Hari ini Sabtu, tanggal 20 Januari 2018.
Tempat KKN ku, a.k.a Posko tercinta, sering mengalami pemadaman listrik yang waktunya tidak dapat diperkirakan. Seperti tadi malam, maksudku kemarin sore sekitar pukul lima hingga hari ini pukul setengah lima pagi, kami masih mengalami pemadaman listrik. Alhasil, aku yang sangat anti keluar posko tanpa menggunakan 'Make Up', oya make up disini lebih tepatnya adalah pensil alis, memutuskan untuk tetap berdandan dalam kondisi yang gelap gulita, hanya dibantu oleh flash kamera ponselku, sungguh naas nasibku. Tapi, bukan hanya aku saja yang melakukan hal seperti itu, beberapa orang yang ada di posko juga melakukan hal yang sama, wajar sajalah, kami kan perempuan. Aku masih tetap berkutat dengan pensil alis di tangan ku, sementara Debbo, sudah hampir menyelesaikan riasannya, ia tengah merapikan alisnya yang telah 95% jadi.
Kira-kira pukul lima, aku telah berhasil menyelesaikan riasan ku. Lalu, aku beranjak pergi menuju posko laki-laki karena sesuai perjanjian kami akan berkumpul di posko laki-laki pada pukul lima, supaya kami bisa datang lebih awal, dan bisa melakukan persiapan terlebih dahulu.
*di posko laki-laki
"Assalamualaikum" teriak ku dari depan pintu, tapi setelah beberapa saat aku masih tidak bisa mendengar sedikit reaksi dari aksi yang telah ku lakukan. Akhirnya, aku memutuskan untuk menambah sedikit aksi ku.
"tuk tuk tuk" suara ketukan pintu yang terjadi ketika punggung tangan ku bersentuhan dengan permukaan pintu. Aku masih tidak mendengar adanya sebuah reaksi, hingga beberapa saat kemudian.
"ceklek" pintu terbuka ketika tangan ku sedang terangkat untuk mengetuk kembali permukaan pintu tadi. Ihdan muncul dari balik pintu, dengan handuk yang menggantung di lehernya, biasanya, ketika seorang atlit menggantungkan handuk di leher itu sungguh akan membuatku tergiur, apalagi ketika keringatnya bercucuran, ah untung Ihdan bukan orang yang seperti itu, sehingga aku tidak perlu meneguk ludah.
"loh ko belum mandi?" tanyaku.
"ini baru mau" jawabnya simple, dengan posisi memegang ujung handuk yang tergantung di lehernya, kali ini Ihdan mirip posisi kang becak, hehehe.
"oh, yang lain udah siapkan?" tanyaku, aku penasaran dengan kondisi 7 pria yang lain, mudah-mudahan mereka bisa sesuai dengan perjanjiannya.
"kamu lihat sajalah sendiri" jawabnya, sambil mempersilahkan ku untuk memasuki posko.
Akupun mulai masuk, dan sungguh aku sangat terkejut melihat keadaan di dalam posko yang sangat hening, dengan sesekali terdengar suara dengkuran yang saling bersahutan.
"astaga" ucapku. Sementara di belakang Ihdan sedang tertawa sangat kencang, sambil berjalan menuju kamar mandi.
"bangunin mereka dong Chel, dari tadi aku bangunin mereka gaada yang respon" ucapnya sambil berlalu.
Aku mulai membangunkan orang-orang yang tidur di ruangan utama, ada Rey, Miku dan Edward. Setelah sukses, giliran ku membangunkan, Yuda, Andri dan Banyu. Tingkat kesulitan membangunkan orang di posisi ruangan kedua ini semakin meningkat, dimana ada Yuda yang sangat susah ku bangunkan. Andri bangun paling awal, yang diikuti oleh Banyu.
"Morning sayang" ucap Banyu.
"Morning-morning, cepetan mandi!"
"iya, sebentar lagi"
Aku segera bangkit, karena mereka tidur hanya beralaskan kasur gulung yang ku bawa dari rumah. Namun, tiba-tiba ada yang menarik tangan ku.
"Jangan pergi"
Aku menoleh ke sumber suara, ternyata itu adalah suara Banyu.
"I have to go" ucapku, lalu pergi meninggalkannya dan Yuda yang masih asik dengan mimpinya. Aku pergi menuju ruangan ketiga, dimana ada Rama. Sebelum masuk, ku ketuk terlebih dahulu pintunya, sebab, pintu kamarnya tertutup.
"Rama" panggilku dari luar, tapi tidak ada jawaban, yang ku dengar hanya suara dengkuran yang semakin kencang.
Sampai tiga kali ku panggil-panggil namanya, namun tidak ada hasil yang ku dapatkan, akhirnya aku menyerah memanggil namanya, sebaiknya ku buka saja langsung pintu kamar berwarna merah itu.
"ceklek" suara pintu terbuka, seperti dugaan ku ia masih asik dengan mimpinya. Aku mulai mendekatinya lalu menggoyang-goyangkan bahunya, lebih tepatnya lagi, bahunya ku toyor-toyor hahaha, maafkan aku Rama. Matanya sedikit demi sedikit mulai terbuka, lalu dengan segera aku berteriak kencang.
"GOOD MORNING RAMAAA!!!"
Rama bangun seketika, lalu duduk kehadapan ku.
"Morning Chel, jam berapa sekarang?" tanyanya polos.
"sudah setengah 6 bosku"
"serius kamu?" tanyanya lagi, dengan muka yang menjadi sangat serius. Aku hanya mengangguk sementara ia mulai bangkit dan bergegas ke kamar mandi.
fyuuuh, akhirnya selesai juga tugasku membangunkan mereka semua. Aku bergegas menuju teras, untuk duduk di kursi favorite, untuk mencari sinyal.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN?
AdventureApa hal yang melintas dalam pikiran kalian, ketika mendengar KKN? Tinggal disuatu kampung atau desa? Susah sinyal? Cinta lokasi? atau beberapa hal lainnya? Ini adalah kisah KKN milikku, bukan milikmu. Aku akan mengajak kalian masuk dan mengikuti alu...