13

4.1K 130 0
                                    

Hari kedua KKN, kami tidak terlalu banyak melakukan aktivitas. Setelah sarapan bersama, beberapa anak perempuan kembali ke posko. Sementara, aku, Demi serta Milly memilih untuk diam di posko laki-laki.

"Uno yuk!" Ajak ku.

"Ayo, ayo" jawab Demi juga Milly.

"Kalian mau ikutan ga?" Tanyaku pada anak laki-laki yang sedang menonton tv dan main pes.

"Aku ikut" jawab Banyu.

"Aku juga!" Jawab Yuda.

"Rama ikut ga?" Tanyaku.

"Ga ah, aku ga bisa"

"Yaelah bro, gua juga kagak bisa, tapi ya belajar dulu aja dah" timpal Banyu.

"Gua ikutan dong" tiba-tiba Rey muncul, dengan posisi telepon yang masih di telinganya.

"Do lo ikutan ga?" Tanya Demi pada Edward.

"Tentu!" Jawabnya.

"Dan?" Tanya Demi lagi.

"Kuy!"

"Andri?"

"Siap!"

"Miku?"

"Ga ah, aku juga ga bisa haha"

Tiba-tiba ponsel Rey berbunyi.

"Eh bentar ya, gua angkat telpon dulu"

"Yah elu bro" timpal Banyu.

Akhirnya, kami memulai permainan tersebut.

Ternyata, Banyu memang tidak bisa main uno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata, Banyu memang tidak bisa main uno. Sesekali ia bertanya kepadaku, meminta pendapat mengenai kartu apa yang harus ia keluarkan. Dan, kami pun menjadi dekat, semakin dekat, sudah tidak canggung lagi.

Jika dalam suasana yang menyenangkan seperti ini, waktu rasanya berjalan begitu cepat. Tidak terasa sudah memasuki waktu dzuhur, sehingga kami harus break terlebih dahulu untuk melaksanakan ibadah. Laki-laki beribadah di masjid, sementara aku, Demi juga Milly, beribadah di posko laki-laki. Karena, kami khawatir jika harus meninggalkan posko tanpa penghuni.

Aku beranjak dari posisiku, untuk mengambil mukena ku kesini. Sementara Demi dan Milly menunggu ku di posko.

Aku masuk melalui pintu ke dua, pintu dapur posko perempuan.

Saat memasuki posko, beberapa anak sedang tidur siang, yang lainnya sedang menonton film, kecuali mbak Arrinda dan Aurel, mbak Arrinda sedang membaca buku, sambil berkomat-kamit sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat memasuki posko, beberapa anak sedang tidur siang, yang lainnya sedang menonton film, kecuali mbak Arrinda dan Aurel, mbak Arrinda sedang membaca buku, sambil berkomat-kamit sendiri. Sementara, Aurel, lagi-lagi dia sedang menelpon seseorang.

Setelah menemukan apa yang kucari. Aku kembali ke posko laki-laki.

"Mau kemana lagi Ri? Baru aja sampe dah keluar lagi" Tanya Aurel.

"Mau ke posko laki nih, ditungguin Demi sama Milly"

"Gua ikut dong, mau cari sinyal hehe, disanakan kenceng sinyalnya"

"Haha lu mah gitu ya, signal hunter"

Kami pun berbincang-bincang sambil berjalan menuju posko laki-laki.

Hari kedua KKN, berlalu begitu saja, kami bermain Uno hingga magrib menjelang. Lalu, kami bersiap-siap, mandi, dan kembali ke posko laki-laki untuk makan malam bersama.

***

Hari ke-3.

Hari ini, adalah hari Minggu, Minggu pertama dalam kalender KKN ku. Hari Minggu itu adalah hari dimana aku akan disibukan. Disibukan dengan beragam aktivitas, karena piketku jatuh pada hari minggu, menyebalkan.

Rekan piketku adalah Yuda, Miku serta Yoo Na. Aku dan Yoo Na sama-sama tidak bisa masak, karena seperti yang kalian ketahui, orangtuaku sangat memanjakan aku. Setiap kali aku ingin mencoba memasak, mama pasti akan mengomel.

"Pergi jauh-jauh dari dapur! Nanti berantakan!" Begitu kata mama.

Kalau Yoo Na sih, karena dia tidak menyukai sayur-sayuran, jadi dia tidak suka masak, untuk menyentuh sayur-sayuran pun ia enggan. Geli katanya. Dan untuk informasi, Yoo Na pernah menemukan ulat di dalam dedaunan sayur yang sedang ia bersihkan pada waktu ia masih suka dengan sayur, semenjak itu yaudah, gasuka, bahkan benci.

Jadi, mau tidak mau, piket hari Minggu, akan menjadi dunia terbalik, mirip judul sinetron kan? Iya! Piket hari Minggu itu dimana anak laki-laki masak, dan anak perempuan yang beres-beres posko laki-laki juga perempuan.

"Hari ini kita masak apa Mi?" Tanyaku pada Miku.

"Nasi kuning"

KKN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang