11

4.2K 133 2
                                    

Setelah peristiwa itu, aku meninggalkan Banyu sendirian. Lalu berjalan secepat mungkin menuju posko perempuan.

Akhirnya, aku sampai di posko perempuan, karena kondisi masih sepi, hanya ada Aurel saja yang sedang menelepon seseorang.

"Hai Ri" sapanya.

"Hello Rel" jawabku.

"Ko udah balik lagi sih?"

"Iya, tadi gua dikejar"

"Dikejar apaan? Setan? Kan masih siang, anjing ya?"

Aku tersenyum mendengar Aurel yang sangat serius menanggapi jawabanku.

"Haha, sudahlah, gua mandi dulu yak!" Jelasku.

"Ok!" Jawabnya, ia kembali melanjutkan aktivitasnya, berbicara melalui saluran udara bersama seseorang, yang tidak ku ketahui siapa. Terserahlah ya. Haha

***

Senja mulai menampakan dirinya. Aku yang telah siap sehabis mandi hanya berdiam saja. Menunggu adzan magrib yang akan berkumandang. Kebetulan, selesai mandi tadi aku sempatkan untuk wudhu. Sementara beberapa anak yang lain tengah mengantri untuk mandi juga wudhu.

Tiba-tiba salah seorang teman perempuan ku, namanya Arrinda berkata.

"Guys! Air nya jangan dihabiskan ya, aku belum mandi!"

Seseorang yang ada didalam kamar mandi membalas teriakannya.

"Iya mbak'e"

"Oya, tadi saya dengar percakapan anak laki-laki, katanya, malam ini kita mau ngadain pengajian" ucap mbak Arrinda. Oya, mbak Arrinda ini, asalnya dari Klaten, dia adalah wanita termungil diantara kami, tapi, jangan salah, suaranya paling nyaring! Haha

"Bener Mbak?" Tanya ashila. Mbak Arrinda mengangguk pasti, lalu berkata.

"Yasudah, sehabis ini kalian langsung siap-siap ke posko laki ya!"

"Eh tapi, pake baju apa nih?" Tanyaku dari dalam kamar.

"Pakai mukena saja, biar ga usah ganti-ganti pakaian lagi, kan sudah malam" jawabnya.

"Oke deh"

***

Di posko laki-laki.

Setelah shalat magrib, kami langsung melaksanakan pengajian. Pengajian malam ini, sengaja kami lakukan sebagai penyambutan sekaligus selamatan, karena kita sudah sampai di lokasi KKN dengan selamat. Tapi, hanya bagi anak-anak KKN saja. Pengajiannya dipimpin oleh Miku, si anak Jakarta, yang baik hati dan tidak sombong, serta ustad kami semua.

Setelah melaksanakan pengajian, aku berniat untuk mengambil pakaian KKN yang belum dibagikan diposko perempuan.

"Kamu mau kemana?" Tanya Banyu.

"Ambil pakaian KKN" jawabku.

"Aku antar ya" Banyu memegang tangan ku.

"Ga usah"

"Ga baik anak perawan jam segini berkeliaran sendiri"

"Banyu, posko perempuan kan deket"

"Tapi.."

"Kamu awasi aja aku dari sini, kalau ada apa-apa, aku bisa berteriak" jelasku. Seraya melepaskan pegangan tangannya.

Setelah itu aku bergegas pergi.

Namun, tiba-tiba.

"Bruk!"

Aku menabrak seseorang.

"Aduh"

Dia membantuku bangkit dari posisi jatuhku.

"Adik baik-baik saja?" Tanya nya.

"Baik ko pak" jawabku sambil meringis kesakitan.

"Tapi itu lututnya berdarah loh, mari kita obati terlebih dahulu" ucapnya, benar saja, mukena ku sobek akibat benturan dengan batu tadi.

"Terima kasih pak"

"Oya, perkenalkan, saya Kepala Desa desa ini"

"Kepala Desa?"

KKN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang