Olivia sedang berada di rumah dengan cat putih bernenuansa Eropa, yah kini Olivia sedang menginap dirumah Naya, biasanya Olivia nginap dirumah Naya karena ada sesuatu anatara ingin menghabiskan makanan buatan Risa (Mamah Naya) atau ia ingin curhat curhat cantik kepada sahabat nya itu
"Nay, lo tau gak?" Tanya Olivia sambil tersenyum
"Gak tau" Naya berbicara dengan singkat tetapi setelah itu ia tertawa melihat sahabatnya nya yang sedang memajukan bibir bawah nya
"Oh iya gue kan belom cerita yah, hehe" Olivia menyengir lalu ia menceritakan dari awal hingga akhir cerita sambil membayangkan wajah Dimas
"Udah buruan cerita"
"Ehmmm tadi malem kan gue minta di add back id line ke si Dimas terus dia bales chat gue, dan sampe larut malem gue chatingan sama dia ya ampun Nay gue seneng banget sumpah, mana dia bilang gue cantik lagi" Olivia berjingkrak jingkrak kesenangan, sampai ia terpeleset karena hal itu
Naya pun tertawa terbahak bahak "Hahaha, ngakak gue lo sih lagian gak usah lebay kayak gitu, patah hati aja lo pasti nangis" lanjut Naya yang di respon dengan tatapan sinis Olivia
"Lo apaan sii, iya siapa coba yang gak seneng dibaperin sama ketua basket yang cool banget itu" Olivia mengatakan dengan sumringah
"Semerdeka lo aja deh, oiya tapi jangan lupa yah lo kalo udah jadian traktir gue" ucap Naya
"Oke siiap, oiya kok gue doang sii yang dari tadi curhat, lo gak mau curhat gitu Nay?" tanya Olivia dengan tatapan serius
"Ehhmm.... Gue mau cerita... "Naya menggantungkan bicara nya
"Iya cerita apa?" Tanya Olivia dengan serius karena selama mereka bersahabatan hanya Olivia sajalah yang curhat ia bahkan tidak pernah mendengar Naya curhat sedikitpun, Tentang keluarga nya tentang gebetan nya atau apapun itu, karena Naya orang yang sangat tertutup, bagi Naya memendam perasaan ini sendiri lebih baik, karena ia tidak ingin jika dia curhat ada yang tersakiti
"Tapi janji ya lo gak akan ceritain ini ke siapa siapa lagi, termasuk Revan dan faro" pinta Naya
"Oke siaap, rahasia lo aman sama gue Nay" Olivia kini menatap Naya dengan tatapan intens
"Jadi gue itu suka sama Revan" ucap Naya
"Hah? He to the llo, OMG lo beneran suka sama si Revan? Revan sahabat kita kan? Revan yang suka ke kantin bareng kita? Revan yang suka ke..... " belum Olivia melanjutkan pertanyaan nya itu Naya langsung membengkap mulut Olivia yang membuat nya sesak
"Usstttt jangan berisik, nanti kalo ada yang denger gimana, iya gue suka sama Revan" ucap Naya yang kini melepaskan tangan nya dari Olivia
"Gilee tangan lo bau terasi Nay" ucap Olivia
"Enak aja lo, masa cantik cantik gini bau terasi sii" ucap Naya sambil mencium tangan nya untuk memastikan bahwa tangan nya tidak bau seperti yang dibilang Olivia tadi
"Hehe, udah pokoknya lo harus cerita dari awal ampe akhir" ucap Olivia dengan penasaran
"Jadi gini pas pertama awal kita masuk sekolah gue duduk sebangku kan sama Revan nah terus dia kayak ngebikin gue baper terus, nah ditambah lagi dia setiap hari sama gue terus dan entah kenapa gue nyaman banget pas deket sama dia dan pokoknya dari awal gue masuk sekolah gue udah ada rasa sama dia, tapi Oli apa rasa suka gue bakalan terbalaskan? Gue sebenernya takut sama perasaan gue ini gue takut bakalan ngerusak persahabat gue sama dia, gue takut kalo Revan bakalan pergi ninggalin gue, gue takut dia malah benci sama gue, gue takut..... Hiks... Hiks" Olivia memeluk erat sahabatnya itu, dan dalam pelukan nya itu Naya menangis sejadi jadi nya yang membuat Olivia pun ikut menangis
"Apa perasaan gue salah yah?" Naya bertanya di isakan tangisan nya itu
"Perasaan gak pernah salah Nay, lo berhak suka sama siapa aja, dan gak akan ada yang bisa ngatur itu selain lo sendiri, udah Nay lo gak perlu nangis karena siapa tau aja Revan juga suka sama lo" ucap Olivia menenangkan sahabatnya itu
"Makasih Oli dengan cerita ke lo gue bisa tenang" ucap Naya
"Inilah gunanya sahabat Nay" ucap Olivia lalu mereka berpelukan sungguh Naya baru merasakan sahabat perempuan yang sehangat Olivia, Naya sangat bersyukur karena telah mendapatkan seorang sahabat seperti Olivia
"Yaudah mending kita tidur aja besok takut telat" Ucap Naya
*****
Hari yang sungguh cerah sinar matahari dari jendela pun membangunkan wanita manis yang sedang terlelap, kini pukul masih menunjukkan pukul 05.30 ia sebenarnya merasa heran bagaimana wanita sepertinya bias bangun pagi seperti ini? Tapi ia berterima kasih kepada sang surya untuk pagi ini"Dasar tuh bocah masih tidur aja, dasar kebo" Naya melihat Olivia masih memejamkan matanya itu, tungu tunggu tadi Naya bialang apa? Olivia kebo? Apa dia tidak sadar sebenarnya dia pun sering bangun terlambat
"Tapi gue gak tega bangunin nya" ucap Naya, dan Naya memutuskan untuk mandi terlebih dahulu baru membangunkan Olivia, setelah kurang lebih lima belas menit Naya sudah siap dengan seragam nya itu, tapi bagaimana dengan Olivia? Apa Naya akan meninggalkan nya dirumah?
"OLI BANGUN UDAH SIANG NTAR KITA TERLAMBAT OLIIIIII" teriak Naya mampu membangunkan Olivia yang tertidur nyenyak
"Elaah pagi pagi lo udah berisik aja, sakit nih kuping gue" Olivia bangkit dari tidur nya dan duduk dekat Naya sambil memegang telinga nya yang kesakitan itu
"Iya maaf, yaudah sono siap siap gue tunggu dibawah, oiya kalo lo lama gue tinggal" ada penekanan di kata tinggal nya itu
"Iya iya" Olivia pun langsung bersiap siap untuk sekolah, setelah 20 menit iapun langsung menuruni anak tangga dan ia melihat semua nya sudah berkumpul di meja makan
"Ayo Oli kita makan" ajak Naya
"Eh Olivia kamu sudah beres sini gabung sama kita" ajak Risa dengan ramah
"Hehe iya tante" ucap Olivia
"Gak usah canggung gitu dong"kini Bram angkat bicara
"Hehe iya om" ucap Olivia
"kamu gak usah panggil tante atau om panggil aja mamah dan papah, anggap kami seperti orang tua kamu" ucap Risa
"Tau nih kayak kesiapa aja" ucap Naya
"Eh eh sudah ayo di makan nanti keburu dingin kan gka enak" ucap Bi siti, dan mereka pun memakan dengan lahap hingga selesai memakannya Bram, Naya dan Olivia pun berpamitan kepada Risa
"Mah kita berangkat yah" ucap mereka serentak
"Eh iya hati hati yah kalian" setelah berpamitan mereka pun langsung bergegas ke sekolah, seperti nya Naya tidak ingat akan sesuatu
Iyah seharusnya Naya pergi ke sekolah bersama Revan memang sudah menjadi rutinitas nya Naya diantarkan oleh Revan tetapi karena ia terlalu asyik oleh Olivia ia jadi lupa
"Assalamualaikum tan" ucap Revan
"Wa'alaikumussalam eh ada nak Revan, masuk nak" sambut Risa dengan ramah
"Tan Naya ada?" tanya Revan
"Oh, beberapa menit yang lalu Naya sudah pergi bersama papah nya" jelas Risa
"Yauda deh tan gapapa Revan berangkat dulu yah assalamualaikum" Revan pun berangkat ke sekolah tanpa Naya
KAMU SEDANG MEMBACA
Destino [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU AKUN INI BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE] Highest rank: 6 in Pengorbanan ***** "Hallo nama kamu ciapa?" Tanya laki-laki berumur kurang lebih lima tahun. "Nama aku Ana." Ucap gadis berambut pirang. "Nama aku Falo, kamu mau gak jadi pacal ak...