🌸🌸🌸
Sohye dan Xiyeon sampai disebuah pertigaan.
"Ini yang kiri atau kanan?"tanya Sohye.
"Ke kiri ayo"kata Xiyeon.
Mereka akhirnya berjalan dalam diam lagi. Sampai akhirnya mereka tiba di parkiran awal.
Memang sudah ada beberapa orang disana. Termasuk Jeno, Jaemin, Jinyoung, Bomin si wakil ketua OSIS, Somi, Eunbin dan juga beberapa adik kelas seperti Jeongin dan Lami.
Mereka tengah menumpuk kayu.
"Oh untung kalian datang. Nih, bawa beberapa"kata bomin sembari memberi Xiyeon dan Sohye masing-masing satu tumpuk kayu.
"Baru juga nyampe"keluh Xiyeon
Sedangkan Sohye hanya diam. Tadi matanya tak sengaja bertatapan dengan mata Jeno, tentu saja dengan Jeno yang langsung memalingkan wajahnya.
Hati Sohye kembali sakit.
"Yaudah istirahat 5 menit aja"kata Bomin.
"Hye, Yeon. Kita duluan ya"kata Somi.
Somi, Eunbin dan Lami juga membawa setumpuk kayu ditangan masing-masing.
"Iya"jawab Xiyeon.
Lantas mereka duduk sebentar. Sohye masih saja diam, takut salah kalau berbicara.
Xiyeon sibuk bercanda dengan Bomin sesekali dengan Jeno. Sohye hanya melihat saja.
Sampai akhirnya Sohye kesal. Ini lebih dari lima menit dan Xiyeon masih saja bercanda.
"Yeon, ayo. Keburu malem nanti"kata Sohye lalu langsung bangkit. Terserah Xiyeon mau ikut atau tidak.
"Sabar kenapa sih?"omel Xiyeon lantas ikut bangkit. "Duluan ya"
Terserahlah. Sohye tidak peduli.
Ia terus berjalan di depan Xiyeon."Eh, hye. Jalan pintas ayo"ajak Xiyeon.
Sohye menggeleng. "Ga ah, jalan biasa aja. Takut kesasar"
"Enggak. Udah ayo buruan"paksa Xiyeon.
Tanpa Sohye sadari bibir Xiyeon menyeringai dingin. Ia memiliki rencana.
"Xiyeon ini kemana? Hutan semua" kata Sohye. Ditambah langit sudah menggelap.
Xiyeon mendorong Sohye untuk berjalan didepan nya. "Jalan aja udah"
"Tapi— XIYEON!!!" Sohye berteriak saat tubuhnya terperosok ke dalam jurang.
Kaki kanan Sohye tertekuk dan tergores ranting. Punggung tangan Sohye juga menggesek kayu yang dibawa nya. Dan pelipis Sohye berdarah karena terbentur batu kecil.
"Xiyeon"panggil Sohye pelan. Tubuhnya langsung terasa lemas.
Xiyeon sendiri kembali menyeringai. "Dari awal lo emang bego banget. Kelewat polos! Gue udah peringatin lo dikamar mandi. Ada saksi, lo bisa aja ngeluarin gue. Tapi dengan bego nya lo mohon-mohon sama kepsek biar ga ngeluarin gue. Tau apa? Lo tolol!"
"Xiyeon, tolong"rintih Sohye.
"Lo harusnya sadar lo itu ga cocok sama Jeno. Sampe kapan pun kalian ga bakal pantes bareng-bareng. Mau tau kenapa? Karena lo aneh, Sohye. Kemampuan yang lo punya itu aneh!" hardik Xiyeon.
"Bye, have a nice dream, babe" ucap Xiyeon lantas pergi dari sana.
"Xiyeon, jangan pergi. Tolong, Park Xiyeon"lirih Sohye, ia mulai menangis dan panik.
Hari sudah semakin gelap dan Ia sendirian disini. "Xiyeon..... "
Satu-satunya yang bisa menolong Sohye bahkan pergi begitu saja.
Akhirnya Sohye mencoba bangkit tapi nyatanya Ia jatuh lagi, membuat telapak tangannya tergores batu.
Sohye kembali menangis. Ia takut. Sangat takut.
Dengan tangan gemetar, Sohye mengambil ponselnya.
Ponselnya menyala tapi tidak ada sinyal. Akhirnya Sohye hanya menyalakan Senter di ponselnya dan menangis lagi.
"Tolong!!!" Sohye beberapa kali memekik sampai tenggorokan nya nyeri.
Dan ujungnya Sohye menyerah. Tidak ada siapapun disini. Hanya ada dirinya yang terjebak sendirian.
"Jeno, tolong"lirih Sohye.
Tbc
Minal aidzin walfaidzin 🙏🙏 maafkan diriku yang menghilang setelah satu part kemaren (╥_╥) hari ini juga cuman satu part kayanya, mau sibuk narikin thr ㅋㅋㅋㅋ
Selamat hari Raya idul Fitri bagi yang merayakan 🎉🎉🎉🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan | Lee Jeno X Kim Sohye
RandomBlack Swan. Satu kata yang terlintas adalah sempurna. Tapi bagaimana kalau dibalik sikap sempurna nya ada begitu banyak rahasia yang rumit? Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualis...