30

2.2K 58 0
                                    

Keesokan harinya, Kamis 18 Januari 2018. Tidak begitu banyak aktivitas disiang hari yang kami lakukan. Selain beberapa orang yang mempersiapkan materi untuk melakukan presentasi nanti hari Sabtu.

Tiba-tiba Debbo datang ke kamar, lalu berkata.

"Chel, tadi dicariin mama yuda tuh, ada titipan katanya"

"Hah? Ada apa? Titipan apa?" Tanyaku. Tapi, ia tidak menjawab, hanya bergidik saja.

Aku bergegas menemui Yuda di posko laki-laki.

"Assalamualaikum" ucapku dengan nada ceria, memang seperti itulah kebiasaan ku di posko.

"Waalaikumsalam" jawab warga posko laki-laki.

"Eh Riana, kamu kesini cariin aku ya?" Tanya PD Banyu.

"Dih, aku cari Yuda. Kamu liat ga?" Tanya balikku.

"Apa Chel?" Tiba-tiba Yuda muncul.

"Tadi, kata Debbo, mama kamu cariin aku? Katanya ada titipan? Iya?" Tanyaku.

"Hah? Mama? Bukan-bukan si Debbo salah denger kali, ini maksudnya ada titipan dari Senpai" jelasnya.

"Hah senpai?" Tanyaku. Yuda mengangguk. Sementara Banyu pergi begitu saja.

"Iya, katanya untuk kameumeutnya Senpai" jelasnya, sambil menekankan pada kata yang ku tebalkan.

"Ish apa sih Yuda" ucapku sambil tersipu malu.

"Eh ini asli loh, ku ambilkan dulu ya, kamu duduk aja dulu, santai" ucapnya, lalu pergi meninggalkan ku.

Aku manut, mengikuti permintaannya untuk duduk menunggu.

"Siapa senpai?" Tanya Banyu.

"Ah itu, kakak tingkatku di jurusan" jelasku.

"Oh, ada hubungan apa?" Tanyanya.

"Gaada ko"

"Lantas kameumeut itu apa?" Tanya dengan penuh penekanan.

"Hm, dia kan ga paham sama bahasa Sunda. aku kerjain aja ah" batinku

"Kameumeut itu..." ucapanku terputus, dipotong Yuda.

"Artinya kesayangan, atau favorite gitu" jelasnya.

"Ish yuda" cubitku padanya.

"Eh, benerkan?" Tanyanya padaku. Aku mengangguk lalu menunduk.

"Ichel ini banyak yang suka bang, makanya jangan telat"

"Siap boskuh" jawab Banyu.

"Nih" ucap Yuda sambil memberikan ku plastik putih, yang isinya susu full cream dan coklat.

"Terima kasih" jawabku.

"Terima kasihnya sama Senpai, kan dia yang ngasih. Oya, sebenarnya ada rotinya. Cuma, Senpai bilang, rotinya buat Yuda aja" jelasnya.

"Haha, iya gapapa lagi Yud" ucapku.

***

Pada malam harinya. Teman-teman ku yang masih berkutat dengan aktivitasnya berencana untuk membereskan pekerjaan mereka didepan kantor desa, sambil mencari sinyal.

Aku yang pada dasarnya "mager"an, a.k.a ga suka melakukan hal-hal yang ga bermanfaat menurutku lebih senang untuk menghabiskan waktu dengan membaca, apapun itu, novel sekalipun, meskipun temanya percintaan. Tapi, malam ini, aku lebih memilih untuk ikut pergi bersama yang lainnya, selain karena di posko sendirian, tanpa sinyal, dan jomblo, haduh sudahlah.

Teman laki-laki ku membawa tikar, sengaja, untuk duduk di lapang voli supaya pakaian kami tetap bersih.

Sesampainya kami disana, tikar langsung digelarkan, lalu, mereka duduk disana, sementara aku, aku duduk di kursi, dekat posyandu.

KKN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang