🌸🌸🌸
Sohye mengerjapkan matanya dan
satu hal yang langsung ia sadari adalah Ia di UKS.Sohye bangun dengan perlahan. Ia masih bingung sendirian disini.
"Sohye? Lo gapapa?" Yoojung langsung berlari menghampiri Sohye.
Sohye mengangguk pelan.
"Gue takut lo kenapa-napa, hye. Gila gue ga nyangka si Baejingan itu bakal belain lo mati-matian dari si nenek sihir"cerita Yoojung.
"Nenek sihir?"tanya Sohye bingung.
"Iya. Park Xiyeon, jahat bener ih. Dan lo tau ga, hye. Jinyoung berantem sama Jeno"
"Berantem? Kenapa?"
"Belain Lo. Waduh nge ship lo sama Jinyoung aja gue mah"kata Yoojung sembari tersenyum lebar.
"A-apa? Mereka dimana?"tanya Sohye sembari bangkit dari kasur.
"Masih ada di halaman belakang kayanya, tadi gue abis liat, kenapa?"Yoojung buru-buru membantu Sohye berdiri.
"Aku mau kesana"kata Sohye.
"Apa?! Jangan ih. Lo baru aja bangun masa— "
"Yoo, aku mau kesana"
Akhirnya dengan sangat terpaksa Yoojung membawa Sohye ke halaman belakang sekolah. Dan benar saja Sohye langsung melihat Jinyoung yang mencengkram kerah seragam Jeno.
"Sekali lagi gue kasih tau! Jauh-jauh dari Sohye!"bentak Jinyoung.
"Lo punya hak apa ngelarang gue buat deketin Sohye?!"Jeno menghempaskan kedua lengan Jinyoung kemudian meludah di depan kaki Jinyoung.
"Gausah sok jagoan!"cibir Jeno.
"B*ngsat!" Jinyoung hampir saja kembali menonjok wajah Jeno kalau-kalau Sohye telat meneriakan namanya.
"Bae Jinyoung!!"
"Sohye?"sontak Jeno dan Jinyoung menoleh kearah Sohye yang menghampiri mereka.
Sohye menarik lengan atas Jinyoung, membuat jarak Jinyoung dan Jeno semakin jauh.
"Jangan"gumam Sohye.
"Hng? Lo udah gapapa? Ada yang sakit? Atau pusing?"Jinyoung buru-buru mengecek kondisi Sohye.
"Aku gapapa"Sohye melepas kedua tangan Jinyoung yang tersampir di bahu nya. "Jangan pukulin Jeno. Dia gasalah"
Mendengar perkataan Sohye tadi membuat bahu Jinyoung melemas. Gadis yang disukainya lebih memilih membela saudara tirinya.
"Sohye— "
Baru saja Jinyoung akan berbicara, Sohye malah memalingkan wajahnya untuk melihat Jeno. Hati Jinyoung sakit.
Sedangkan Sohye, malah saling bertatapan dengan Jeno. Sohye merasa kasihan dengan luka-luka diwajah Jeno. Satu-satunya yang terluka(menurut Sohye).
"Ayo, aku obatin" kata Sohye.
Yoojung melongo seketika saat mendengar Sohye berbicara seperti itu dan Jinyoung lagi-lagi sakit hati.
Apa Jinyoung dan Yoojung tiba-tiba menjadi transparan? Bagaimana bisa Sohye langsung acuh?
Jeno sendiri tersenyum miring dan menarik tangan Sohye untuk pergi. Meninggalkan Jinyoung dan Yoojung dengan senyum remeh darinya.
Tangan Jinyoung mengepal sampai buku-buku jarinya memutih. Apa Ia baru saja kalah bahkan sebelum memulai?
"Jinyoung"panggil Yoojung.
"Tangan lo berdarah"
Lihat kan? Sohye bahkan tidak melihat Jinyoung yang tangannya berdarah. Jinyoung menundukkan kepalanya dan menatap punggung tangan kanannya yang berdarah.
"Yoojung"
"Hmm?"
"Tolong obatin. Bisa?"
"Kalo ngobatin tangan lo sih gue bisa. Tapi kalo ngobatin hati lo sorry nih ya bukan ahlinya"kata Yoojung sembari bercanda.
Jinyoung tersentak. "Apa? Hati?"
"Gausah kaget gitu deh, gue bisa baca pikiran lo kok"ucap Yoojung sembari tertawa.
Jinyoung mendesis. "Niat ga nih mau ngobatin tangan gue?"
"Yeuu lo ga percaya nih?"
"Tangan gue gatel nih, pengen nimpuk lo, Jung"
"Slow, Young, slow. Gue tau hati lo panas"
"Ah! Lo bercanda mulu"
"Hehehe, sorry sorry. Ayo gue obatin"
Nyatanya Yoojung tidak bercanda, Ia memang bisa membaca pikiran orang lain. Tanpa ada yang tahu kecuali Sohye.
Sama seperti rahasia Sohye. Hanya Yoojung dan Park Woojin yang tahu.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan | Lee Jeno X Kim Sohye
De TodoBlack Swan. Satu kata yang terlintas adalah sempurna. Tapi bagaimana kalau dibalik sikap sempurna nya ada begitu banyak rahasia yang rumit? Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualis...