65. Tragedi

1.1K 36 1
                                    

Flashback onn

"Mppphhhh." Ucap Naya berusaha berteriak bantuan dan berharap satpam itu bisa mendengar nya. Namun usaha nya gagal kedua orang misterius itu sudah membawanya pergi.

Entah kemana mereka akan membawa Naya pergi, Naya sudah memberontak sejak tadi, berusaha sekuat tenaga untuk lepas dari para penjahat itu.

Berusaha untuk berteriak sekuat tenaga, namun hasilnya nihil, karena mulutnya di tutup oleh sebuah kain, tangan dan kaki nya pun di ikat dengan tali, belum lagi di samping nya sudah ada dua orang berbadan besar dan memakai pakaian serba hitam, mereka masih setia menjaga Naya agar tidak keluar dari mobil.

Naya menyelidik siapa orang yang duduk di bangku depan di samping supir itu? Naya melihat gerak-gerik dan likuk tubuhnya seperti wanita, siapa dia?

Entahlah Naya hanya berharap semoga orang itu cepat melepaskan nya.

Lagi dan lagi Naya memberontak agar tali nya terlepas, namun nyalinya sudah menciut saat kedua orang berbadan besar itu menyodorkan sebuah pisau di lehernya. Naya mengurungkan niat nya dan memilih untuk diam, jika ingin nyawa nya masih selamat.

"Diam kamu! Jika kamu bergerak sedikit pun, pisau ini akan mengenai leher putih mu itu!"

Dia bilang apa? Jangan bergerak? Hellow gue itu mahluk hidup, ya pasti bergerak lah. Batin Naya.

Tangan Naya mulai bergerak, dan berusaha mengambil sesuatu di tas nya, ia berusaha mengambil handphone nya sejak tadi berdering, pasti Faro yang menelepon nya. Saat Naya hendak menekan tombol hijau tersebut, tiba-tiba handphone itu terjatuh dan membuat wanita yang duduk di bangku depan menoleh ke arah belakang.

"Cepat ambil handphone itu." Ucap wanita itu.

Dengan cepat laki-laki berbadan besar itu mengambil handphone Naya dan memberikan nya kepada wanita itu.

"Ini bos."

"Hm, kamu fikir bisa mengangkat telpon dari kekasih mu ini, Hah? Jangan berharap kamu Naya! Kamu tidak akan bisa melakukan apa-apa sampai kamu mati di tangan saya. Huh jawab jangan hanya bisa memberontak!"

Dia bilang apa? Pacar? Dan dia tau nama gue? Berarti dia orang terdekat gue dong? Batin Naya.

"Aduh saya lupa, mulut kamu di tutup Haha, pengawal cepat buka penutup mulut itu!"

"Baik bos."

"Sebenarnya siapa anda?! Ada urusan apa anda dengan saya? Apa salah saya dengan anda?!" Ucap Naya sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.

"Kamu tidak perlu tahu siapa saya, yang jelas saya ingin kamu mati di tangan saya sendiri! Baru saya bisa merasakan kebahagiaan!"

"Memang nya apa yang saya lakukan hingga merebut kebahagiaan kamu? Saya rasa, saya tidak pernah merebut kebahagiaan siapapun, jadi Anda tidak perlu mengarang!"

"Hah? Apa kamu bilang? Kamu tidak pernah merebut kebahagiaan orang lain? Lantas apa yang kamu lakukan terhadap saya?"

"Apa maksud anda? Saya tidak mengerti?!"

"Memang kamu seperti itu, tidak pernah mengerti perasaan orang lain!"

"Saya tidak mengerti apa maksud anda! Jadi lebih baik Anda lepaskan saya!"

"Saya tidak akan melepaskan kamu sebelum kamu mati di tangan saya!"

"Kamu tidak bisa melakukan itu! Karena saya yakin Faro akan datang dan menyelamatkan saya!"

Destino [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang