Naya dan Faro kini sedang berada di bawah sinar bintang yang berkelap-kelip dengan indah.
Sesekali mereka berdua tertawa bersama, mencurahkan semua beban dalam hati. Terkadang, Faro tidak tega ketika Naya menceritakan semua kisah sedihnya.
Faro kagum melihat gadis sekuat Naya, walaupun hatinya sedang sakit, tetapi masih bisa untuk tersenyum, masih bisa membuat orang lain bahagia.
Ya! Itulah sifat Naya, gadis dengan kepribadian yang kuat, berusaha untuk membuat orang lain bahagia, walaupun dirinya tidak pernah menemukan kebahagiaan. Berusaha membuat orang lain tersenyum, walaupun hatinya sedang rapuh. Selalu menyemangati seseorang, walaupun hanya sedikit orang yang menyemangati dirinya.
Karena Naya selalu beranggapan bahawa 'Cukup aku aja yang ngerasain, orang lain jangan'.
"Faro...kamu kenapa ngeliatin aku terus? Emm ada yang salah yah?"
"Abis kamu cantik, jadi nya aku liatin terus deh."
"Ah kamu mah gombal terus."
"Nay..."
"Iya?"
"Kalo kamu sakit, bilang yah sama aku, jangan sungkan-sungkan, kita kan udah kenal lama."
"Iya Faro..."
"Emm abis lulus, kamu mau lanjutin kerja atau gimana?"
"Kalo aku sih, mau pindah lagi ke Jakarta, aku bakalan buka Rumah Sakit sendiri disana."
"Iya, bagus deh, kalo kamu mau lanjutin jadi dokter, apalagi sampe pengen punya rumah sakit sendiri."
"Iya, itu cita-cita aku Faro."
"Yaudah kamu semangat yah, dan kamu harus bisa buktiin sama dunia luar, bahwa kamu bisa." Ucap Faro sambil tersenyum.
Naya justru heran dengan sikap Faro. Naya berharap Faro akan mencegah nya untuk kembali ke Jakarta.
"Kok kamu gak marah sih aku pergi? Kamu seneng yah kalo aku jauh dari kamu?"
"Bukan gitu sayang, aku bakalan dukung setiap keputusan kamu, lagian itu kan udah cita-cita kamu untuk jadi dokter, jadi aku gak akan ngelarang kamu, kalo itu untuk kebahagiaan kamu, aku juga bakalan bahagia, iya... walaupun nanti kta akan pisah."
"Yaaah padahal pengen kayak di novel-novel gitu."
"Emang di novel kenapa?"
"Kalo di novel... kamu itu harusnya sedih bakalan pisah sama aku, dan harusnya kamu nahan aku untuk gak pergi ninggalin kamu."
"Ck, aku gak akan nahan kamu untuk pergi ninggalin aku, yang penting kamu bahagia. Aku cuman pengen kita sukses bareng-bareng. Dan aku gak mau kaya tokoh di cerita novel yang sering kamu baca, karena aku mau jadi diri aku sendiri, jadi Zafaro Aldebara Jams, Faro yang selalu mencintai sahabatnya, Naya." Ucap Faro menatap lekat mata hazel Naya, seketika Naya bahagia mendengar ucapan Faro.
"Kamu gak takut kalo aku bakalan di ambil orang?" Ucap Naya sambil memajukan bibir bawahnya.
"Engga lah." Ucap Faro dengan santai.
"Kok enggak sih? Kamu udah gak sayang yah sama aku?"
"Karena pada dasarnya cinta itu dilandasi oleh sebuah kepercayaan. Dan aku percaya kalo hati kamu cuman milik aku."
"Apa jangan-jangan kamu mau selingkuh dari aku, iya?!"
"Aku gak mungkin ngehianati cinta yang udah aku impikan sejak dulu, sejak masih kecil, ya...mungkin kamu gak percaya sama aku, tapi yang jelas, hati ini hanya untuk kamu. Mungkin aku ngomong terkesan 'alay' tapi jujur, ini semua dari hari aku...
KAMU SEDANG MEMBACA
Destino [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU AKUN INI BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE] Highest rank: 6 in Pengorbanan ***** "Hallo nama kamu ciapa?" Tanya laki-laki berumur kurang lebih lima tahun. "Nama aku Ana." Ucap gadis berambut pirang. "Nama aku Falo, kamu mau gak jadi pacal ak...