Apa hal yang melintas dalam pikiran kalian, ketika mendengar KKN? Tinggal disuatu kampung atau desa? Susah sinyal? Cinta lokasi? atau beberapa hal lainnya?
Ini adalah kisah KKN milikku, bukan milikmu. Aku akan mengajak kalian masuk dan mengikuti alu...
"Lah, kamu yang apaan? Maksudnya apa kamu dorong-dorong aku kaya gitu hah? Ga tau terima kasih" ucapnya.
"Kamu tuh, ngapain mukanya deket-deket banget sama mukaku?"
"Aku hanya ingin memastikan! Apakah matamu sudah membaik atau belum Riana!" Ucapnya dengan nada yang sedikit tinggi.
Aku terdiam.
Hampir 2 menit kami berpandangan, aku merasa bersalah. Aku malu. Mukaku memanas dan pastinya sangat merah. Banyu memeluku. Menenangkan ku.
"Maaf, maaf karena aku membentakmu" ucapnya.
Air mataku mulai mengalir, perlahan namun pasti, hingga akhirnya mengalir semakin deras.
Banyu masih saja memeluku, menenangkan ku, dan mengelus-elus rambutku. Andai saja dia tau, kalau aku menangis bukan karena perihal ia membentaku, melainkan malu.
Perlahan, air mataku berhenti mengalir. Aku masih saja sesenggukan. Aku berusaha terlepas dari pelukan Banyu.
"Aku mau ke kamar, mau tidur" ucapku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Rabu, 31 Januari 2018.
Pagi-pagi sekali, kami semua telah bersiap untuk pergi menikmati sunrise.
Teman-teman yang lain sedang bermain air, sementara aku hanya terduduk di atas pasir. Sambil menikmati pop mie yang sedari tadi ku pegang.
Demi menghampiriku.
"Kamu ko ga pernah main air sih?" Tanyanya.
Aku tersenyum, lalu menjawab.
"Males, ntar basah"
"Elah, namanya juga main air"
Tiba-tiba kumpulan anak laki-laki menghampiri Demi, dan menariknya paksa. Ya, Demi diceburkan ke pantai. Dia sempat berontak tapi, apa daya. Anak laki-laki kuat.
Demi berusaha bangkit, tergopoh-gopoh ia kembali menghampiriku.
"Sialan!" Dengusnya.
Aku diam, kembali menikmati mie seduhku.
Aku mengambil ponselku. Lalu mengambil beberapa foto. Dan, tidak lupa untuk mempostingnya.
Tidak sampai 10 menit, ponselku berbunyi.
"Mother" begitulah tulisan yang muncul di layar ponselku.
Astaga, aku lupa menyembunyikan postinganku dari adik. Dia pasti yang memberitahukan pada mama.
Huft.
"Riana! Kamu dimana nak?"
"Pantai ma"
"Pantai mana? Sama siapa?"
Begitulah kira-kira percakapan yang terjadi.
Mama memang orang yang sangat protective terhadap anak-anaknya. Terlebih ketika anak-anaknya sedang berada di luar pengawasannya.
~~
Acara main air pun selesai. Teman-teman mulai packing untuk pulang, sementara aku sudah selesai sebelum pergi untuk melihat sunrise tadi.
Berdasarkan jadwal yang telah kami sepakati tadi (dadakan).
Kami akan berfoto terlebih dahulu di pantai tempat bermain air.
~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.