5.Kedai Es Krim

2.5K 141 37
                                    

Dan inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh semua murid dimana pun berada, yaitu bel pulang.

Ya! Seperti saat ini, para murid sudah berhamburan keluar kesal menuju parkiran, sama hal nya yang dilakukan para The COCAN (COGAN AND CECAN), yang anggota nya adalah, Naya, Faro, Revan dan Olivia.

"Oli lo balik ama siapa?" Tanya Naya, kepada Olivia yang sedang menatap dirinya di cermin.

"Ama supir deh kayaknya, lo sendiri balik ama siapa?"

"Gak tau nih Oli," Ucap Naya sambil menarik nafas nya dalam-dalam lalu mengeluarkan nya lewat mulut.

"Yaudah lo nebeng aja sama gue, gimana?"

"Emm engga deh, lagian rumah kita kan beda arah."

"Oh iya gue lupa, terus lo balik ama siapa?"

"Entah lah."

"Eh guys gue cabut duluan yah, udah di jemput. Bye!" Pamit Olivia kepada mereka.

"Bye!" Jawaba mereka dengan serempak.

"Nay, Van gua juga balik duluan yah, mau bantuin bunda bikin kue." Tidak lama kemudian Faro pun pamit untuk pulang.

"Idih najisin lo dasar anak mami." ucap Revan, dan Revan pun mendapat leretan dari Faro.

"Tiati ya Far." Ucap Naya sambil melambaikan tangannya.

"Oke." Faro pun melaju dengan motor sport nya.

"Ehmm tinggal kita berdua Nay." Ucap Revan sambil menatap gadis di sebelahnya.

"Hmm iya."

"Lo gak dijemput?"

"Kayak sih engga." Ucap Naya mendengus kesal.

"Yaudah kita bareng aja, lagi pula rumah kita kan searah, gimana lo kau gak?"

"Serius lo?" Ucap Naya berbinar-binar, daripada harus berjalan kaki puluah kilometer, lebih baik ia pulang bersama Revan. Lagipula Revan kan teman sekaligus gebetan nya.

"Iya lah serius, jadi mau gak nih?"

"Iya mau lah, daripada jalan kaki." Ucap Naya aambil menunjukkan sederetan gigi putihnya.

"Yaudah ayok, eh tapi gimana kalo kita jalan-jalan dulu yuk." Ajak Revan.

"Kemana van?" Tanya Naya.

"Lo mau nya kemana?" Kini Revan malah berbalik nanya.

"Ke kedai es krim yuk, gue lagi pengen makan es krim nih" Pinta Naya dengan wajah sumringah.

"Ayok, sini deketan!" Ucap Revan sambil menarik lengan Naya dengan lembut.

"Nga-pain?" Tanya Nya dengan gugup.

"Sini kau gue pakein helm." Revan merapikan rambut lembut Naya, lalu memasangkan helm di kepala Naya.

"Padahal gue bisa pake sendiri Van."

"Udah gapapa, tapi lo seneng kan gue pakein helm?" Ucap Revan ambil menaik turunkan alisnya.

"Iiish apaan sih lo." Ucap Naya sambil memalingkan wajahnya.

"Lo makin cantik kalo lagi blushing gitu." Ledek Revan.

"Iiih lo nyebelin banget sih!"

"Hehe, yaudah yuk berangkat."

"Ayok." Naya mulai menaiki motor Revan, belum ia melajukan motornya, Revan menarik lengan Naya dengan lembut lalu melingkarkan tangan Naya di pinggang nya.

Destino [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang