🌸🌸🌸
Jaemin baru saja dikeluarkan dari kelas karena tertidur. Ia berjalan sendirian disepanjang koridor yang sepi.
Jelas saja sepi, ini jam pelajaran, semua murid tengah belajar kecuali dirinya.
Sembari menguap Jaemin membelokkan tubuhnya kearah UKS, Ia berencana melanjutkan tidurnya disana.
Untungnya UKS sedang sepi hanya satu tempat tidur yang setengah tertutupi oleh tirai.
Jaemin lantas menaiki kasur lain disebelah kasur itu. Dirinya yang awalnya mengantuk berat tiba-tiba jadi segar lagi saat melihat siapa yang tidur dikasur tadi.
Park Xiyeon.
Wow. Beruntungnya dirinya hari ini— minus saat Ia dikeluarkan dari kelas tadi.
Jaemin yang sudah duduk dikasur menghadap Xiyeon langsung mengarahkan matanya kearah bawah.
Sepatu gadis itu. Diikat mati.
Sambil lirik sana lirik sini, dan sudah memastikan Xiyeon tertidur, Jaemin membungkukkan badannya dan melepas ikatan sepatu kanan Xiyeon.
Lalu buru-buru mengambil posisi tidur, Jaemin juga langsung menutup tirainya.
Dalam diam Ia menunggu Xiyeon terbangun. Sesekali memutar-mutar ponselnya, ingin nya bermain game.
Tapi Jaemin memikirkan kemungkinan terburuk nya, Ia sedang serius bermain game, tahap terakhir lalu Xiyeon bangun, otomatis Jaemin harus menyalakan recorder nya, dan Game nya kalah, Game Over.
Tidak-tidak, Jaemin tidak mau itu.
Lantas Jaemin kembali menunggu dalam diam. Sampai dirinya pun mengantuk, dan ujung-ujungnya tertidur.
Kalau Haechan tahu Jaemin tertidur sekarang, laki-laki itu pasti akan berteriak dan bilang "udah nyesel belom sih kenal si Nana?! Ga guna anjerrr"
Untungnya tidak ada Haechan.
Jaemin terbangun setelah mendengar suara grasak-grusuk dari pinggirnya.
Dengan terburu Jaemin menyalakan recorder nya dan bangun. Masih dengan muka belernya dan rambut yang berubah menjadi seperti sarang burung, Ia melongok dari dalam tirai.
"Kenapa, yeon?"tanya nya dengan suara serak. Khas orang yang baru saja bangun.
"Eh, Jaem. Maaf ya kebangun gara-gara gue?"tanya Xiyeon.
Jaemin menggeleng. "Emang pas aja kebangun"
"Kenapa?"tanya Jaemin lagi.
"Tali sepatu gue lepas"jawab Xiyeon.
"Yaudah iket lagi aja, Park Xiyeon"sahut Jaemin enteng.
Seseorang harus memberi Jaemin penghargaan atas akting nya sekarang.
"Gabisa, Na Jaemin"kata Xiyeon sebal.
"Ah, elo, manja bener. Ngiket tali sepatu doang gabisa"cibir Jaemin.
Lantas Jaemin beranjak turun, dan mengikat tali sepatu Xiyeon.
"Udah SMA juga lo"cibir Jaemin lagi.
Xiyeon mendumal kesal.
"Eh tapi waktu itu lo bilang lo ngiket tali sepatu lo"kata Jaemin tiba-tiba.
Xiyeon mengernyit bingung dan memakai sepatunya. "Kapan?"
"Itu yang waktu kemah. Waktu Sohye ilang"
Seketika tubuh Xiyeon menegang. "Hah? Ma-masa sih, Jaem. Emang iya? Hehe lupa, ga mungkin gue bilang gitu"
"Eung, duluan ya Jaem. Pelajaran Bu Nayoung bentar lagi"
Lantas Xiyeon berlari dari sana sini. Jaemin tersenyum penuh kemenangan.
Padahal dilihat dari wajah Xiyeon sih gadis itu benar-benar sakit. Wajahnya pucat dengan bulir keringat di dahi nya.
Jaemin melangkah mendekati kasur yang tadi ditiduri nya dan mengambil ponselnya, menekan tombol stop dan kembali berbaring.
"Tidur lagi, sabi nih" ucapnya.
"Okay, Park Xiyeon, lo gabisa ngelak lagi"gumam Jaemin dan kembali tidur.
Tbc
Gabisa tidur loh ini aku:')
Gara2 kemaren malem mimpiin mantan gebetan:')Ya masa tiba-tiba di mimpi aku jadi selingkuhan dia:') ga banget gewla:')
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan | Lee Jeno X Kim Sohye
CasualeBlack Swan. Satu kata yang terlintas adalah sempurna. Tapi bagaimana kalau dibalik sikap sempurna nya ada begitu banyak rahasia yang rumit? Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualis...