~~~
"Hah?"
"Iya, kamu kan kelompok 71, aku juga! Beritahu aku kalau ada kabar yaaa, aku sedang sibuk hari ini!" Jelasnya.
"Ah thanks God, akhirnya aku menemukan orang yang ku kenal" Ucapku.
"Haha, okelah, aku tutup ya" jawab Yuda. Tanpa sempat ku jawab, ia langsung menutup saluran udara kami. Menyebalkan memang, tapi bagaimana pun aku sedikit merasakan senang hari ini.
Oh ya, Yuda itu anak Ekonomi Pembangunan satu Fakultas dengan ku, sebelumnya kami memang saling mengenal karena sama-sama menjadi kader BEM FE. Yuda saat ini menjabat sebagai ketua BEM FE, sementara aku? Yup, kembali menjadi rakyat jelata. Sebenarnya, aku memang ingin berperan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, tapi berhubung aku lebih mengutamakan pendidikan dari pada organisasi, jadi ku urungkan saja niatku. Kalian pastinya tahu sendirikan bagaimana sibuknya orang yang ikut dalam organisasi? Dan aku tidak ingin berkutat dalam kesibukan itu.
Mengenai fisik, Yuda memiliki tinggi yang lumayan bagi seorang lelaki, begitupula dengan wajahnya, disertai dengan sedikit kumis tipis yang berada di atas bibirnya.
Sudahlah, ini ceritaku, bukan cerita tentang Yuda. Intinya, aku senang karena akhirnya aku mengenal satu orang dalam kelompok KKN ku.
Tiba-tiba ponselku bergetar kembali, aku kembali meraih ponsel yang ku letakan dengan sembarang diatas tempat tidur, dengan tetap mengembangkan senyumku.
Saat ku lihat, ternyata ada beberapa notifikasi yang masuk, dan salah satunya adalah undangan permintaan bergabung dalam sebuah grup dalam aplikasi bertukar pesan. Ya, undangan dari kelompok KKN 71. Aku langsung meng-iya-kan permintaan undangan tersebut. Tidak lama setelah itu, grup tersebut langsung ramai. Mereka saling memperkenalkan diri mereka masing-masing. Sepertinya, aku pun harus melakukannya.
"Hi, perkenalkan, namaku Riana Michella, dari Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, asli dari kota ini"
Seperti itulah kira-kira perkenalan singkat dariku.
Begitu banyak respon dari mereka yang ku dapat.
Misalnya dari seseorang yang ada didalam grup itu dengan Id; Georgino Banyu Samudra.
"Cantik sekali Michella"
Juga seperti seseorang dengan Id; Lee Yoo Na.
"Hi, Michella. I'm Lee Yoo na. Nice to meet you!"
Syukurlah, ternyata mereka ramah-ramah. Sebenarnya, aku adalah tipe orang yang susah beradaptasi dan sering sekali diam dari pada berbicara dengan orang baru, terlebih, jika orang baru tersebut juga sama-sama pendiam. Makanya dengan pribadi yang seperti itu, tidak jarang orang mengiraku sombong, judes, jutek dan lain-lain.
Setelah sesi perkenalan itu, ada seseorang yang bertanya, dengan Id; Debbo Cahya Dimitri.
"Ngomong-ngomong, Dosen pembimbing kita siapa ya? Ada yang tahu?"
Untuk beberapa saat, grup tersebut menjadi sepi, sebelum akhirnya, ku balas, singkat.
"Gak tahu"
Dia membalas lagi.
"Oh"
Menyebalkan sekali ketika mendapatkan pesan yang isinya hanya "Oh, Ya, Ok, Gapapa, Yaudah" rasanya ingin ku teriaki telinganya. Tapi, sudahlah, mungkin dia memang memiliki karakter seperti itu.
Tiba-tiba gelembung pesan baru muncul, sehingga kata "oh" tersebut bergeser keatas.
Seseorang dengan id; Trisal Akbar.
"Dosen pembimbingnya, dari jurusan PJKR, pak Nuri namanya"
"Lah ko cowok"
"Iya ko cowok?"
"Hahaa! Ku kira cewek!"
Beberapa orang membalas pesan tersebut dengan jawaban yang hampir seragam. Karena kita memang mengira jika dosen tersebut adalah seorang wanita, ternyata salah. Hehehe.
Maafkan kami ya pak!Setelah selesai membahas mengenai dosen, lalu kami membahas acara untuk pertemuan pertama. Beberapa orang memberikan usul mengenai tempat dan juga waktunya. Berhubung kebanyakan dari FKIP, juga, karena Dosen pembimbing kami dari FKIP, akhirnya, pertemuan perdana kami juga diadakan disana.
Ada lelaki yang mengurus pertemuan perdana kami, namanya Rama. Sebelumnya, sempat ku kira Rama dari FE, teman organisasiku dulu, ternyata bukan. Rama yang ini berbeda, dia anak PJKR. Dengan postur yang sangat tinggi, dan berkulit hitam. Seperti itulah kira-kira gambaran yang kulihat saat pertama kali melihatnya dalam sebuah Display Picture. Sementara, Rama yang ku kenal itu berkulit putih dan tidak setinggi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN?
AdventureApa hal yang melintas dalam pikiran kalian, ketika mendengar KKN? Tinggal disuatu kampung atau desa? Susah sinyal? Cinta lokasi? atau beberapa hal lainnya? Ini adalah kisah KKN milikku, bukan milikmu. Aku akan mengajak kalian masuk dan mengikuti alu...