26

2.4K 64 7
                                    

Hari Selasa adalah hari dimana acara dari proker atau program kerja utama kami dilaksanakan. Hari ini, sebuah seminar akan dilaksanakan, bertepatan dengan jadwal rutin rapat didesa. Kami sengaja memilih hari ini dari jauh-jauh hari, untuk memastikan semua orang dapat menghadiri seminar kami.

Pagi-pagi sekali, kami telah mengenakan pakaian seragam KKN kami dengan rapi lengkap dengan almamater. Setelah siap. Kami langsung menuju ke tempat lokasi. Untuk memastikan bahwa lokasi sudah siap untuk digunakan.

Ketika telah selesai mengecek lokasi, kami berkumpul untuk berdoa dan sedikit mendengarkan arahan dari ketua pelaksana dan koordinator lapangan, Yuda dan Ihdan.

"Untuk humas, kan ada 2. Trisal serta Ichel. Ada dua tugas yang harus kalian jalan kan hari ini. Yang pertama, ada orang pertama yang berdiri didepan gerbang, untuk menyambut setiap tamu yang datang. Dan, pastikan, tamu tersebut berasal dari mana, lalu check list tamu. Lalu, arahkan kepada tamu yang membawa kendaraan, untuk menyimpan kendaraannya disekitaran lapangan, jangan diarea penyambutan. Sementara untuk tugas yang kedua, yaitu orang kedua, menyambut tamu dipintu kantor desa, lalu mengarahkannya kepada korlap"
"Dapat dipahami?"

"Yes sir!" Jawabku.

"Mengerti!" Jawab Trisal. Lalu, Trisal mendekatiku.

"Kamu mau didepan apa didalam?" Tanya Trisal.

"Terserah, depan boleh dalam juga boleh" jawabku.

"Nanti kita gantian aja ya, biar bisa saling merasakan. Tapi, untuk saat ini, kamu yang didepan lebih dulu ya" jelasnya.

"Siap bos" jawabku. Sambil menaruh telapak tangan ku didekat alis. Seakan-akan memberi hormat.

Lalu, kami berpisah. Trisal menuju posisinya didalam. Begitupula dengan aku, menuju posisi gerbang utama.

Selama setengah jam. Aku masih menunggu kedatangan tamu. Mungkin karena masih pagi, atau karena mereka masih memiliki kesibukan masing-masing. Aku mendekati meja penerima tamu, untuk berbincang sebentar dengan teman-teman ku, juga untuk duduk sebentar, karena berdiri terlalu lama itu melelahkan.

"Heh, ada tamu tuh" tiba-tiba Yoo Na berbisik. Aku terkejut, dan dengan segera langsung menghampirinya.

"Selamat pagi pak, terima kasih telah menyempatkan waktunya untuk datang ke seminar kami. Boleh tau bapak tamu undangan dari pihak mana?" Sambutku, tidak lupa dengan senyum manis yang ku tawarkan.

"Selamat pagi neng, sama-sama, bapak dari dusun ini neng" jawabnya.

"Baik pak, silahkan masuk, untuk kenyamanannya, bapak bisa menyimpan kendaraannya disebelah sana pak" jelasku seraya menunjukan sebuah lokasi. Bapak tersebut mengangguk, lalu mengucapkan.

"Terima kasih neng"

"Sama-sama pak" jawabku.

Seperti itulah kira-kira tugasku, setelah tamu-tamu tersebut menyimpan kendaraannya, kini tamu itu menjadi urusan Trisal, bukan urusan ku lagi.

Tiba-tiba, seorang bapak-bapak yang penampilannya seperti seorang ustad, datang menghampiri kami dengan seorang pemuda yang membonceng bapak-bapak tersebut.

"Selamat pagi pak, terima kasih telah menyempatkan waktunya untuk datang ke seminar kami. Boleh tau bapak tamu undangan dari pihak mana?" Sambutku kepadanya.

"Saya sedang ada perlu ke kantor desa neng, dari dusun sebelah" jelasnya. Lalu berjalan begitu saja meninggalkan ku.

"Motornya bisa disimpan disebelah sana ya mas" jelasku seraya menunjukan lokasi parkir.

"Ga usah mbak, saya hanya mengantar ko" jelasnya.

"Tapi mas, ini sudah menjadi ketentuan, meskipun mas hanya sebentar mas harus tetap menyimpan kendaraannya disana" jelasku kembali. Laki-laki itu tidak menjawab, ia hanya mengangguk kepada seseorang dibelakang ku.

"Sudah pak?" Tanyanya.

"Iya, ayo cepat, bapak sudah ditunggu dipengajian" jelasnya, sambil menaiki motor yang sedari tadi dipertahankan keberadaannya oleh seorang laki-laki.

"Ini pegang dulu" sambungnya lagi, sambil menyerahkan sebuah kotak yang berisi makanan. Makanan itu memang sengaja kami berikan untuk tamu undangan. Aku tahu itu. Dan aku yakin, sebab, bapak tadi tidak membawa apa-apa ketika masuk kedalam kantor desa.

"Mari neng" ucapnya berpamitan.

"Eh mari pak" jawabku.

KKN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang