1

22K 446 21
                                    

Hi, namaku Riana Michella. Aku adalah seorang mahasiswi semester 6, disuatu Universitas di kotaku.

Aku lahir dari sepasang suami istri yang begitu mencintaiku, aku juga memiliki seorang adik perempuan. Namanya Amanda. Sebagai seorang kakak aku seharusnya menjadi panutan bagi adikku, tapi nyatanya aku masih saja tetap manja. Bukan, bukan begitu, maksudku, kedua orang tuaku yang masih memanjakan aku layaknya gadis berusia 7 tahun.

Hari ini, aku tengah berkumpul bersama sahabat-sahabat dari jurusan manajemen. Ada Vina, Elsa, Yuniar, Fitri, Nida, dan beberapa orang lainnya. Kami berkumpul, untuk melakukan kontrak area KKN secara bersama-sama, dengan harapan kami mendapat area KKN yang sama.

Tepat pukul 10, kami sudah terpaku pada laptop kami masing-masing. Mereka tengah sibuk berdebat mengenai lokasi KKN dan berapa kuota yang tersedia untuk satu lokasi tersebut. Sementara aku? Hm, jangankan meributkan mengenai lokasi, mengerti maksud dari deretan angka dan simbol "male or female" yang ada disanapun aku tidak memahaminya.

"Fitri, help me" rengekku.

"Kenapa?" Tanyanya, tanpa menoleh kearahku, dia masih saja memandangi layar berbentuk persegi panjang miliknya.

"Ini gimanaaa?" Rengekku lagi, keringat dingin dari keningku mulai bercucuran, melewati bulu-bulu alis.

"Sini Vina bantu" jawab Vina, sambil mengambil alih laptopku. Aku hanya mengangguk sambil menyeka bulir-bulir keringatku.

"Kamu mau ambil yang mana?" Tanya Vina.

"Yang paling dekat sama kota" ujarku.

"Hah? Mana ada!"

"Lalu?"

"Yang paling dekat sih, disini, disekitaran gunung"

"Ih gamau, dengar-dengar, gunung ini lagi aktif"

"Terus dimana dong?" Tanya Vina lagi, sambil menunjukkan beberapa nama lokasi.

"Aku mau disini" ujarku.

"Yaudah, kita coba ya" Vina memainkan jemarinya diatas laptopku. Tiba-tiba raut wajahnya berubah.

"Kenapa Vin?" Tanyaku khawatir.

"Lokasi yang kamu mau semuanya udah keisi Ri" jelasnya.

"Yaampun, terus gimana dong?"

"Gini ya Ri, kalau menurutku, sekarang kita ambil lokasi yang masih tersedia, yang paling dekat, karena gimana lagi? Kita udah keabisan lokasi terdekat, dari pada kita tunda-tunda makin jauh dong nanti?" Jelasnya.

Aku mengambil nafasku lebih dalam, dan menghembuskannya lebih panjang.

"Yaudah deh, gapapa" jawabku.

~~~

Akhirnya, aku telah menjadi bagian dari kelompok KKN71. Dengan wajah merah, seakan ingin segera menumpahkan semua amarah, lalu aku berpamitan kepada sahabat-sahabatku.

Aku mulai menyalurkan energiku diatas motor berwarna pink kesayanganku.

Kira-kira 10 menit perjalanan aku sampai di rumah, suasana saat itu sungguh tidak pernah ku bayangkan sebelumnya.

Dengan segera aku menemui mama.

"Ma, aku dapat lokasi yang jauh" ujarku, sambil menatap lantai, tertunduk.

"Bagus dong" jawabnya.

"Hah? Ko bagus sih?"

"Ya namanya KKN kalau deketkan ga seru"

"Tapi ma.."

"Sudah, ga usah dipikirkan, nanti kamu juga kerasan"

Aku kembali menghela nafas. Lalu berjalan menuju kamar, gontai. Merebahkan tubuhku diatas tempat tidur mungkin menjadi pilihan terbaik untuk saat ini. Aku mencoba memejamkan kedua mataku untuk beberapa saat, semoga aku terbangun dan menyadari bahwa ini hanyalah sebuah mimpi.

Ketika aku tengah terlelap, aku dikejutkan oleh getaran ponsel milikku.

"Grrr" "Grrr"

"Aduh siapa sih?" Gerutuku ketika harus membuka kedua mata untuk melihat siapa yang mengganggu ponselku hingga bergetar.

"Yaampun Yuda ada apa?" Tanyaku, ketika mengangkat saluran udara miliknya.

"Michella!!!! Kamu kelompok 71?"

"Yes" jawabku sekenanya.

"Whoaa, kita sekelompok" jelasnya

"Hah?"

~~~

KKN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang