25

2.5K 70 0
                                    

Keluargaku hanya sebentar saja mengunjungiku diposko, karena, mereka masih ada tujuan yang lain. Setelah itu, mereka kembali melakukan perjalanan.

Setelah orangtua ku kembali, hanya berbeda beberapa menit saja, orangtua Debbo datang, untuk berkunjung.

***

Keesokan harinya.

Hari Senin ini adalah hari dimana kami diundang kesebuah Sekolah Dasar, tepat didepan rumahnya bapak kepala desa.

Disana, seperti biasa, kami mengunjungi ruang guru terlebih dahulu, untuk memperkenalkan diri lalu berbincang-bincang mengenai program KKN.

"Oh ya, hari ini, kalian khususnya yang berasal dari jurusan bahasa inggris bisa mulai masuk ke kelas 4 ya. Juga, yang dari jurusan bahasa indonesia. Yang lainnya juga boleh ko ikut bantu-bantu" jelasnya.

"Siap bu, terima kasih, kami pamit masuk kelas dulu bu" jawab Trisal.

Lalu kami berpisah, beberapa orang membantu ke kelas bahasa inggris bersama Yoo Na, beberapa orang juga membantu ke kelas bahasa indonesia bersama mbak Arrinda dan Miku. Sementara aku, terkadang masuk ke kelas Yoo Na, juga ke kelas bahasa indonesia. Karena, pada dasarnya aku tidak memiliki kemampuan dasar untuk mengajar. Sehingga, aku hanya mengamati teman-teman ku yang sedang mengajar.

Beberapa anak kecil ada yang datang mendekat. Lalu berbincang-bincang dengan ku. Aku mengajak mereka untuk berfoto bersama.

"Say Cheese!" Ucapku.

Setelah beberapa jepretan didapat, mereka lalu mengerumuni ponselku, dan berkata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa jepretan didapat, mereka lalu mengerumuni ponselku, dan berkata.

"Mau liat kak"

"Kirimin dong kak"

"Minta nomor WA nya kak, biar dikirim lewat WA"

Memang menyenangkan bermain bersama anak-anak seperti mereka. Setidaknya, aku merasa, adikku ada disekitaran sini, dekat dengan ku.

Setelah ku kirim foto kepada mereka, mereka masih tetap bercengkrama dengan ku. Karena, mereka tidak diperkenankan membawa ponsel kesekolah.

Kami banyak bercerita. Mereka terkadang bertanya kepadaku, bagaimana rasanya menjadi seorang mahasiswi. Mereka juga ingin KKN seperti kami nantinya. Mudah-mudahan mimpi semua anak penerus generasi bangsa dapat tercapai. Doa kami menyertai kalian, adik-adik.

"Kak, ada instagram?" Tanya salah seorang siswi.

"Tentu, kalian tahu instagram?" Tanyaku. Mereka mengangguk yakin.

"Boleh ko, follow punya kaka-kakak disini, nanti kaka folback"

"Asik" seru mereka.

Aku menuliskan akun-akun instagram milik anak KKN 71 didalam secarik kertas yang mereka berikan kepadaku.

"Terima kasih kak" ucap salah seorang siswi. Aku mengangguk.

"Sama-sama"

"Kapan-kapan kami boleh datang ke posko?"

"Tentu sayang, datang saja, kami selalu ada diposko jika tidak ada pekerjaan, kalian juga kalau mau belajar boleh ko datang ke posko" ucapku.

"Serius kak?"

"Iya"

Mereka tersenyum puas. Lalu mereka kembali dengan aktivitasnya masing-masing. Sementara, aku keluar untuk menghirup udara segar.

Tiba-tiba.

"Neng" seseorang memanggilku.

"Iya?" Aku menoleh kearah sumber suara. Ternyata, yang memanggilku adalah seorang ibu tua penjual makanan yang biasa datang keposko kami.

"Jajan neng?" Tanyanya.

"Iya bu" aku mengangguk, lalu menghampirinya. Dan mengambil beberapa makanan serta minuman.

"Jadi berapa bu totalnya?" Tanyaku.

"Lima ribu saja neng" jelasnya.

Jajanan yang ibu jual ini memang murah-murah harganya, supaya dapat terjangkau untuk anak sekolah. Aku mengeluarkan uang ku, lalu memberikannya.

"Terima kasih bu, saya panggilkan dulu teman-teman saya yang lainnya, mereka pasti senang"

Teman-teman ku memang sering jajan ke ibu. Mereka menyukai makanan yang ibu jual. Sebab, selain murah sehingga terjangkau, rasanya juga enak.

"Iya neng, ibu tunggu ya" jawabnya. Aku mengangguk, lalu berjalan menuju teman-teman ku.

KKN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang