27

2.4K 60 0
                                    

Setelah bapak itu pergi, aku meninggalkan gerbang utama menuju meja penerima tamu.

"Kenapa Chel?" Tanya Yoo Na.

"Itu tadi bapak-bapak siapa ya?"

"Haha, ga tau, gua kira tu bapak tamu undangan yang mau seminar"

"La iya, gua juga kira begitu"

Lalu, kami tertawa. Tiba-tiba Trisal muncul.

"Aduh laper" ucapnya.

"Iya nih aku juga" jawab Demi.

"Gua juga" sambung Yoo Na.

"Jajan yu Sal" ajak Debbo. Trisal mengangguk. Lalu meraih tangan Debbo.

"Eh mau jajan kemana?" Tanyaku.

"Kemarin, aku sempet liat kafe, aku mau coba kesana. Kalian mau titip apa?" Jawab Debbo.

"Apa ya?" Tanya Yoo Na.

"Mendingan kalian kesana dulu aja, nanti kabarin ada makanan apa aja, ini uangnya kita kasih" jelas Demi.

"Setuju"
"Setuju"

"Yaudah, kita pergi dulu ya. Aku titip tugasku ya" ucap Trisal.

"Siap bos"

Lalu, mereka berdua pergi. Karena, belum ada tamu undangan lagi, aku bisa sedikit bersantai.

"Tapi, aku laparnya sekarang nih" ucap Rita.

"Yauda, jajan dulu aja kewarung depan" jawabku.

"Ada yang mau titip ga?" Tanyanya.

"Titip dong, sosis lima, sama susu ya" jawab Yoo Na. Dia memang sudah biasa seperti itu, kami sudah tidak heran lagi. Dia kan tidak suka makan nasi. Sehingga sebagai penggantinya itu ya sosis. Aku, Demi, dan beberapa anak yang lain juga ikut titip makanan pada Rita. Lalu, dengan segera. Rita turun untuk belanja kewarung.

"Grrrr" tiba-tiba ponselku berbunyi. Dari tadi sinyal memang muncul sangat kuat.

"Baby Ichel, kamu dimana?"

Aku mendapatkan sebuah pesan dari Banyu.

"Aku dibawah, lagi pesan makanan"

"Hm enak sekali, kita yang berada diatas kelaparan semua"

"Sini ke bawah"

"Kamu kemana aja, aku ga liat kamu seharian ini. Aku rindu"

Aku tersenyum tiba-tiba. Lalu Aurel yang baru saja datang langsung meraih ponselku.

"Oh ternyata lagi chat sama si Banyu" jelasnya. Aku tersipu malu.

"Nanti malam kita jangan langsung tidur ya. Cerita-cerita dulu. Gimana guys setuju ga?" Tanya Aurel lagi.

"Setuju"
"Setuju"
"Setuju"

Tiba-tiba ponsel ku bergetar kembali. Ternyata bukan personal chat yang masuk, melainkan chat grup, sehingga ponsel teman-teman yang lain pun juga ikut bergetar.

Banyu mengirimkan sebuah foto.

Banyu mengirimkan sebuah foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan sebuah keterangan.

"Tidak apa-apa aku disini bekerja, dan kau disana makan-makan, demi kau serta calon anak-anak ku"

Seketika, mukaku berubah menjadi sangat merah dan panas. Beberapa teman yang telah membaca chat grup lalu melihat kearahku, lalu berkata.

"Cie cie"
"Cie cie"
"Cie cie"

Tidak lama setelah itu, grup juga kembali ramai akibat ulahnya.

"Ayo guys, kita foto bersama dulu, acara sudah selesai. Yang ada dibawah, silahkan ke atas ya, secepatnya."

Begitulah kira-kira isi pesan dari Milly, yang menyuruh kami untuk segera datang keatas, untuk berfoto bersama aparat desa, pemateri dan juga yang lainnya.

Diatas sana, aku melihat panitia yang sudah bermuka lelah. Sungguh, sepertinya beban diatas sangatlah berat. Berbeda dengan kami, yang bekerja dibawah.

"Hey, I miss you" ucap Banyu tiba-tiba.

Aku tersenyum. Aku senang bisa bertemu dengannya lagi. Tapi, aku juga malu, mungkin beberapa teman ku ada yang mendengar ucapan Banyu tadi.

"Ayo-ayo semuanya dipercepat ya, biar bisa cepat selesai"

Banyu kembali ke tugasnya. Mengatur kamera untuk berfoto bersama. Setelah kami semua sudah siap pada posisi masing-masing, Banyu menekan tombol untuk memulai timer pada kamera. Ketika sudah mulai, dengan segera Banyu menghampiriku yang pada saat ini posisiku berada disamping kiri. Lalu, ia memilih lokasi, tepat dibelakangku untuk berfoto.

Dan.

"Cekrek"

"Cekrek"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KKN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang