9

4.8K 154 5
                                    

Tidak lama aku menunggu kedatangannya, karena hanya dalam waktu kurang dari 10 menit dia sudah berdiri di hadapan ku.

"Riana!" Sapanya, lalu menyodorkan sebuah kantong dengan bahan kertas.

"Apa ini?"

"Oleh-oleh"

"Tapi, aku kan.." ucapan ku terpotong olehnya.

"Sudah, terima saja"

Dia menyerahkan oleh-oleh tersebut, lalu menarik tangan ku untuk mengikutinya.

"Ayo naik" ajaknya.

"Iya"

Lalu, kami berdua mengendarai sepeda motor yang entah milik siapa ke tempat tujuan.

"Turun" perintahnya. Sementara aku hanya mengikuti.

"Mana yang lain?" Tanyaku.

"Di dalam, masuk saja"

Akupun masuk ke dalam kosan Yoo Na. Lalu membantu mereka memasukan barang-barang KKN ke dalam mobil.

"Orang tua kamu dimana?" Tanya Banyu.

"Ada"

"Ayo ku antar lagi"

"Terima kasih, tapi maaf, aku pergi bareng Milly"

"Oh yasudah, hati-hati ya"

Aku mengangguk, lalu mengajak Milly untuk segera pergi.

Aku dan Milly berjalan menuju posisi dimana orang tuaku berada. Milly ikut bersamaku dalam mobil, karena tidak ada lagi motor yang mampu menampungnya.

Tidak lama, aku bertemu dengan mama dan papa, Milly bersalaman dengan mereka. Lalu, tiba-tiba, Yuda datang menghampiriku, dan ikut bersalaman pada kedua orangtua ku.

"Michella, mobil kamu masih kosong?" Tanyanya.

"Memang kenapa Yud?"

"Aku mau titip tas dong hehe, sekalian ini juga, punyanya Banyu"

"Yaudah masukin aja Yud" tiba-tiba mama muncul, mama memang sudah mengenal Yuda, tapi, tidak begitu dengan Yuda. Yuda kebingungan. Aku adalah type anak yang selalu curhat pada mama, sehingga mama pasti akan tau dengan jelas siapa teman-temanku.

"Yuda ganteng ya" ujar mama berbisik diantara aku dan Milly.

"Ish mama"

"Hehe, tante" ujar Milly cengengesan. Untung saja Yuda tidak mendengarnya.

Tidak lama setelah itu, kami melakukan perjalanan menuju tujuan kami, ya, tempat KKN, tempat yang akan kami tinggali selama 35 hari nanti.

***

Sekitar jam 1, akhirnya kami sampai di lokasi, tapi, hanya aku dan Milly saja yang baru sampai, dengar-dengar mereka masih 30 menitan lagi untuk bisa sampai di lokasi yang sama, karena mereka banyak berhenti untuk beristirahat.

"Yuk neng jajan dulu" ajak mama.

"Iya tante, terima kasih"

Aku mengambil dua ice cream, untuk ku dan Milly, lalu menyerahkan padanya.

"Neng asal dari mana?" Tanya mama.

"Dari Jambi tante"

"Aduh jauh juga ya hehe"

Kamipun berbincang-bincang, sampai tiba-tiba dosen pembimbing kami datang, lalu kami berhamburan menghampirinya untuk bersalaman.

"Yang lain mana?" Tanyanya.

"Masih dijalan pak"

"Itu orang tuanya siapa?"

"Saya pak" jawabku.

Beliau langsung menghampiri mama dan papa, sepertinya beliau memperkenalkan diri. Lalu, beliau menghampiri kami lagi.

"Ayo, bapak mau lihat posisi rumahnya" ajaknya.

Kamipun mengikuti langkah kakinya. Hingga akhirnya, kami sampai di suatu rumah, yang katanya rumah itu adalah posko kami, posko perempuan.

 Hingga akhirnya, kami sampai di suatu rumah, yang katanya rumah itu adalah posko kami, posko perempuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti itulah tampak keberadaan posko perempuan. Di dalamnya ada 2 buah kamar, dapur, kamar mandi, dan tempat penyimpanan barang.

Setelah dari posko perempuan, kami bergegas menuju posko laki-laki.

Posko laki-laki lebih luas dari pada milik perempuan, entah kenapa perempuan yang jumlahnya ada 12 ditempatkan ditempat yang lebih kecil dari pada laki-laki yang jumlahnya lebih sedikit, yaitu 8 orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Posko laki-laki lebih luas dari pada milik perempuan, entah kenapa perempuan yang jumlahnya ada 12 ditempatkan ditempat yang lebih kecil dari pada laki-laki yang jumlahnya lebih sedikit, yaitu 8 orang.

Diposko laki-laki, terdapat empat kamar sebetulnya, namun, yang boleh dipergunakan hanya dua kamar saja, entahlah, pemilik rumahnya berpesan seperti itu. Selain kamar, juga terdapat dua kamar mandi, dan satu ruangan yang berisikan sumur.

Setelah puas melihat-lihat kondisi posko perempuan juga laki-laki, kami kembali ke depan, ke toko yang masih ditunggu oleh mama dan juga papa ku yang sedang beristirahat disana.

Tidak lama setelah itu, ku lihat ada sekelompok motor yang datang bersamaan. Ya, itu kelompok ku, mereka datang, entah kenapa ada perasaan bahagia ketika melihat mereka datang dengan selamat.

KKN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang