19

2.9K 101 9
                                    

Aku mengajak Arthur makan bakso di tempat terdekat dengan posko. Arthur setuju-setuju saja meskipun aku tidak makan bakso lagi semenjak Maret tahun lalu.

Arthur memesan semangkok bakso yang menurutku mungkin itu sangat enak. Tidak. Aku harus kuat. Aku hanya perlu memesan sebuah minuman bersoda, untuk mengalihkan pandangan dan pikiran ku dari bakso sialan yang menggodaku.

***

Setelah selesai, Arthur berpamitan kepadaku. Aku kembali ke posko laki-laki untuk mengambil boneka minionsku yang tertinggal disana. Namun, ketika aku masuk dan mengucapkan salam. Mereka hanya membalas salamku seadanya. Mereka mengabaikan ku, dan tidak seperti biasanya Rama terlihat marah kepadaku.

"Habis dari mana?" Tanya Rama.

"Dari depan, dari toko bakso itu loh" ucapku masih dengan senyum yang menggantung diwajah.

"Sama siapa?" Tanyanya lagi.

"Sama Arthur, teman ku"

"Sudah lama?"

"Tidak"

"Kamu sudah bilang kalau kamu mau pergi?"

Aku mengangguk. Lalu Rama kembali meneruskan pertanyaannya.

"Sama siapa?"

"Debbo" jawabku. Lalu ku sambung.
"Memang ada apa sih? Ko ketus banget nanyanya"

Rama bangkit dari posisi duduknya. Lalu dengan cepat menghampiriku. Dan memojokan ku.

"Kamu tuh harusnya minta izin terlebih dahulu sama saya!" Teriaknya di telingaku. Aku terkejut, Rama semarah ini kepadaku. Aku takut. Mataku mulai berkaca-kaca. Aku masih terdiam ketika Rama kembali membuka mulutnya.

"Kamu dengar saya atau tidak sih?"

Aku mulai mengeluarkan air mata yang sedari tadi aku tahan. Tiba-tiba seseorang datang dan menarik Rama kasar.

"Lo bisa ngomong lebih halus sama cewek apa nggak hah?" Tanyanya dengan nada yang tinggi dan muka tengilnya. Ya. Dia Banyu. Banyu yang menarik Rama agar menjauh dariku.

Aku semakin ketakutan. Mereka hampir baku hantam di hadapan ku. Aku ditenangkan oleh Andri dan Miku. Sementara Yuda, Edward, Rey, dan Ihdan melerai Rama serta Banyu.

***

Hello!

Senang rasanya bisa menuliskan beberapa pengalaman yang terjadi dikehidupan ku. Dan untuk kalian ketahui ya. Cerita KKN ini adalah cerita REAL dari sudut pandangku. Tapi seperti yang kalian ketahui. Tidak semua cerita yang saya tulis disini Pure Real, ada beberapa part yang aku tambahkan dan aku hilangkan. Untuk lebih menarik lagi. Tolong dimaklum ya. Jika diubah ke dalam bentuk persen cerita ini 80% Real dan 20% hasil imajinasi. Maka dari itu, aku sering menggunakan foto-foto yang menjadi acuan untuk menulis disini.

Beberapa rekan dikampusku pernah bertanya. "Lu kenapa sih seneng banget cerita di wattpad?" "Lu dapet keuntungan apa?"

Perlu kalian ketahui. Aku adalah wanita yang sangat senang menulis. Sehingga setiap pengalaman aku,  sering aku bagikan di media sosial. Seperti halnya cerita KKN ini. Aku Menulis cerita tentang KKN ini, supaya dapat menjadi media untuk teman-teman KKN ku yang ingin kembali mengenang masa-masa indahnya KKN yang kami miliki. BUKAN UNTUK MENAIKAN TINGKAT KETENARAN AKU ATAU PUN SESEORANG. Tapi aku mohon kepada pembaca, untuk tidak terlalu mengatur plot serta karakter yang ada didalam cerita KKN ku. Karena ini adalah sudut pandang ku, bukan sudut pandang kalian. Tapi, terima kasih, karena kalian masih memberikan ku kritik serta saran, yang mampu membuat penulisan karya-karya ku menjadi lebih menarik.

With love,

Riana Michella.

KKN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang