36

1.8K 51 1
                                    


Banyu datang menghampiri papa, lalu berkata.

"sehat om?"

Tidak lupa ia meraih tangan papa untuk menyalaminya. Papa mengangguk tersenyum, lalu menjawab.

"alhamdulillah, kalian semua disini sehat?"

Semua orang yang sedang berkumpul di posko laki-laki ini ikut mengangguk termasuk aku.

"aku ambil barang-barang ku dulu ya pa" ucapku sambil meninggalkan papa di posko laki-laki, membiarkan papa berbincang dengan mereka.

Tidak terlalu lama meninggalkan papa dengan anak laki-laki, kira-kira hanya 10 menit saja aku kembali bersama teman-teman perempuan yang lain. katanya, mereka mau berkenalan dengan papa ku.

Aku telah siap dengan ransel yang memeluk punggungku, serta tas besar yang menggandeng lenganku. Tiba-tiba papa mengeluarkan jas hujan dari dalam motor besar berwarna putih itu.

"pakai ini ya, tadi sebelum sampai sini hujannya agak deras"

"tapi pa, aku kan gendong ransel, mana muat" bantahku.

"muat ko" jelasnya menegaskan. Dengan sigap, papa memakaikan aku jas hujan tersebut. Aku sempat melirik kesekitar, aku malu ketika aku masih diperlakukan layaknya anak kecil di depan teman-teman ku. Akhirnya, kini sebuah jas hujan telah menutupi tubuh beserta ranselku.

"ini tas besar, papa masukin bagasi ya, dari pada kamu berat harus tahan tas begitu" jelasnya lagi. Aku mengangguk.

"yaudah, selagi papa masukin tas, aku mau pamitan dulu ya" ucapku, papa tidak menjawab, ia hanya mengangguk meng-iya-kan permintaan ku.

Aku mulai melangkahkan kaki ku perlahan menemui teman-teman ku yang sedari tadi memperhatikan. Satu persatu aku salami. Ini bukan akhir dari segalanya, aku pasti akan kembali, namun entah kenapa suasananya seakan mengatakan bahwa ini adalah sebuah perpisahan.

"Aku pulang dulu ya" ucapku pada Rama, ia menjawab.

"hati-hati ya"

lalu, aku mendekati Banyu, hendak menyalaminya.

"aku pulang dulu ya"

Aku merasakan pegangan yang sangat erat, dan semakin erat dari Banyu, aku tahu, jika tidak ada papa, ia pasti memelukku.

"hati-hati ya, kabarin kalau sudah sampai rumah, I'll see you soon"

"Iya Banyu, ketemu empat hari lagi ya" ucapku. Ia tersenyum.

Satu per satu teman laki-lakiku ku salami, hingga tiba saatnya menyalami teman-teman perempuan ku.

ketika selesai bersalaman, teman-teman perempuanku mendekat, semuanya, kami berkumpul dan berpelukan. Berbincang-bincang sebentar, dan tiba-tiba, Milly berkata.

"Aku iri sama kamu"

Deg, ada apa? kenapa Milly iri kepadaku.

"kenapa Milly?" tanyaku.

"Aku rindu Bapak, aku iri ketika melihatmu sangat akrab bersama Bapakmu"

Ya Tuhan, aku kira Milly kenapa, ternyata dia iri padaku gara-gara hal sepele seperti itu. Aku kira perlakuan papa kepada ku itu berlebihan, karena ia terlalu memanjakan ku seperti itu dihadapan teman-teman ku, namun ternyata orang lain sungguh menginginkan hal seperti itu terjadi dalam kehidupannya, apalagi ketika yang ku tahu Milly berada sangat jauh dari orang tuanya yang ada di Jambi sana, aku lupa bersyukur selama ini.

"aku juga" ucap Yoo Na. kami semua terdiam, tidak ada yang bersuara.

"I miss my dad, I miss Lampung, I miss my mom too, I wanna go home" Yoo Na berucap sambil meneteskan air matanya.

kami berpelukan semakin erat. Setelah selesai, aku menyeka air mata yang masih terus keluar. Lalu berjalan mendekati papa.

"ayo" ajak ku. Papa mengangguk. Dengan segera aku menaiki kuda besi berwarna putih itu. Setelah itu, melambaikan tangan ku kepada mereka semua.

" I'll be back soon!" teriak ku.

KKN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang