29

2.2K 54 0
                                    

Hari ini adalah hari Rabu. Aktivitas KKN kami kembali menjadi normal seperti biasanya. Tidak aktivitas yang berat yang kami kerjakan setelah acara kemarin.

Pagi ini, setelah sarapan, kira-kira pukul 9. Beberapa diantara kami ada yang keluar posko, berdiam dan berbincang di depan kolam ikan sekalian mencari sinyal, karena, kebetulan daerah sana sinyalnya sangat kuat.

Sementara beberapa orang yang lain, seperti aku dan Rita, bermain uno bersama beberapa orang yang lain, yang sedang tidak mencari sinyal.

Hanya dengan bermain uno, kita bisa menjadi sangat dekat. Tertawa bersama, akibat kelakuan seseorang, baik itu tingkah polosnya, atau bahkan liciknya ketika bermain uno. Aku senang, karena, hal-hal sederhana seperti hanya bermain uno itu mampu mengakrabkan kami semua, tidak ada rasa canggung di antara kami. Bahkan, bisa disebut, kami sudah tidak jaim lagi dengan muka jelek kami masing-masing. Kami harus pasrah saja dan menerima konsekwensi karena kalah dalam permainan.

Waktu begitu cepat berlalu, aku Riana Michella, yang sering dianggap jago bermain uno, kali ini harus merasakan pipi dan hidungku yang di coret oleh lipsticknya Mbak Arrinda.

Kira-kira pukul 1.30, kami kompak untuk mengakhiri permainan ini, dikarenakan, kami tetap harus melakukan sembahyang, dan membersihkan diri kami yang sudah sangat kotor, kucel, dan dekil.

***

Pukul 4 sore, beberapa di antara kami ada yang bermain di sekitar kolam ikan. Ada yang memancing, ada juga yang bermain dengan Haikal. Bayi lucu yang ada di sekitar posko kami rumahnya.

Beberapa jam kemudian, kami kembali ke posko masing-masing, lalu, berkumpul lagi untuk melaksanakan pengajian bersama dengan warga masyarakat sekitar, karena hari Rabu itu adalah hari pengajian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa jam kemudian, kami kembali ke posko masing-masing, lalu, berkumpul lagi untuk melaksanakan pengajian bersama dengan warga masyarakat sekitar, karena hari Rabu itu adalah hari pengajian.

***

Setelah melakukan pengajian, kami tidak langsung pulang ke posko masing-masing, melainkan kami kembali berkumpul di posko laki-laki, sebab, Rama ingin menyampaikan sebuah informasi.

"Terima kasih saya ucapkan kepada kalian semua yang telah berkumpul pada malam ini, disini saya akan menyampaikan sebuah informasi penting kepada kalian semua mengenai perkenalan kita ke sebuah sekolah" ucap Rama. Kami semua memasang muka serius untuk mendengarkan informasi tersebut.

"Jadi, tadi saya sempat berbincang dengan pihak sekolah, bahwa pada hari Sabtu, kita dipersilahkan untuk memperkenalkan diri kita kepada siswa siswi disana, dan kita juga diberikan kesempatan untuk memberikan beberapa materi" jelasnya lagi.

"Apa kalian siap?" Tanyanya. Kami semua mengangguk.

"Saya harap, beberapa di antara kita ada yang akan memberikan materi. Khususnya dari anak-anak FKIP. Saya dan Trisal akan memberikan materi tersebut, kita akan melakukan sharing. Siapa lagi yang mau ikut memberikan materi?" Banyak orang yang menaikan tangannya sebagai pertanda bahwa mereka akan menyampaikan materi, termasuk aku.

Miku, Ashila, Rey serta Milly, Rita dan Andri, serta Banyu juga akan memberikan materi.

Tapi, setelah melakukan perundingan lagi. Aku mundur untuk memberikan materi, sebenarnya aku sangat ingin menyampaikan materi ini, terlebih materi ini akan sangat berguna bagi mereka yang memiliki kesulitan dalam berkomunikasi. Aku ingin menyampaikan caranya untuk berkomunikasi yang baik dan benar. Aku mundur, karena aku melihat waktu yang kami miliki itu tidak banyak, serta hanya aku dan Banyu saja yang bukan dari FKIP. Maka dari itu aku mundur. Dan Debbo mengusulkan aku untuk menjadi partnernya menjadi MC diacara tersebut.

KKN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang