Black Swan.
Satu kata yang terlintas adalah sempurna.
Tapi bagaimana kalau dibalik sikap sempurna nya ada begitu banyak rahasia yang rumit?
Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌸🌸🌸
Sohye kembali berjalan pelan memasuki rumahnya. Ia lelah tapi sebentar lagi harus kembali pergi untuk latihan balet.
Dan Sohye kembali ke mode pendiam nya, wajah nya datar sejak dijalan dari halte dekat rumahnya.
Tidak ada Sohye yang ramah dan manis disini. Beberapa bodyguard didepan menunduk hormat pada Sohye setiap gadis itu melewati mereka.
Hingga Sohye memasuki rumahnya, salah seorang pelayan berlari terpogoh-pogoh kearah Sohye.
"Nona, ada tuan muda"katanya ragu.
Sohye mengernyit heran. "Ngapain dia?"
"Tidak tau, nona. Dia bilang ada urusan dengan nona"
Sohye kemudian melengos kearah ruang tamu dan mendapati sepupu laki-laki nya duduk manis disana.
Sohye mendesi pelan membuat sepupu nya itu menengok kebelakang.
"Hello, sister"kata nya sembari melambaikan tangan kearah Sohye dengan senyum lebar diwajahnya.
Sohye memaki pria itu, wajahnya hanya datar sembari berjalan dan duduk di depan sang sepupu.
"Wow wow, sepupu tercantik gue emang punya dua topeng ya? How can you look so pure in the outside but rude in the inside,sis? "tanya sepupu Sohye itu, senyum miring tercetak di bibir tebalnya
Mereka hanya pura-pura tidak saling mengenal disekolah karena permintaan Sohye. Sohye benar-benar ingin menyembunyikan identitas nya.
Meskipun Ia harus berdebat seharian dan marah selama seminggu pada Hyunjin hingga akhirnya anak laki-laki itu mengiyakan permintaan Sohye untuk tidak saling mengenal dilingkungan sekolah.
Sampai sekarang tidak satupun murid disekolah tahu kalau mereka sepupu, bahkan Yoojung atau pun Haechan, Jisung, Jeno dan Jaemin.
"Gue ga ngajak ribut, lo nya aja yang baperan"balas Hyunjin kesal.
"Kamu ngapain kesini?"tanya Sohye.
"Loh gue ga boleh jenguk sepupu kesayangan gue? Gue kan kangen sam— "
"Kamu mau minjem uang?"
"Exactly, you know me so well, honey"
Sohye mengambil ponselnya dan tampak sibuk mengotak-atik ponselnya.
"Ngapain?"tanya Hyunjin penasaran.
"Nyari kontak paman Minhyun, mau ngaduin kamu"kata Sohye enteng.
Hyunjin melotot lantas merebut ponsel Sohye dengan cepat.
"Jahat bener lo sama gue"gerutu Hyunjin.
"Ya abis kamu juga ga mikir sih, dateng kesini cuman tiap butuh uang. Emang aku bank kamu apa?"balas Sohye.
Hyunjin meringis malu. "Sorry sorry, tapi beneran deh penting"
"Paling juga buat balapan kan?"
"Itu tau, hehe. Boleh kan 15 juta deh, kecil segitu buat lo"
"Paman Minhyun sama tante Jisoo kayanya bukan tipe orang yang biarin anaknya kekurangan Uang, tapi kamu kurang uang terus"komen Sohye.
"Ah lo kaya gatau bokap gue aja. Kerjaan doang Gangster, tapi gue balapan atau adu jotos juga gue diceramahin nya semaleman. Mana berani gue minta duit buat balapan. Mami juga sama,bisa-bisa nanti gue dikurung dirumah"keluh Hyunjin kesal.
Memang sih ayah Hyunjin termasuk orang yang lumayan taat agama tapi tetap saja kalau pekerjaan nya adalah gangster, memang berguna?
"Yaudah bentar, aku ambil uangnya"kata Sohye kemudian bangkit ke kamar.
"Eh eh, hye"panggil Hyunjin terburu.
"Apa?"
"Ganti baju sana, sekalian ikut gue"
"Kemana?"
"Arena balap"
"Ngapain? Aku harus latihan"
"Sekali-kali bolos latihan. Ayo gue mau kasih kejutan sama seseorang"
"Siapa?"
"Ada lah pokoknya mah. Buruan ganti, yang cantik, nanti ada pertunjukan disana"
"Pertunjukan apa?"
"Banyak nanya lo mah, adu jontos nanti. Eh? Salah cuy, gue yang dijontos nanti"
