran, kalian hati-hati yah," Ucap mereka berempat
"Kita duluan yah, bye," pamit Revan dan Jessie
"Bye," mereka semua tersenyum ke arah Revan dan Jessie
"Oh iya, kalian mau langsung balik atau gimana?" Tanya Putri
"Kayak nya kita mau cari makan dulu deh, laper nih gua," Ucap Faro
"Ehmm iya nih gue juga," Ucap Naya
"Yaudah gue sama Dimas balik duluan yah," pamit Putri
Mereka berdua hanya mengangguk atas jawaban Putri
"Faro kita mau cari makan dimana?" Tanya Naya
"Cari yang deket sini aja deh, Ayok," Faro menarik lengan Naya dengan lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
Destino [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU AKUN INI BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE] Highest rank: 6 in Pengorbanan ***** "Hallo nama kamu ciapa?" Tanya laki-laki berumur kurang lebih lima tahun. "Nama aku Ana." Ucap gadis berambut pirang. "Nama aku Falo, kamu mau gak jadi pacal ak...